chap 20

2.8K 326 31
                                    

"Racun?"

Asisten Suho mengangguk

Hendery menghela nafas pelan."Pergi,tinggalin gue sama Jisung"

Asisten tersebut segera menunduk sopan dan berlalu pergi dari sana,meninggalkan Hendery yang kini masuk ke ruangan Jisung.Menatap tak percaya wajah pucat Jisung

Hingga pagi ini Jisung masih tak sadarkan diri,bahkan sempat kejang kejang semalam,Suho dan Irene baru saja pulang saat ia sampai.Jadi..mereka berniat membunuh adiknya?

Hendery terkekeh."Bangun,lo gak takut?kata dokter bisa aja lo gak bisa ngomong lagi"

"Jadi bangun,bilang sama dokter kalau itu gak bakalan terjadi"

Hening,tak ada jawaban,hanya suara defibrillator yang terdengar di tengah kesunyian itu membuat Hendery sedikit merasa sesak,ia dengan ragu meraih tangan Jisung,ruam merah masih terlihat di tangan lelaki itu

"Bangun,lo nyusahin banget sih"Gumam Hendery,netranya melirik leher Jisung,lebih tepatnya pada urat urat yang samar samar terlihat berwarna hitam,mengerikan..

"Ji bangun,kalau lo gak bangun gue singkirin Jaemin di rivalry kali ini"

"Bangun anjing,gue bilang bangun!"

Hendery tak mengerti kenapa dirinya harus sekalut ini,tak mengerti kenapa kesini alih alih ke sekolah seperti biasanya

Ia tak mengerti..

___________________________

"HYUNJIN,HAECHAN,BUKAN PINTUNYA"

BRAK BRAKK

"Jaem pintunya bisa hancur kalau lo gebrak gitu"Teriak Hyunjin dari sofa ruang tamu,lelaki itu fokus menonton film di laptop

Jaemin mendengus

BRAKK

"BUKA PINTUNYA!"Teriak Jaemin kesal

Setelah kejadian yang hampir membuatnya mati kemarin,dua manusia yang namanya berawalan huruf H tersebut mengurungnya di kamar apartnya,menyebalkan sekali padahal kan ini apartnya!kenapa mereka yang berkuasa?

BRAKK

"BUKA!!"

Cklekk

Pintu terbuka,Haechan menatap Jaemin tajam dengan nampan berisi sarapan dan jus untuk Jaemin

"Apa?"Tanya Haechan dingin

"Minggir gue--"

BRAKK

Jaemin tersentak kaget saat Haechan menutup pintu dengan kasar,ia melirik lelaki itu takut takut

"Lo mau gue banting gitu juga?"

Jaemin menghela nafas pelan,baiklah mari tak membantah Haechan hari ini,lelaki itu sepertinya sedang pms hingga moodnya sangat buruk

"Sarapan dulu,walaupun udah telat sih"

Jaemin mendudukkan diri di sofa."Btw chan,Jisung gak hubungin gue dari kemarin,dia kemana ya?"

Haechan mengerjap."Chenle juga kayaknya gak ada di apart sih,itu pesanan dia di taruh di depan pintu"

"Berarti mereka lagi pergi berdua kali ya?"Gumam Jaemin,Haechan hanya berdehem

"Aaah gue khawatir,apa si Hendery mukulin dia ya?"

Haechan berdecih."Lo harusnya khawatirin nyawa lo yang hampir aja hilang kemarin"

"Tapi gak tuh!"

"Gak karena Hyunjin datang,kalau Hyunjin gak datang?gue yakin hari ini pemakaman lo"

"Jahat amat omongan lo"

Dark SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang