02.

1.2K 107 0
                                    





Sesuai kesepakatan mereka tadi pagi setelah selesai sarapan, siang ini mereka akan nonton bareng film “Dilan 1990” atas paksaan Kathrin karena sejujurnya dia belum pernah menonton Dilan sama sekali. Olla dan Adel awalnya sangat menentang ide Kathrin tersebut, tapi akibat pelototan dari Flora akhirnya mereka setuju. Ashel, Marsha dan Lulu setuju-setuju saja karena tak ingin Kathrin pundung dan akhirnya mengurung diri di kamar.

Oh ya, konsumsi nonton bareng kali ini disponsori oleh uang hasil balapan Adel dan Olla, karena jika mereka tidak mau pengaduan akan sampai pada telinga papa Oniel dan mommy Indah. Bisa dilihat sekarang di atas meja sudah dipenuhi oleh snack, minuman botol, pizza, burger, dan lainnya dengan nominal lebih kurang setengah juta.

.
.
.
.
.

“AKHRINYA SELESAI JUGA TUH FILM” ucap Adel yang sudah bertos ria dengan Olla disebelahnya.
Kathrin yang merekomendasikan film tersebut malah asik dengan cemilan dari menit awal film tersebut diputar, mungkin jika ditanya dialog dalam film tersebut Kathrin Cuma tau “kamu milea ya?”.

Suasana ruang tengah mendadak hening, mereka seperti sibuk dengan pikiran dan kegiatan masing-masing sampai suara Olla memecahnya.

“eh bosen nih, main tod yuk”.

“gue setuju lla” ucap Adel disebelahnya.

“yang lain gimana?”

Lulu yang berada di ujung juga menyaut setuju atas ide Olla, diikuti Marsha, Kathrin, dan Ashel. Tinggal Flora yang belum menjawab, karena semenjak film habis tadi dia Kembali fokus pada komiknya.

Olla yang melihat itu Kembali bersuara,
“Flo, lo ikut ga?”

“hah, ikut apa?”

“kita mau main ToD Flo” beritahu Ashel yang tepat berada di sebelah Flora.

“kalau yang lain ikut gue ikut deh”.

Olla memimpin “oke kita mulai ya, gue bakal muter botol ini, kalau kalian ditunjuk sama ujung botol ini kalian harus milih antara truth or dare”.

“oke” jawab mereka kompak.

Botol tersebut lalu diputar oleh Olla dan tepat berhenti menghadap Lulu,

“Truth or dare kak?”

“gue pilih truth aja deh, soalnya kalau pilih dare pasti ntar dikerjain Olla sama Adel”.

Mendengar hal itu Adel langsung bersuara “oke kalau gitu, pertanyaan buat lo nih kak, dari keenam adek lo ini siapa adek yang paling lo sayang dan kenapa?”.

“ah pertanyaan gampang itu mah, jawabannya tentu aja Matcha karena Matcha yang paling anteng di sini, udah gitu nurut lagi ga kayak Olla sama Adel” jawaban Lulu yang banyak menimbulkan protes.

“kok Marsha sih kak, harusnya kan Atin, Atin itu bungsu loh di sini, harus disayang-sayang”

“harusnya kan Ashel kak, kan Ashel Cuma sesekali di rumah, harusnya kak Lulu sayang Ashel”

“lo berdua ga usah ikut protes, hak protes lo berdua gue cabut” ucap Flora yang melihat bahwa Adel dan Olla akan ikut protes.

“udah ah lanjut nih, kali ini gue yang muter ya” ucap Lulu berusaha menghentikan perkelahian yang akan datang.

Botol tersebut Kembali berputar dan kali ini berhenti pada Adel,
“heh kampung, pilih truth or dare lo?”

“karena gue anaknya berani banget, gue pilih dare”

"bener ya, kalau ga lo lakuin jajan lo selama sebulan buat gue” Olla memastikan Kembali, takutnya Adel kabur tak ingin menjalankan dare nya nanti.

“iye elah, bacot banget lo”.

“oke, tantangan buat lo adalah lo harus mau pergi sekolah dikuncir dua selama seharian full”.

“ANJING, kok ga ngotak banget sih la”.

“del mulutnya”

“iya Flo, maaf. Tapi Olla ngasih dare yang aneh-aneh Flo”

“udah lakuin aja, dari pada uang jajan lo sebulan buat dia kan” mendengar omongan Flora tersebut Adel hanya bisa pasrah saja, tamat sudah riwayatnya saat di sekolah nanti.

Melihat Adel yang sudah mau menerima dare dari Olla, Flora Kembali bersuara,
“dah yuk lanjut lla,  putar lagi botolnya”.

Botol itu berputar lagi, dan sekarang berhenti tepat pada Kathrin.
“hehe kem, truth or dare” tanya Olla.

“ya gue pilih truth lah, ga mau ya nanti kalau pilih dare malah dikasih tantangan aneh kayak Adel.

“oke oke santai kem, tenang lla kali ini biar gure yang nanya” balas Adel yang sepertinya sudah berdamai dengan Olla,

“pertanyannya yang harus lo jawab adalah, kalau papa sama mommy punya anak lagi gimana?”.

“GILA YA LO DEL, GA USAH NGADI-NGADI PERTANYAAN LO. GA ADA ANAK-ANAK BARU, GUE TETAP BAKAL JADI BUNGSU,TITIK” setelah itu Kathrin beranjak ke arah kamarnya.

“Lo sih del, udah tau Kathrin sensitif kalau menyangkut tahtanya sebagai anak bungsu” bukannya dukungan yang didapatkan dari Olla tapi malah ia makin disudutkan.

“hah, emang aku salah ya Meng nanya itu ke Kathrin?”.

“ah tau Adel, bikin bad mood aja. Aku kali ini setuju sama Kathrin, ga ada nambah-nambah adek, papa sama mommy Cuma untuk kita bertujuh, TITIK” Marsha ikut pergi dari ruangan itu, sepertinya anak-anak ondah cukup sensitif tentang penambahan anggota keluarga baru.

“ah udah ah, yok tinggalin aja Adel sendiri” dan benar saja Adel ditinggalkan sendirian di ruangan itu.

Kasian Adel, hahhaha.



Vote dan komen readers sayang

Keluarga Kecil OndahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang