06.

991 97 1
                                    




Senin pagi sepertinya menjadi hari yang dihindari oleh semua orang, termasuk anak-anak Ondah. Ketujuah manusia tersebut tengah disibukkan oleh kegiatan mereka masing-masing, Lulu yang tak punya jadwal bimbingan dan Ashel yang kelasnya hari ini diundur tengah disibukkan dengan kegiatan dapur.

“Shel, ni udah gue lebihin masak buat ntar lo bawa ke kosan ya. Lo ingat-ingat lagi apa aja yang udah habis di kosan”.

“iya kak, sekarang kita fokus dulu masak untuk yang ada kegiatan pagi ini. Gue kan balik ke kosan masih sore nanti”.

Flora dan Marsha yang sudah selesai untuk Bersiap ke kampus membantu sang kakak dengan cara membersihkan rumah mereka dan menyiapkan peralatan makan. Berbeda dengan si bungsu yang masih si kamar dan disibukkan dengan alat-alat makeupnya.

Lalu di mana dua pembalap kita?

“OLLA ANJING KAUS KAKI GUE YANG LO PINJAM KEMARIN MANA SETAN”

“GA ADA YA GUE MINJAM KAUS KAKI LO, GUE GA SEMISKIN ITU KAMPUNG”
“GA USAH BOONG LO ANJING”

“ADEL MULUTNYA” teriak Flora dari bawah.

“MAAF KAK FLO, KELEPASAN”.

Hening, setelah teriakan terakhir dari Adel mendadak lantai atas tak ada suara teriakan lagi. Namun tak beberapa lama Kembali terdengar suara keributin lagi tapi dari suara yang berbeda,

“ADEL BALIKIN KAUS KAKI GUE”

“PINJEM DULU KEM, KAUS KAKI LO KAN BANYAK”.

“GA MAU ADEL, LO KALAU HABIS MAKE SESUATU PASTI DITAROK SEMBARANGAN”.

Flora yang mulai sakit kepala mendengar keributan itu berinisiatif menaiki tangga untuk menjambak kedua adiknya.

Sedangkan di dapur,
“kak, lo kuat banget skripsian ditengah hutan kayak gini”

“ya gimana lagi shel, untungnya ada Flora yang mengemban tugas marah-marahin adek-adek lo, jadi gue Cuma fokus bagian mengisi perut mereka doang”

Asik dengan obrolan mereka, tak sadar Olla dari tadi memperhatikan dari balik dinding dapur,

“woi kak laper nih, udah jadi makanannya?”

“astagfirullah monyet, lo ngagetin banget, sabar napa. Ga liat kompor masih nyala”.

Tak ingin ribut lagi, Lulu melihat Olla duduk di meja makan sambil bermain handphone. Beberapa saat kemudian dapur Lulu dan Ashel Kembali kedatangan tamu,

“kak Lulu, kak Ashel masakannya udah mateng belum? Matcha laper banget”

“belum sayang, tunggu bentar lagi ya, Matcha duduk dulu di sebelah Olla ya”
jawab Lulu lembut penuh kasih sayang.

“AH ELAH giliran gue aja ga ada lembutnya sama sekali, tau gini mending gue tinggal ama kambing pak rt deh”.

Lulu dan Ashel tak menanggapi ocehan Olla tersebut, hanya ada Marsha yang tertawa disebelahnya saat ini.

Saat ingin Kembali fokus pada masakannya, Lulu malah fokus pada tiga manusia yang menuruni tangga saat ini,

“astagfirullah Adel Kathrin kenapa seragam kalian basah gini?”

“hiks…hiks… kak Lulu atin ga mau sekolah kalau gini”

“iya sayang iya, coba jelasin dulu ini kenapa?”

Tak ada yang menjawab diantara keduanya, fokus Lulu kini berada pada Flora yang tengah memegang ember berwarna hitam,

“gue yang guyur mereka pake air biar ga ribut lagi” lalu Flora melangkah kea rah kamar mandi untuk meletakkan ember.


papa mommy tolong cepat pulang, Lulu udah ga sanggup







Vote dan comment dong readers ❤

Keluarga Kecil OndahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang