TMM : 04

30 7 0
                                    

"Cherine

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Cherine ...."

"Cherine ...."

Suara ketukan dari balik pintu kamar Cherine terdengar berulang kali. Membuat kedua bola mata Cherine perlahan terbuka, kemudian dalam hitungan detik, kesadarannya kembali pada raga yang ia tinggalkan cukup lama.

"Aku di mana?" tanyanya, dengan pandangan yang ia alihkan pada penjuru kamar.

Saat ketukan di balik pintu kamarnya terdengar kembali, Cherine mengalihkan pandangannya ke sana. Suara Chaty mulai terdengar jelas, memanggil namanya berulang kali.

Cherine beringsut. Tubuhnya terasa begitu kelelahan, seperti telah menghabiskan waktu untuk berjalan-jalan cukup jauh. Saat tangannya akan merapikan anakan rambut yang berantakan, Cherine tanpa sengaja melihat pergelangan tangannya yang meninggalkan jejak kuku ibu jari. Terlihat kentara, seperti jejak kuku tersebut masih sangat baru.

"Cherine, kau di sana? Ayo makan malam. Dad sudah menunggumu di bawah sejak tadi."

Suara Cathy kembali terdengar, di mana hal tersebut membuat Cherine sangat terkejut dengan wajah yang refleks menoleh ke arah jendela.

Makan malam?

Cherine merasa dirinya salah dengar, sebab ia masih ingat jika dirinya tertidur saat pagi bahkan belum sampai ke siang hari. Tidak mungkin, kan jika dirinya tertidur sangat lama?

Merasa ada yang janggal, Cherine melangkahkan kakinya menuruni ranjang. Saat ia berdiri di pertengahan ranjang dan sofa, ia melihat jendela kamarnya tertutup. Bahkan gorden pun, tertutup begitu rapi.

Cherine bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Siapa yang memasuki kamarnya di saat ia masih ingat jika pintu kamar miliknya ia kunci?

"Cherine? Kau mendengarku? Ayo turunlah. Dad dan Mom akan pergi ke rumah salah satu teman kami setelah makan malam. Jangan membuat kita menunggu terlalu lama."

Tanpa membuka pintu kamarnya, Cherine memutar balik tubuhnya. Dalam hitungan detik, bersama pikiran yang mulai bercabang, Cherine mulai menarik napas dalam.

"Tunggu aku di bawah, Mom. Aku akan segera turun," ujarnya, penuh keraguan.

Apakah ini ulahnya?

Kenapa hantu bisa menutup jendela dan gorden layaknya manusia?

Dia tidak terlihat. Kenapa dia bisa melakukannya?

Batin Cherine tidak mau diam, bersama tubuh yang terdiam kaku, menghadap pada pintu kamarnya yang baru saja ditinggalkan Cathy. Cherine mendengar langkah kaki wanita itu menjauh dalam hitungan detik.

****

"Mom, Dad, apa kalian akan lama berada di luar?"

Kedua orang tua Cherine nampak bingung. Biasanya, Cherine selalu merasa senang jika mereka tinggalkan. Tidak pernah bertanya kapan mereka akan kembali. Cherine bahkan selalu bersikap tidak peduli dengan hal tersebut. Tetapi, sekarang Cherine seperti bukan dirinya.

THE MYSTERIOUS MAN || REVISI✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang