"Cherine, kau sedang berbicara dengan siapa?"
Cherine buru-buru mengalihkan pandangannya pada Matthew yang tengah berdiri di ambang pintu. Jantungnya berpacu lebih cepat. Cherine takut, Matthew mendengar semua obrolannya bersama Vander. Jika pun benar, lelaki di hadapannya sekarang pasti sudah menganggapnya gila.
"Ah, Matthew ... ke-kenapa kau kemari?"
Matthew menggaruk kepalanya sekilas. Akan tetapi, kepala lelaki itu sedikit mencondong ke dalam kamar Cherine demi memastikan keberadaan seseorang di dalam sana.
Cherine yang merasa sedikit risih dengan gerak-gerik Matthew dengan segera berjalan mendekat, kemudian menarik pintunya sehingga menyisakkan setengah celah terbuka untuk mereka berdua.
"Aku sedang belajar berakting. Jangan salah paham, Matthew," ujar Cherine berbohong.
"Oh, kau sedang berakting? Pantas saja aku tadi mendengarmu berbicara sendiri."
Sudah Cherine duga, Matthew memang mendengar obrolannya bersama Vander beberapa menit yang lalu. Mungkin tidak semuanya, tetapi Cherine tetap saja merasa terganggu.
"Ada apa? Seharusnya kau mengetuk pintu kamar seseorang saat memutuskan untuk bertamu."
"Ah, aku minta maaf. Aku tadi sempat akan melakukannya, tetapi aku justru lebih dulu melihatmu berbicara seorang diri."
Cherine menundukkan wajahnya sekilas, kemudian kembali menatap Matthew sembari menarik napas dalam, meski sejujurnya Cherine merasa belum begitu tenang saat menghadapi lelaki di hadapannya sekarang.
"Jadi ... ada apa? Aku rasa, aku tidak memiliki janji apapun denganmu, Matthew?"
"Ya, kau memang benar. Tapi hari ini aku ingin mengajakmu ke perpustakaan umum yang tidak jauh dari sini. Aku sudah meminta izin pada ibumu."
"Kau terlalu lancang."
"Justru ibumu sangat senang saat aku meminta izin padanya."
"Tanyakan padanya, kapan dia akan membawamu kembali ke rumah."
Cherine mengerjapkan kedua bola matanya. Suara Vander kembali terdengar di salah satu telinga Cherine. Sosok lelaki itu pasti sekarang tengah berdiri di sampingnya, atau bisa juga di belakang Cherine, demi menguping pembicaraan mereka berdua.
"Berapa lama kita menghabiskan waktu di sana?"
"Aku pastikan jika kau sudah berada di rumah saat jam makan malam tiba."
"Apakah aku tidak bisa menolak?"
"Tidak bisa."
Cherine mengangguk pelan meski dirinya sangat ingin menolak ajakan Matthew.
"Baiklah. Tunggu aku di lantai bawah. Aku akan mengganti pakaianku terlebih dahulu."
"Ya, aku akan menunggumu, Cherine."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MYSTERIOUS MAN || REVISI✓
FantasySetiap kali tertidur, Cherine selalu merasa ada yang memperhatikannya. Memanggil namanya di alam mimpi, berulang kali, dan terus-menerus. Awalnya, Cherine mengira itu hanyalah sebuah bunga tidur. Tetapi, seluruh dugaannya terpatahkan saat perempuan...