11.

1.6K 50 0
                                    


~~

~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



***

Hari minggu yang terlihat begitu cerah, secerah wajah cantik yang terpancar dari raut bahagia Sadhita.

Dari pagi gadis itu sudah sibuk di dapur, setelah sholat shubuh Dhita sudah menyibukkan diri, membuat sop iga dan ikan goreng sesuai permintaan Rayyan.

Sedangkan cowok tampan itu, Jangan di tanya, sebab setelah sholat shubuh Rayyan memilih tidur lagi, namun sebelum itu ia berpesan agar Dhita jangan membereskan rumah sendiri, semalam Dhita sudah mengagendakan jadwal minggunya untuk beres-beres rumah dan memasak.

Tentu Rayyan yang mendengar hal itu, langsung melarang Dhita dengan tegas. Dia tak ingin gadisnya kecapean, biarkan nanti dirinya menyuruh salah satu asisten di rumahnya yang mengerjakan semuanya, baiklah Dhita hanya menurut padahal dirinya sendiri masih bisa mengurus rumah.

Saat asyik mengaduk sop iga yang sudah hampir mantang, Dhita di kejutkan dengan sepasang tangan kekar yang melingkar di perutnya.

Dhita menoleh lalu tersenyum manis, siapa lagi pelakunya kalau bukan Rayyan. Cowok tampan itu membalas senyum gadisnya, memberikan kecupan di pipi.

Lalu turun ke leher jenjang Dhita, menghirup bahkan memberikan tanda kepemilikan di sana, Dhita memejamkan mata merasakan geli sampai ke perut.

"Rayyan. Jangan mulai deh, aku lagi masak lho." Ucap Dhita dengan nada yang sudah berbeda.

Rayyan tersenyum miring, dia senang gadisnya mulai terpancing. "Siapa suruh wangi banget. Aku jadi makin suka, sayang." Jawab Rayyan nada rendah.

"Hadep sini." Titahnya pada Dhita, mau tak mau gadis itu menurut.

Ia memastikan kompor lalu berbalik. Wajahnya mendongak lantaran Rayyan jauh lebih tinggi dari tubuhnya. "Mandi," Suruh Dhita.

"Morning kiss dulu." Pinta Rayyan.

Dhita mengulas senyum, gadis itu berjinjit dan memberikan kecupan di rahang tegas suaminya. "Udah," Kata Dhita, tapi dia yakin Rayyan tak akan puas.

"Itu bukan morning kiss sayang," Dhita terkekeh geli, tuh benarkan Rayyan mana mau hanya mendapatkan itu.

"Ck." Rayyan yang memang memiliki kesabaran sangat tipis pun menangkup wajah istrinya.

Melumat bahkan menggigit bibir bawah Dhita membuat si empu membuka mulutnya, tak menyia-nyiakan kesempatan.

Rayyan sudah meraup bibir Dhita yang membuatnya sangat candu, tangannya pun tak tinggal diam.

Tangan kanannya sudah menyelusup masuk kedalam kaos miliknya yang sedang di pakai oleh Dhita, sekarang gadis itu lebih senang menggunakan kaos milik Rayyan ketimbang miliknya sendiri.

𝐑𝐚𝐲𝐲𝐚𝐧 𝐏𝐨𝐬𝐞𝐬𝐢𝐟 𝐁𝐨𝐲 (Lêê Jêñð) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang