Chenle tersenyum kikuk kala Jaemin melotot kesal padanya.
"Kan bener, aku mau nyelamatin Jisung dari orang tua nya dulu. Jadi aku suruh dokter bilang gitu terus nyulik Jisung, kalau gak orang tua nya gak bakal percaya dong?" Chenle membela diri.
"Dan abang harus nampung aku juga, aku kabur nih dari China, gak bawa apa apa sumpah, yang bayar pesawat aja asisten aku dulu, dia ngasih uang juga buat jaga jaga, udah aku pake buat naik taxi kesini tadi," ucap Chenle pada Sehun.
"Iya iya, tinggal disini aja kalian semua, gak masalah kok."
"Jadi--yang abang makamamin itu siapa sampe abang berani maksa aku datang dan bilang itu mayat Jisung?" Jaemin beralih melotot pada Sehun.
"Gak tau, mayat yang di temuin di pinggir pantai. Mukanya hancur, setengah badan nya juga, abang makamin atas nama Jisung."
Jisung melongo, "Ah nama aku..jadi sekarang aku udah mati--"
"Enggak, masih hidup ih!" Jaemin memeluk Jisung yang duduk di samping nya.
"Duh biarin aku istirahat dulu dong, jahat banget," Chenle mencebik kesal.
Sehun sontak tertawa, "Xiaojun, tolong antar Chenle ke kamar, antar aja ke kamar di samping kamar Jisung."
Xiaojun mengangguk, mengantar Chenle ke kamar di lantai 2 sesuai perintah Sehun.
"Jisung--"
"Jangan temenan sama bang Sehun, dia jahat, dia ngurung gue di kamar, Ji," Jaemin mencebik, melotot pada Sehun.
Jisung mengangguk, "Iya, nanti malam kita bekap bang Sehun pake bantal sampai--"
"Heh! Punya adik dua sama sama gak punya akhlak ya!"
"Tapi Ji, keadaan kamu baik? Tetap aja kan kamu jatuh waktu itu."
Jisung terkekeh, "Cuma gegar otak kok, aman itu."
Cuma? ....
Ah, Sehun sepertinya lupa untuk sesaat siapa Jisung ini, dia kan monster..
"Okay, ayo tidur dulu. Gue ngantuk, gak bisa tidur nyenyak nih gara gara nangisin lo!"
Jisung terkekeh, hanya pasrah saat Jaemin menariknya untuk beranjak bangun.
"Kita masih marah sama abang!" seru Jaemin sebelum segera berlalu ke lantai 2, meninggalkan Sehun yang kini tertawa pelan.
"Ah sial, aku di bohongi anak kecil, dasar Zhong Chenle," gumam Sehun seraya menggeleng.
Bisa bisanya Sehun tertipu..
_____________________________
"Nyonya--"
"Pergi! Jangan masuk, kalian tuli?!" Teriak Irene kesal, sebelah tangannya masih memegang foto sekolah Jisung.
"Tapi--"
"PERGI ATAU MAU KU PECAT HAH?!"
Pelayan tersebut akhirnya memilih keluar dari kamar Irene.
"Bagaimana?"
"Tak bisa, nyonya masih mengamuk."
"Ah, bagaimana ini, nyonya belum makan dari semalam."
"Tuan Suho dan tuan muda juga belum pulang."
"Padahal dulu tak begini, dulu juga tuan muda Jisung tak pernah terlihat dan mereka juga tak peduli, tapi kenapa sekarang mereka bersikap seperti sangat kehilangan?"
"Iya, aneh sekali.."
___________________________
Jisung menatap Jaemin yang kini tertidur lelap, wajah lelaki itu pucat dan bawah matanya sedikut menghitam selayaknya orang kekurangan istirahat. Tangannya terus menggenggam erat tangan Jisung.
![](https://img.wattpad.com/cover/356662089-288-k541069.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Side
Teen FictionJika Jaemin ada di sampingnya,Jisung rasa ia akan selalu baik baik saja Jika Jaemin yang mengatakan bahwa semuanya akan baik baik saja,maka Jisung akan percaya. Tak peduli,meski Jaemin adalah musuh abang dan keluarganya sekalipun Dan Jisung akan mel...