"Jadi, kau ...." Cherine menggantung pembicaraannya."Aku memang sudah cukup lama menunggumu kembali, Cherine."
Cherine merasa rasa sayang yang ia miliki terhadap Vander, musnah dalam hitungan detik. Musnah begitu saja seakan tersapu oleh badai besar yang menghantamnya.
Sekarang, perasaan itu hanya tersisa sebuah perasaan takut. Kekecewaan, serta merasa selama ini telah Vander bohongi habis-habisan. Akan tetapi, Cherine bertanya-tanya kenapa harus sekarang memperjelas semuanya?
Apakah jika ia tidak berteman dekat dengan Matthew, Vander tidak akan memberitahukan padanya tentang semuanya?
"Bawa aku kembali sekarang, Vander. Aku ingin pulang. Aku tidak ingin berada di sini. Aku ... aku takut, Vander. Aku ingin kembali lagi kepada kedua orang tuaku."
"Bagaimana jika aku berkata aku tidak bisa melakukannya?"
Air mata Cherine jatuh begitu saja. Ia seperti sedang berhadapan dengan makhluk asing yang memiliki kekuatan jahat sekarang. Cherine merasa tidak sedang melihat jati diri Vander di hadapannya sekarang. Sosok hantu lelaki itu bagaikan telah menghilang dari dunianya dan digantikan oleh makhluk asing yang menyerupainya.
"Dulu kau bilang ingin ikut bersamaku. Kemana pun aku pergi, Cherine."
"Aku tidak ingat apapun, Vander. Percuma kau menagih janji padaku, tetapi aku sama sekali tidak mengingatnya. Bukankah sama saja dengan kau memaksaku?"
Vander tidak menjawab. Tatapannya semakin dalam menatap kedua bola mata Cherine dengan penuh obsesi. Ini kali pertama Cherine melihat tatapan Vander yang lain.
"Kau milikku, Cherine. Kau tidak akan bisa pergi jauh dariku."
"Aku tidak berniat pergi darimu, tapi aku mohon bawa aku kembali ke rumahku. Ke duniaku yang nyata, Vander."
"Bagaimana jika saat kau kukembalikan, kau berkhianat? Dulu kau juga telah berjanji padaku, tetapi kau berakhir dengan memilih untuk pergi begitu saja."
Ya, Tuhan.
Cherine benar-benar merasa bimbang sekarang. Ia ingin segera pulang, tetapi Vander seakan tidak memberinya celah. Jika Vander benar-benar tidak memberikannya pulang, maka sudah pasti Cherine akan meninggal di dunianya yang nyata.
"Aku mohon!" Cherine mencoba memohon kepada Vander.
"Apa yang akan kau berikan padaku jika aku membiarkanmu kembali?"
"Apa pun."
"Termasuk dengan ragamu? Jiwamu? Kau berani memberikannya padaku?"
Cherine terdiam. Apakah ini yang Matthew maksud soal adiknya yang telah lama meninggal dunia? Ini yang Matthew takutkan? Jujur saja, Cherine merasa menyesal sekarang. Mengapa ia tidak percaya kepada Matthew?
"Y-ya. Aku akan memberikannya padamu."
"Tawaranmu kutolak. Jawabanmu sama sekali tidak yakin dan penuh keraguan."
Cherine kembali menggelengkan kepalanya. "Tidak. Aku serius. Aku serius mengatakan semuanya padamu, Vander."
"Untuk apa kau pulang jika kau siap memberikan jiwa dan ragamu untukku?"
Cherine terdiam. Vander ada benarnya juga. Mengapa Cherine tidak berpikir sampai sana. Kenapa pula Cherine harus memberi jawaban atas pertanyaan jebakan milik Vander?
"Vander ...."
"Aku akan tetap menahanmu di sini. Kau harus ikut bersamaku, Cherine."
"Kau egois. Aku juga memiliki kedua orang tua, Vander."
"Aku hanya perlu menahanmu selama beberapa jam saja untuk tidak membiarkan ragamu kembali pada jiwamu."
"Ya, aku ingin kau meninggalkan dunia nyatamu, dan ikut bersamaku ke duniaku, Cherine."
****
Matthew berlari sangat cepat saat Cathy datang menemuinya secara mendadak. Menangis, kemudian mengatakan pada Matthew jika sekarang Cherine tengah tidak sadarkan diri di dal kamarnya setelah terjatuh dan pingsan.
Setelah membaringkannya di atas ranjang, Matthew hanya bisa menatap Cherine lekat-lekat. Kondisinya sekarang perlahan mengingatkannya pada mendiang adiknya.
"Apakah dia akan segera siuman?" tanya Cathy penuh kekhawatiran.
"Semoga saja, Bibi."
Matthew terdiam. Perasaannya sedikit sesak ketika melihat bagaimana tubuh Cherine semakin memucat. Tangannya dingin, serta telapak kakinya mendadak membiru.
"Sebelum pingsan, dia tidak mengatakan apa pun pada Bibi?" tanya Matthew untuk memastikan.
"Tidak ada. Setelah kembali bersamamu, Cherine segera naik dan tidak kembali turun lagi."
"Bibi ...." panggil Matthew pelan.
"Ada apa?"
"Aku tidak yakin jika Cherine akan selamat dari tidurnya."
Halo, selamat datang di chapter akhir.
Kapan-kapan akan diunpublish demi kepentingan revisi.Terima kasih sudah membaca, dan mampir.
See you, Asterlove💗
•
•
•08 Juli 2024
🌸AsteriaJjung🌸
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MYSTERIOUS MAN || REVISI✓
FantasySetiap kali tertidur, Cherine selalu merasa ada yang memperhatikannya. Memanggil namanya di alam mimpi, berulang kali, dan terus-menerus. Awalnya, Cherine mengira itu hanyalah sebuah bunga tidur. Tetapi, seluruh dugaannya terpatahkan saat perempuan...