"Bagaimana kabarmu, Cherine?"
Pertanyaan Matthew berhasil membuyarkan lamunan milik Cherine. Kini, perempuan itu kembali mengangkat wajahnya, dan berusaha untuk menatap wajah Matthew yang terlihat begitu mengkhawatirkannya.
"Aku baik-baik saja meski tanganku patah. Tapi ini hanya sementara."
Matthew mengangguk, sementara Cherine kembali terdiam. Mereka sedang duduk di ruang tamu sekarang. Meski Cherine sudah menolak kedatangan Matthew, tetapi lelaki itu justru datang dengan cepat, tak lama setelah Cherine dan orang tuanya selesai sarapan.
"Aku berniat datang menjengukmu, Cherine. Tapi, tiba-tiba ibuku dilarikan ke rumah sakit."
Tatapan Cherine yang awalnya teralihkan, kembali menatap wajah Matthew. Rupanya, dari raut wajah lelaki itu bukan hanya mengkhawatirkan dirinya, tetapi ibunya juga. Cherine salah dalam menebak.
"Apa dia baik-baik saja sekarang?" tanya Cherine, mencoba bersimpati.
"Besok dia akan kembali ke rumah. Aku menyempatkan datang menemuimu hari ini karena aku takut jika besok tidak bisa menyempatkan datang menemuimu."
"Sejujurnya tidak masalah jika kau tidak datang pun, Matthew. Ibumu mungkin sedang menunggumu hari ini."
"Aku sudah meminta izin padanya. Dia tidak masalah, Cherine."
Tidak masalah, karena yang menjadi masalah adalah ketika Matthew tidak berhasil menemui Cherine secepatnya.
Matthew menghela napas dalam, kemudian kepalanya mulai menengok kiri dan kanan. Seperti tengah mencari sesuatu, tetapi tentu saja bukan kedua orang tua Cherine, karena saat Matthew datang keduanya segera bergegas pergi keluar.
"Ada apa, Matthew?" tanya Cherine yang merasa aneh dengan gelagat Matthew.
"Tidak ada. Aku sedang mencari sesuatu yang menarik di sini, tapi sepertinya aku tidak berhasil menemukannya," jawabnya.
Kemudian tak lama Matthew segera berdiri dari posisi duduknya. Berpamitan pada Cherine secara mendadak, dan pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun lagi. Sementara itu, Cherine hanya bisa terdiam di atas sofa dengan beribu pertanyaan tentang gelagat Matthew.
"Apa yang dia cari di sini adalah Vander? Perasaanku mendadak tidak tenang."
****
"Maaf jika aku terlalu lama menemuinya."
Cherine berjalan masuk ke dalam kamar, mengarah pada posisi Vander duduk sekarang tepatnya. Saat meninggalkan Vander untuk menemui Matthew, Cherine merasa berat hati. Akan tetapi, Matthew harus tetap ia temui demi tidak membiarkan lelaki itu mendekat ke kamarnya lagi.
"Tidak masalah, Cherine. Aku sedang membaca ini."
Vander memperlihatkan sebuah novel romansa milik Cherine yang sedang ia baca. Cherine segera mendekat ketika Vander memperlihatkan novel tersebut padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MYSTERIOUS MAN || REVISI✓
FantasySetiap kali tertidur, Cherine selalu merasa ada yang memperhatikannya. Memanggil namanya di alam mimpi, berulang kali, dan terus-menerus. Awalnya, Cherine mengira itu hanyalah sebuah bunga tidur. Tetapi, seluruh dugaannya terpatahkan saat perempuan...