02.

2K 57 2
                                    

~•~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~•~



***

Kondisi jalanan yang macet membuat Rayyan sampai di jakarta hampir malam, dan cowok itu turun begitu saja membiarkan Dhita yang ketiduran.

Brak!

Rayyan membanting pintu mobil, sontak Dhita terlonjak kaget, ia celingukan melihat keadaan sekitar.

Matanya membulat saat dia sadar sudah ketiduran, dan saat ini dia yakin jika sudah sampai.

Dhita keluar dari mobil, menatap rumah yang begitu besar, lebih tepatnya adalah mansion. "Ayo Non," Seorang wanita paruh baya melambaikan tangannya menyuruh Dhita untuk segera masuk.

Dhita mengangguk lalu buru-buru masuk kedalam rumah mewah itu.

"Mari Non saya anter ke kamar." Ujar pelayan itu.

Gadis itu hanya mengangguk mengikuti langkah kaki pelayan itu. Dia mengedarkan pandangannya menatap rumah mewah tersebut, Dhita berldecak kagum keluar dari mulutnya.

Dia baru sadar, suaminya bukanlah orang biasa, dia telah menikah dengan orang kaya.

Dhita tidak tau saja, Rayyan bukan hanya kaya, tapi dia juga orang yang di takuti oleh para anggota geng motor di luaran sana.

Pelayan itu berhenti di depan pintu kamar. "Ini Non kamarnya," Rayyan baru tiba dari dapur sehabis minum.

Cowok datar itu mengernyit, ia menghampiri dua orang itu. Dan tanpa di duga, Rayyan menarik tangan Dhita.

"Eh... Den Rayyan!" Panik Pelayan itu tapi tak berani melawan.

"Lepasin! Tangan aku sakit." Mohon Dhita saat dia ternyata di bawa ke kamar cowok itu.

Dhita mendelik saat sadar kalau saat ini dirinya berada di kamar cowok yang sekarang berstatus suaminya.

"Kenapa kamu bawa aku kesini?" Tanya Dhita.

"Lo istri gue. Kalau lo lupa!" Ujar Rayyan datar.

Dhita menelan ludahnya susah payah, apakah suaminya akan meminta haknya malam ini.

Tanpa sadar Dhita bergidik ngeri, sungguh dia belum siap, Rayyan yang sadar hanya menaikan alisnya.

Tak lama pintu di ketuk, dan itu adalah pelayan yang menyerahkan koper milik Dhita.

Gadis itu buru-buru mengambil koper tersebut, lalu membuka isinya dia mengambil bajunya.

"A.. Aku izin ke kamar mandi ya." Izin Dhita pada Rayyan.

Tak mendapatkan respon apa-apa dari suaminya, Dhita nyelonong begitu saja ke sebuah pintu yang diyakini oleh gadis itu adalah kamar mandi.

Sedangkan Rayyan tak ambil pusing, ia lantas bersiap-siap ingin pergi, malam ini dia ingin ke markas.

𝐑𝐚𝐲𝐲𝐚𝐧 𝐏𝐨𝐬𝐞𝐬𝐢𝐟 𝐁𝐨𝐲 (Lêê Jêñð) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang