TMM : 03

27 8 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Cherine tidak tahu di mana dirinya sekarang berada. Seperti tengah berada di sebuah hutan dengan kabut yang cukup tebal. Cherine kebingungan, tetapi ia tidak bisa menemukan siapapun di sana.

Kepalanya berusaha menengok kiri dan kanan untui memastikan barangkali ia bisa menemukan seseorang. Akan tetapi, meski Cherine berusaha keras menajamkan tatapannya, ia sama sekali tidak berhasil.

Tubuhnya mendadak kaku bersama suhu panas yang perlahan menjalar di ke sekujur tubuhnya. Cherine panik, tetapi yang bisa ia lakukan saat ini hanya diam di sana dengan kedua bola mata yang perlahan ia pejamkan.

"Tolong aku. Siapapun, kumohon tolong aku."

Kedua tangannya mulai ia gunakan untuk menutup wajah. Ketakutan telah menimpanya begitu banyak. Tangannya terasa lemas dengan kedua kaki yang seakan tidak terasa tengah menginjak tanah.

"Kumohon tolong aku. Aku tidak bisa melihat apapun di sini. Tolong ...."

Saat kalimat itu terucap, Cherine merasakan kehadiran seseorang tepat di belakang tubuhnya. Cherine menyadarinya, tetapi untuk menoleh ke arah seseorang tersebut, Cherine seperti tidak bisa melakukannya. Tubuhnya terlalu berat untuk sekedar ia gerakan. Seperti seseorang di belakangnya sekarang telah memberinya mantra agar tetap terdiam di posisinya tanpa menoleh sekalipun.

"Siapa di sana? Apakah kau akan menolongku? Aku benar-benar tidak tahu ini di mana. Aku tidak pernah datang ke tempat ini sebelumnya. Kumohon, tolong aku!"

Tidak ada jawaban.

Cherine merasa ini bukan dunia nyata tempat di mana ia tinggal. Ia bahkan masih ingat jika dirinya baru saja memutuskan untuk tidur terlebih dulu di atas ranjang sembari menunggu waktu untuk pergi berbelanja bersama Cathy. Tetapi, entah mengapa Cherine justru berakhir di tempat asing dan menyeramkan seperti sekarang ini.

"Siapapun kau ... kau mendengarku, kan?"

Tangan Cherine mulai turun dari wajahnya. Perlahan Cherine membuka kedua bola matanya. Tempatnya masih sama. Dia masih berada di tempat asing, dan seseorang yang berada tepat di belakangnya tadi, seakan tengah bernapas di atas puncak kepalanya.

Cherine kembali merasa takut sehingga suaranya mendadak menghilang. Cherine mendadak bisu dalam hitungan detik.

"Aku bisa menolongmu, Cherine ... tetapi sepertinya kau akan takut denganku."

Suara yang sama persis dengan suara yang Cherine dengar saat di danau dan di dalam kamarnya sebelum ia tertidur.

"Ke-ke-kenapa k-kau berkata demikian?" Cherine berusaha dengan keras mengeluarkan suaranya yang tenggelam.

"Kau bilang ... kau takut dengan kehadiranku. Padahal, aku ingin sekali kau bisa melihat wujud asliku, Cherine."

"Apakah kau adalah orang yang selama ini membawaku ke dalam dunia mimpi-mimpi yang aneh?"

Hembusan napasnya beralih pada ceruk leher Cherine. Seorang lelaki dengan suara deep voice tersebut terdiam sejenak. Kemudian, ia mulai kembali melanjutkan perkataannya dengan bibir yang ia dekatkan dengan telinga kanan Cherine.

"Kau benar. Aku bisa saja memperlihatkan diriku, tetapi aku yakin kau pasti akan terkejut. Maka dari itu, aku perlahan menarik jiwamu ke dalam duniaku."

"Sejak kapan kau tertarik denganku?"

"Sejak kau datang ke dalam kamarku untuk pertama kali. Kau tersenyum dengan sangat gembira. Aku tertarik denganmu dalam hitungan detik."

Kedua bola mata Cherine membulat. Cherine mengalami mimpi-mimpi aneh itu sekitar seminggu lebih setelah ia pindah. Itu artinya, seseorang yang ada di belakang tubuhnya saat ini benar-benar memperhatikannya pelan-pelan sejak awal.

"Kau ... makhluk apa? Aku tidak begitu yakin jika kau mengatakan dirimu adalah manusia."

Cherine bisa mendengar kekehan kecil dari mulut lelaki tersebut. Meski Cherine bisa menolehkan kepalanya sekarang, Cherine bahkan tidak yakin bisa melihat tubuh atau wujud asli dari sosok lelaki tersebut. Bisa saja sosok itu tiba-tiba menghilang dan berubah menjadi udara yang tak terlihat.

"Kau ingin tahu?"

"Ya. Aku harus tahu kau makhluk sejenis apa? Jika kau vampire, aku juga harus berhati-hati. Bisa saja, kan kau mengisap darahku saat aku tertidur?"

"Sejahat apapun vampire, dia tidak akan pernah mengisap seseorang yang dia cintai."

Jantung Cherine berdetak lebih kencang. Sosok di belakangnya tidak tengah menyampaikan perasaannya, tetapi Cherine merasa sosok itu tengah menyampaikan isi hatinya.

Dia jatuh cinta padanya? Cherine merasa itu adalah hal konyol dan gila.

"La-lalu, kau makhluk sejenis apa? Apakah kau hantu? Atau jangan-jangan ... kau adalah iblis?"

"Aku bukan iblis."

"Lalu, kau apa?"

"Apakah itu penting untukmu, Cherine?"

"Tentu."

Hening menyapa dalam hitungan menit. Cherine merasa semakin was-was dengan pikirannya yang perlahan memusat ketika ia bertemu dengan Matthew sepulang dari danau tadi. Ia yakin jika tangannya yang terasa berat itu adalah ulah dari sosok yang tengah terdiam di belakangnya sekarang.

"Baiklah. Jika kau tidak ingin mengatakannya padaku, aku tidak masalah. Aku tidak akan memaksa."

"Aku seorang hantu berumur puluhan tahun. Mungkin bisa saja sudah seratus tahun sejak aku dibunuh."

Jantung Cherine seakan berhenti berdetak dalam hitungan menit. Apa katanya? Dia terbunuh? Seseorang yang terbunuh dan kini gentayangan? Itu, kah yang sosok itu maksudkan?

"Namaku Vander Hartwin. Kau bisa memanggilku Vander mulai sekarang, Cherine. Aku senang bertemu denganmu, karena hanya kau satu-satunya manusia yang tersenyum tepat di hadapanku."

Hantu lelaki itu kembali menghembuskan napasnya di puncak kepala Cherine. Cukup berat, sehingga Cherine masih bisa mendengarnya cukup jelas.

"Aku tidak pernah sebaik ini terhadap manusia. Aku harap, kau tidak akan pernah meninggalkanku, Cherine. Aku sudah cukup muak untuk selalu ditinggalkan."

Aku selalu berharap, ada yang menyukai cerita ini dan aku selalu berharap, semoga tidak ada orang yang ingin mengambil cerita ini dan menjiplaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku selalu berharap, ada yang menyukai cerita ini dan aku selalu berharap, semoga tidak ada orang yang ingin mengambil cerita ini dan menjiplaknya.

See you, asterlove💗



05 Mei 2024
🌸AsteriaJjung🌸

THE MYSTERIOUS MAN || REVISI✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang