13.

1.6K 54 3
                                    

٭٭

Assalamu'alaikumHarusnya jadwal up kemarin tapi hari ini baru bisa aku up sorry ya guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Assalamu'alaikum
Harusnya jadwal up kemarin tapi hari ini baru bisa aku up sorry ya guys..

.
.
.
.
.
.



***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Lucky menaiki anak tangga dengan langkah besar, saat ini pikiran negatif telah memenuhi kepalanya.

"Ky tenang dulu, Ky. Jangan emosi!" Peringat Zaky mengejar Lucky.

Sedangkan Darren menghela napas kasar, tadinya dia ingin mencegah dan memberitahu pada kedua sahabatnya itu.

Namun ia berpikir lagi, ini masalah pribadi Rayyan. Dia takut akan salah bila menceritakan semuanya pada yang lain, tapi melihat kemarahan Lucky bisa di pastikan, sebentar lagi keributan akan terjadi.

"Ray!" Sentak Lucky membuka kasar pintu kamar Rayyan.

Rayyan seketika menoleh, tatapan tajam menghunus mata Lucky yang terkesiap melihat pemandangan di hadapannya.

"Oh shit!" Umpat Zaky kala melihat apa yang Lucky lihat.

Di belakang keduanya, Darren menurunkan bahunya lemas, dia pasrah pasti akan ada adu jotos lagi.

Rayyan mengepalkan tangannya di udara, mengucapkan kata, Keluar. Tanpa suara pada Lucky dan Zaky.

Lucky memandang Rayyan tak kalah tajam, napasnya naik turun.

Menit kemudian Lucky pergi di susul Zaky, sebenarnya Rayyan dan Dhita tidak dalam keadaan yang bisa di bilang intim, hanya saja saat ini Rayyan tidak menggunakan pakaian bagian atas, sedangkan tubuh bagian bawah tertutup selimut tebal yang kelihatannya dia tak menggunakan apa-apa.

Apalagi ketika Lucky membuka pintu, Rayyan sedang memeluk Dhita dan mencium kening gadisnya, yang di lihat dari posisi Lucky seperti sedang mencumbu gadis tersebut.

Dengan amat terpaksa, Rayyan melepas pelukan Dhita, padahal saat ini istrinya sedang membutuhkannya.

Namun karena tak ingin menjadi salah paham berlarut-larut, maka Rayyan menyusul mereka ke lantai bawah.

𝐑𝐚𝐲𝐲𝐚𝐧 𝐏𝐨𝐬𝐞𝐬𝐢𝐟 𝐁𝐨𝐲 (Lêê Jêñð) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang