chap 22

2.5K 331 26
                                    

BRAAKKK

Tubuh Jaemin terlempar dari motornya lantas menghantam aspal dengan keras hingga terguling beberapa kali

"Jaemiin!"

"AAAAAAAA"

Jaemin meringis,melepas helm yang kaca nya telah retak dengan susah payah,lantas melepas earphone yang terpasang di telingnya

Sial....

Orang orang di arena mulai berkerumun melihat kondisinya

Jaemin tersenyum tipis,mengabaikan bau anyir yang mulai tercium,ia menatap garis finish yang tak jauh darinya dan motornya jatuh

Waah,Jaemin menang..

"Jaem--"

Hilang,tak ada suara apapun.Yang dapat Jaemin lihat hanya wajah panik Yeji dan Hyunjin,pun dengan Haechan yang kini tampaknya menghubungi ambulance.

Jaemin memejamkan matanya saat telinganya berdenging kencang,Jisung..

Jaemin tak boleh berakhir disini,ia belum membawa kabur Jisung!

"Jaemin!?"

Yeji menatap Jaemin panik,netra hazel Jaemin terlihat tak fokus dengan nafas yang kian lemah

"Jaemin lo bisa denger gue!?"

Jaemin mengerjap,berusaha mempertahankan kesadarannya walau sia sia

"Jaem--"

Gelap,bersamaan dengan suara semua yang terdengar begitu jauh..

"Jisung"Lirih Jaemin gemetar sebelum kesadarannya benar benar hilang

Tolong,ia masih ingin bangun dan melihat Jisung,Tuhan mau mendengarnya kan??

____________________________

Tap

Tap

Tap

Yeji dan Hyunjin yang sedang duduk di depan ruang rawat Jaemin menoleh,keduanya meneguk ludah kasar melihat siapa yang datang

Sehun..

"Ini ruangan Jaemin?"

Hyunjin mengangguk kaku."Kata dokter sebaiknya gak di jenguk dulu,dia belum sadar"

Sehun menghela nafas kasar."Apa parah?"

"Gegar otak ringan"Jawab Yeji berusaha tenang,walau nyatanya ia meremat jaket Hyunjin saat sadar aura gelap Sehun

"Kalian boleh pulang,kalian juga butuh istirahat"Ucap Sehun tanpa menatap keduanya,sibuk mengetik sesuatu di handphonenya

Hyunjin mengangguk,menarik Yeji perlahan agar bangun."Kalau gitu kita pulang dulu,pagi kita ke sini lagi"

"Iya,hati hati"Jawab Sehun seraya menatap keduanya,membiarkan mereka berlalu pergi,barulah ia memilih masuk ke ruang Jaemin

"Haah Jaemin,kenapa keras kepala banget sih?"Gumam Sehun serata mendekat,menatap Jaemin yang terbaring di ranjang rumah sakit

Dahinya di balut perban,selebihnya tak ada goresan sedikitpun karena Jaemin memakai semuanya dengan lengkap hingga seluruh tubuhnya terlindungi

"Kamu itu emang harus di bawah pantauan abang ya,nakal banget di bilangin"

"Kalau gini kan yang rugi kamu sendiri,yang sedih siapa?abang lah,kamu kan gak sayang diri sendiri"

Sehun terus menggerutu kesal di samping Jaemin yang terlelap,mengomeli adik sepupunya yang benar benar nakal itu

Dark SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang