Ada masanya apa yang terjadi tidak sesuai dengan harapan kita. Menanti dosen dan mengejar dosen mungkin sudah menjadi hal yang wajar untuk mahasiswa-mahasiswi tingkat akhir. Ya begitulah yang terlihat sekarang ini, ada beberapa mahasiswa ataupun mahasiswi yang tengah menunggu dosen pembimbing mereka di depan ruang jurusan, salah satunya Lulu.
“hah sialan”
Lulu menaikan alisnya menatap mahasiswa yang barusan saja pergi setelah mengumpat. Lulu yang sedari tadi asik melihat beranda whatsapp nya berharap ada satu pesan dari sang dosen mendadak melihat kea rah teman sebelahnya.
“kenapa dia?”
“dosen pembimbingnya mendadak ada kegiatan ke luar kota, padahal udah janji mau bimbingan hari ini” jelas teman Lulu. Mendengar hal itu Lulu dibuat jadi harap-harap cemas dengan sang dosen, jangan sampai Nasib Lulu sama dengan mahasiswa yang pergi tadi.
Ting
Suara pesan masuk pada whatsapp Lulu, setelah membaca pesan tersebut Lulu dapat bernefas dengan lega,
"guys gue duluan ya, ternyata hari ini dospem gue ga jadi ke kampus dan diminta bimbingan ke rumahnya aja”.
Tak menunggu waktu lama Lulu sudah berada di atas motornya, ralat maksudnya di atas salah satu motor kesayangan Adel.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Diperjalanan pulang setelah bimbingan Lulu mendadak berhenti di depan Vending Machine sebuah warung, berniat membeli minuman untuk mendinginkan pikirannya.
Hiks….Hiks…Hiks…
“kenapa harus banyak revisian sih, gue udah capek-capek nulisnya malah dicoret-coret” monolog Lulu pada dirinya sendiri.
Memang tadi saat bimbingan dosen pembimbing Lulu banyak memberikan masukan dan meminta diubah beberapa poin dalam skripsi Lulu tersebut. Tapi hal tersebut cukup membuat Lulu kepikiran dan patah semangat.
“ah ini lagi, hiks..hiks… minumannya ga mau keluar. Ga tau apa gue lagi haus banget”
Lulu mendadak jongkok dan kepalanya tertunduk dalam-dalam, merasa saat ini dunia sedang tak baik kepadanya. Bahkan saat ini vending machine tak mengerti tentang keadaannya, sungguh malang Lulu.
Tak berselang lama perhatian Lulu teralihkan oleh suara koin yang dimasukkan ke dalam mesin, terlihat keluar sekaleng soda berukuran sedang. Lulu lantas mendongak melihat orang di sebelahnya,
“gimana cara minumannya keluar kak, kakak aja belum masukin koin ke mesinnya”
Malu, Lulu saat ini sungguh malu, ingin rasanya Lulu menghilang dari hadapan orang tersebut.
Orang disebelah Lulu terlihat mengeluarkan tissue dari kantong jaketnya,
“nih kak, lain kali jangan nangis di pinggir jalan ntar dikira orang gila loh. Oh ya, ni minumannya juga buat lo deh, semangat ya kakak-kakak kuliah, bye”.
“eh tunggu dulu, nama lo siapa? Gue belum bilang makasih”
“RHAISA KAK, NAMA GUE RHAISA” teriaknya karena takut tak didengar oleh Lulu.
Vote dan comment dong readers ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Kecil Ondah
Fiksi PenggemarKeseharian keluarga Papa Oniel, Mommy Indah dan ketujuh anaknya setelah menjadi satu keluarga.