04.

1.9K 66 2
                                    

~•~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~•~






***

Gadis cantik berkulit putih, dengan rambut hitam sebahu itu kini terlihat berdiri di gerbang sekolah.

Sopir yang mengantarnya tadi pagi menelpon, katanya tidak bisa menjemput karena mobilnya mogok lupa di servis.

Dhita jadi bingung pulangnya, dia orang baru di kota ini, dan tak tahu harus naik apa jika menggunakan angkutan umum.

Sedangkan dari tadi memesan ojek online, semuanya di cancel.

Tak lama terdengar deru motor besar berhenti di hadapannya, Dhita berharap itu Rayyan.

Tapi melihat motornya yang berwarna hijau, membuatnya tahu kalau itu bukan suaminya.

"Lo belum pulang?" Yang ternyata adalah Dimas.

Dhita menggeleng sambil mencebikan bibir, di balik helmnya Dimas tersenyum tipis menurutnya Dhita cantik dan imut jika seperti itu.

"Kenapa?" Tanyanya.

"Yang jemput tiba-tiba nggak bisa, mobilnya mogok. Naik kendaraan umum aku nggak tau jurusannya? Terus ini dari tadi ojolnya cancel terus." Adu Dhita pada Dimas.

"Iya udah, gue anterin aja. Lagian ini jam sibuk jadi ojolnya pasti banyak orderan."

Dhita sempat berpikir, dan saat masih memikirkan tawaran Dimas. Suara bising dari motor Rayyan dan tiga temannya membuat Dhita melihat kearah motor itu.

Rayyan seperti sengaja menggeber motornya di saat tepat di samping motor Dimas, dan itu membuat Dimas hanya menaikkan sebelah alisnya di balik helm full facenya.

"Yuk, keburu sore." Kata Dimas saat Rayyan sudah pergi menjauh.

Dhita tampak bimbang, apakah harus ikut bersama Dimas. Sementara dirinya baru kenal.

Tapi kalau tidak ikut, bagaimana dia pulangnya.

Gadis itu melihat jam di ponselnya sejenak, lalu menjawab ajakan cowok itu. "Nggak usah, ini sopir yang jemput aku katanya mobilnya udah bisa, sekarang lagi otw kesini." Dhita terpaksa berbohong.

Entah kenapa setelah berpikir, dia tidak enak pada Dimas dan juga Rayyan. Seolah tadi Rayyan memberi kode bahwa suaminya tak mengizinkan dirinya pulang bersama cowok lain.

Sedangkan dia tak enak pada Dimas, karena baru kenal tapi sudah merepotkan.

"Yakin?" Dhita mengangguk. "Oke, kalau gitu gue temanin sampai sopir lo datang." Dhita mendelik kaget.

Gadis itu jadi bingung dan panik, kan dia bohong. Kalau Dimas tetap bersamanya, sama saja dia ketahuan bohong.

"Nggak usah.. Bentar lagi datang kok. Kamu pergi aja, nggak apa-apa." Ujar Dhita setengah mengusir.

𝐑𝐚𝐲𝐲𝐚𝐧 𝐏𝐨𝐬𝐞𝐬𝐢𝐟 𝐁𝐨𝐲 (Lêê Jêñð) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang