Kathrin saat ini benar-benar kesal dengan Adel, Kathrin pikir ucapan Adel tadi hanya ancaman semata, tapi ternyata Adel benar-benar meninggalkan Kathrin sendirian saat ini.
Berdiri di depan halte bus sendirian tanpa tau bus yang mana mau dinaiki untuk sampai di rumahnya.
“Adel sialan, hp sialan, semuanya sialan. Bisa-bisanya baterai hp gue low disaat-saat penting kayak gini, Adel juga sialan banget liat aja nanti bakal gue aduin Papa biar uang jajannya dipotong” keluh Kathrin sendirian, mungkin jika ada orang yang melihat Kathrin saat ini akan dikira orang gila karena berbicara sendiri.Kathrin benci situasi seperti ini, dia bingung harus melakukan apa saat ini, yang dia lakukan hanya menendang-nendang batu-batu kecil yang mengotori halte bus tempat dia berdiri saat ini. Saat sedang bergelut dengan pikirannya guna merencanakan rencana jahat untuk membalas Adel nanti Kathrin dikejutkan dengan suara seseorang yang saat ini berdiri di sebelahnya.
“maaf kak, itu botol di tangan kakak yang udah kosong boleh untuk aku aja ga kak?”
Kathrin melihat anak kecil tersebut dari ujung rambut sampai ujung kaki, terlihat sangat tidak beraturan, rambut kusut dengan baju oversize yang sudah using dan tanpa menggunakan alas kaki sama sekali, sangat jauh berbeda dengan kondisi Kathrin saat ini tentunya.
Melihat Kathrin yang terdiam dan tidak menjawab pertanyaannya, anak kecil tersebut Kembali bersuara.
”yaudah kalau ga boleh, makasih ya kak”.“eh eh eh, tunggu dek”
“iya kenapa kak?”
“emangnya botol ini mau kamu apain?” tanya Kathrin yang penasaran.
“mau aku jual kak, lumayan kaki tung-itung nambah uang untuk beli nasi sama kecap kak”
Deg……
Kathrin terdiam lagi, tapi tak begitu lama teringat dia ingin memberikan botol itu kepada anak tersebut, hendaknya Kathrin ingin menanyakan satu hal lagi yang mengganjal di pikirannya.
“dek, aku boleh nanya satu lagi?”
“apa kak?”
“kamu ga sekolah?” tanya Kathrin sangat berhati-hati takut menyinggung perasaan anak kecil tersebut.
“belum kak, uangnya belum cukup untuk aku sekolah. Hasil mulung baru cukup untuk makan aku, ibu, sama adek-adekku kak”.
Kathrin Kembali terdiam dengan jawaban tersebut, seperti dunia ini memiliki dua sisi yang sangat berbeda pikirnya.
Vote and Comment Juseyo
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Kecil Ondah
FanficKeseharian keluarga Papa Oniel, Mommy Indah dan ketujuh anaknya setelah menjadi satu keluarga.