23.

799 39 0
                                    


__

Assalamu'alaikum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Assalamu'alaikum..
Yang nunggu sabtu up kemarin maaf ya, aku lagi kurang mood, makin kesini yang vote makin kurang, jadi rada malas.. Aku bakal up sesuai mood aku aja,
Dan sekali lagi terimakasih banyak buat yang sudah setia vote setiap aku up, pertahanin ya guys..

.
.
.
.
.
.
.



***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Waktu yang di nanti para murid untuk segera berkemah di tempat pegunungan pun tiba, hari ini mereka akan berangkat. Dan semua murid yang sudah mendaftarkan namanya, tengah berkumpul di dekat bus yang akan mengantarkan mereka.

Terkecuali Rayyan the geng, sebab ketua Strength itu tak ingin pergi menggunakan bus, tapi ingin menggunakan motor sportnya.

Tadinya Dhita menolak, ia merasa tidak enak karena ada fasilitas dari sekolah malah menggunakan kendaraan sendiri, namun karena Rayyan memberi pilihan menurut atau tidak jadi pergi, maka Dhita akhirnya memilih naik motor bersama suaminya.

Kini Rayyan bersama Dhita tengah menunggu kepala sekolah memberikan wejangan selama perjalanan untuk semua anak muridnya, Rayyan duduk di atas motor sementara tangan kirinya melingkar di pinggang Dhita yang sedang bersandar di badan motornya itu.

Jarak mereka cukup jauh sebab Rayyan tengah berada di parkiran motor, meskipun begitu, Rayyan Dhita, Darren, Zaky, Lucky dan beberapa anggota Strength yang satu sekolah dengan Rayyan masih bisa mendengar apa yang di katakan oleh kepala sekolah.

"Cepet wehh.. Panas ini, mau ceramah atau mau apasih. Lama benar perasaan!" Sungut Lucky kesal pada kepala sekolah yang hampir setengah jam lebih berbicara, sementara matahari memang mulai meninggi.

"Panas, ehm?" Tanya Rayyan lembut sambil melindungi kepala Dhita dari sinar matahari.

Dhita menoleh ke kanan, ia tersenyum tipis lalu menjawab. "Nggak apa-apa, panas dikit. Anggap aja lagi berjemur," Kekeh Dhita yang tertular pada Rayyan.

𝐑𝐚𝐲𝐲𝐚𝐧 𝐏𝐨𝐬𝐞𝐬𝐢𝐟 𝐁𝐨𝐲 (Lêê Jêñð) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang