12.

1.8K 56 3
                                    

*꙳*



***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Di tengah perjalanan hujan kian deras, Rayyan mengendarai motornya sedikit kencang, namun tetap berhati-hati.

Merasakan tangan Dhita begitu dingin, membuat cowok tampan itu terus menyalahkan dirinya sendiri, lantaran tak menggunakan mobil saja tadi, namun siapa yang tahu kalau hujan akan turun.

Tiba di markas, Rayyan segera turun dan membantu Dhita melepaskan helmnya.

"Woy! Woy.. Itu bos kita kan?" Heboh anak Strength yang sedang duduk di teras.

"Iya itu Bang Ray. Serius bawa cewek kesini?" Saut yang lain.

"Buset bos kita udah berpawang!" Lanjutnya.

Melindungi kepala istrinya dari air hujan, Rayyan segera membawa Dhita masuk.

"Halo bos!" Sapa Anggota Strength.

Rayyan hanya mengangguk sekali dan masuk kedalam markas. "Wooww serius! Bos kita bawa ceweknya kesini!" Heboh Lucky saat melihat lebih dulu kedatangan Rayyan dan Dhita.

"Gokil si Ray udah berani bawa Bu bos kesini." Saut Zaky bertepuk tangan.

"Hai Buketu.. Selamat datang di tempat ternyaman, terindah dan teristimewa Strength." Kata Lucky dengan menggerakan tangan dan kepalanya.

Dhita hanya mengangguk, ia merasa canggung di tempat itu hanya dirinya yang perempuan.

"Jaga mata! Kalau nggak mau mata kalian gue colok!" Hardik ketua Strength saat anggotanya memperhatikan Dhita.

Sontak mereka segera memalingkan wajah, mereka semua rata-rata terpana dengan kecantikan yang di miliki oleh Dhita.

Tanpa mengeluarkan suaranya lagi, Rayyan membawa Dhita ke lantai atas.

"Weh-weh.. Ray! Mau lo bawa kemana anak orang?!" Heboh Zaky melihat ketua mereka membawa wanita ke lantai atas.

"Ray! Mau ngapain lo naik!" Lucky ikutan berteriak heboh.

Tidak dengan Darren yang memang sudah mengetahui hubungan Rayyan dan Dhita, cowok dingin itu tampak acuh dan lebih memilih menghisap nikotin di tangannya.

Di lantai dua, Rayyan membuka sebuah pintu. "Ini kamar aku, biasanya kalau malas pulang lebih sering nginap di sini." Beritahu Rayyan kepada istrinya sebelum gadisnya itu kebingungan.

Jangan menganggap markas Strength di tempat tak terawat atau gelap dan menyeramkan.

Justru markas Strength sangat nyaman dan bersih, rumah berlantai dua itu terlihat besar dan mewah.

Di lantai dua ada tiga ruangan, satu milik Rayyan pribadi, satu ruangan untuk meeting yang biasanya digunakan untuk membahas hal penting anggota inti.

Dan yang satu lagi ruangan untuk ibadah, walaupun mereka anak geng motor. Mereka tetap harus menjalani kewajiban mereka sebagai seorang muslim, meskipun anggota Strength tak semuanya muslim.

𝐑𝐚𝐲𝐲𝐚𝐧 𝐏𝐨𝐬𝐞𝐬𝐢𝐟 𝐁𝐨𝐲 (Lêê Jêñð) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang