14.

1.1K 91 0
                                        







Lulu menghentikan Gerakan jarinya di atas laptop setelah mendengar suara di balik handphone yang Lulu loudspeaker.

Sulung itu bergerak cepat menyimpan file revisiannya dan bangkit dari duduknya, lalu bergegas ke bawah.

Saat ingin melangkahkan kaki menuruni tangga, Lulu terhenti karena suara yang mengintrupsinya,

“kak Lulu mau kemana?”

“aku ada keperluan keluar bentar Matcha, Matcha tenang di rumah ya bareng Flora sama Atin”

“iya kak, hati-hati ya”.

Setelahnya Lulu melanjutkan langkahnya meninggalkan Marsha yang masih terheran dengan keperluan Lulu, pasalnya jam dinding sudah menunjukkan pukul setengah dua belas malam.

.
.
.

Mobil yang disetir oleh Lulu bergerak sedikit lebih cepat dari biasanya, saat ini pikiran Lulu hanya satu, sampai di sana lebih cepat agar pikirannya lebih tenang.

Tak berapa lama mobil yang dikendarai Lulu sampai di tempat yang ditujunya, terlihat tulisan KANTOR POLISI RESORT dengan jelas. Tanpa berlama setelah memarkirkan mobilnya Lulu langsung menuju ke dalam kantor polisi, dibagian informasi Lulu menanyakan Dimana letak ruangan yang ditujunya. Bergerak menuju arah yang telah ditunjukkan oleh staff informasi tadi dan dari jauh dapat Lulu lihat dua orang yang dikenalnya.

“Olla, Adel” Panggil Lulu.

Mendengar suara yang familiar di telinganya Olla dan Adel melihat kea rah belakang dan menemukan Lulu yang terlihat basah oleh keringat. Berdiri menyambut Lulu yang tengah mendekat kea rah mereka.

PLAK… Olla mendapat tamparan.

“kak…”

PLAK….

Belum selesai Olla melayangkan protes Lulu Kembali melayangkan tamparan kepada orang di sebelah Olla, yaitu Adel.

“kalian berdua bikin malu papa sama mommy tau ga, udah untung selama ini gue sama saudara-saudara yang lain nyembunyiin tingkah kalian dari papa sama mommy, tapi ternyata gini endingnya”.

Sungguh saat ini Olla dan Adel melihat Lulu sangat menakutkan, ekspresi yang sangat jarang diperlihatkan oleh Lulu. Lulu bahkan tak semarah ini saat dulu file proposal skripsinya tak sengaja terhapus oleh Adel yang meminjam laptopnya untuk bermain game.

“kak…”

Kembali Olla bersuara, tapi kali ini berusaha meraih tangan Lulu. Tapi sayang Lulu sudah terlebih dahulu menjauhkan tangannya, tanda tak mau disentuh oleh Olla. Adel yang berada di sebelah Olla hanya diam tak bersuara, masih syok dengan tamparan yang diberikan oleh Lulu.

“lo berdua bikin gue ngerasa gagal jadi kakak tau ga, papa sama mommy itu nitipin kalian ke gue. Papa sama mommy udah capek nyari duit buat kita bertujuh, jadi gue yang ngambil tugas buat jaga kalian. Tapi karena tingkah lo berdua sekarang gue jadi ngerasa gagal”.

Lulu berbicara seperti menumpahkan unek-uneknya selama ini, sampai akhirnya suara isakan terdengar dari Lulu. Mendengar suara tangisan Lulu membuat Olla dan Adel bergerak mendekat, tapi pergerakan mereka terhenti saat melihat seseorang di belakang Lulu.

“kak Lulu, udah jangan nangis lagi ya, kakak ga sendirian, ada Ashel di sini”.

Lulu runtuh, makin terisak di pelukan Ashel. Sadar menjadi pusat perhatian Ashel membimbing Lulu keluar dari ruangan tersebut, meninggalkan Olla dan Adel ditemani oleh Chika yang tadi datang bersama Ashel.









Jangan lupa vote dan comment ❤❤❤

Keluarga Kecil OndahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang