TMM : 29

17 4 0
                                    

Tubuh Cherine terkapar di atas tanah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tubuh Cherine terkapar di atas tanah. Ia merasa begitu lemas saat mencoba membuka kedua bola matanya. Ketika Cherine menyadari jika dirinya tengah berada di tempat asing, ia segera bangkit dan duduk dengan kepala yang tak henti menengok sekitar.

"Aku di mana? Ini bukan kamarku."

Perlahan Cherine menarik tubuhnya. Berdiri dengan sisa tenaganya. Seperti pada saat-saat sebelumnya, Cherine tidak ingat apa yang terjadi. Akan tetapi saat kedua matanya terbuka, Cherine berada di sebuah tempat asing.

Tidak asing seharusnya, sebab itu adalah hutan yang sama persis dengan hutan saat ia bersama Vander setelah mengalami kecelakaan beberapa waktu yang lalu.

"Va-vander ... kau bersamaku di sini? Kau di mana?" Cherine masih tak berhenti menoleh ke sekitar hutan gelap yang penuh dengan kabut.

Ia tidak menemukan keberadaan Vander. Tidak ada siapapun di sana. Sunyi seperti hanya ada Cherine sendirian.

"Vander ... aku yakin kau yang membawaku ke tempat ini. Kau akan membiarkanku sendirian?"

Tangan Cherine mulai terasa dingin. Rasa takut mulai menyambar dirinya. Vander bukan makhluk jahat, kan? Tapi mengapa ia membuat Cherine berada di sana kemudian meninggalkannya begitu saja?

"Vander ... Vander ... Vander ...." Berulang kali Cherine mencoba memanggil Vander, tetapi sosok hantu lelaki tersebut masih belum menampakkan dirinya.

Sampai akhirnya, Cherine menangis di sana. Ia ketakutan sebab Cherine merasa hanya Vander lah yang bisa membawanya kembali lagi ke dunia nyata dari sana. Jika Vander tak muncul di hadapannya, itu tandanya Cherine akan terus-menerus terjebak di sana.

"Vander ...," ujarnya sembari sedikit terisak.

"Bagaimana Cherine. Apakah ini bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam benakmu?"

Suara itu menghentikkan isakan Cherine. Perempuan itu kemudian memutar balik tubuhnya secara perlahan. Di hadapannya sekarang Vander tengah berdiri dengan tatapan yang tak biasanya Cherine temukan pada Vander.

Tatapan menyeramkan di mana Cherine merasa tercekat. Tidak bisa berkata apapun lagi. Setelah ini, Cherine tidak tahu ke mana Vander akan membawa dirinya lagi.

"Sudah kubilang, jangan dekat-dekat dengannya Cherine. Kenapa kau mendekati lelaki itu?"

Cherine menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Tidak, Vander. Aku tidak mendekatkan diri padanya. Mom yang meminta bantuan Matthew."

"Kau bisa menolak, tapi kau tidak menolaknya."

Benar.

Seharusnya Cherine menolak bantuan dari Cathy, tetapi Cathy sebagai seorang ibu yang mengkhawatirkan keadaan Cherine yang belum begitu pulih membuat Cherine menurut tanpa penolakan. Ia tidak menduga jika hal tersebut justru memancing amarah Vander sekarang.

"Kembalikan aku ke tempat tidurku. Ayo kita bicara di sana saja. Aku tidak ingin berada di sini, Vander."

"Kau penasaran siapa aku, Cherine?"

Pertanyaan Vander berhasil membuat kening Cherine menaut. Apa katanya? Kenapa pertanyaan Vander seakan memiliki jawaban yang memiliki banyak arti?

"Kau jelas Vander Hartwin. Kau adalah sosok arwah penasaran. Kau bukan makhluk jahat seperti apa yang Matthew katakan padaku."

"Kau terlalu mempercayai semua perkataanku, Cherine."

"A-apa?"

Tubuh Cherine terasa membeku dalam detik itu pula. Mulutnya mendadak terkatup rapat sementara rasa takut semakin menjalar dalam dirinya. Perlahan, Vander memajukan tubuhnya sehingga mereka hanya berjarak sekitar sepuluh senti saja.

"Kau tidak ingat jika kita pernah bertemu sebelumnya? Jauh sebelum kau pindah secara tetap ke rumah peninggalan keluargaku. Kau tidak ingat?"

Cherine kembali menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Tidak. Aku sama sekali tidak ingat apapun. Keluargaku tidak pernah pergi ke manapun karena kedua orang tuaku adalah orang yang sibuk."

"Aku mengenalmu sejak kau berusia lima tahun, Cherine. Kau datang dengan sangat gembira. Masuk ke dalam kamarku. Bernyanyi dan menari."

"A-apa?"

Cherine nampak terkejut dengan pernyataan Vander. Dia bisa berbohong, mungkin saja kali ini dia juga berbohong padanya, kan? Cherine kembali menggelengkan kepalanya dengan cepat. Mencoba menepis apa yang Vander tuduhkan padanya.

"Tidak. Kami tidak pernah pergi ke rumah itu. Jika pun pernah, mungkin aku akan mengingatnya saat aku datang lagi ke sini."

"Kau tidak akan ingat, Cherine. Bagaimanapun caranya, kau tidak akan mengingatnya."

Kening Cherine kembali bertaut. "Mengapa begitu?"

"Karena kau amnesia, Cherine. Kau mengalami kecelakaan yang menyebabkanmu amnesia, Cherine."

Tidak. Ini tidak mungkin, kan?

"Lalu, kau sengaja mendekatiku dan menampakkan diri padaku sekarang?"

"Tidak. Sejak dulu, aku selalu berada di dekatmu, Cherine. Tapi sejak kau pindah, aku berhenti mengikutimu. Anggap saja, aku memang melanjutkan tugasku untukmu."

"Tugas?"

"Kau milikku. Sebab itu, menjagamu adalah tugasku, Cherine."

See you, Asterlove💗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

See you, Asterlove💗



08 Juli 2024
🌸AsteriaJjung🌸

THE MYSTERIOUS MAN || REVISI✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang