TMM : 12

16 5 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pagi ini Cherine terbangun lebih cepat. Ia sudah berjanji semalam pada Vander untuk membeli mawar putih. Ya, meski bukan untuk Vander sendiri, tetapi Cherine merasa sedikit senang setidaknya bisa memberikan apa yang hantu itu inginkan.

"Mom, aku akan pergi ke toserba depan untuk membeli beberapa barang keperluan."

Cherine berdiri di ambang pintu kamar Cathy. Wanita setengah baya yang tengah sibuk di hadapan komputer, menoleh. Cathy menganggukkan kepala tanda menyetujui. Tetapi, saat Cherine hendak menarik diri dari sana, Cathy berhasil menghentikkan langkah Cherine.

"Cherine ...." panggilnya.

"Ya, Mom. Ada apa? Kau ingin menitip sesuatu?"

Cathy nampak terdiam dalam beberapa detik sehingga menimbulkan rasa penasaran Cherine. Apa yang sedang wanita itu pikirkan di hadapannya sekarang? Padahal, jika ada yang ingin Cathy sampaikan kepada Cherine, ia tidak pernah seragu itu untuk menyampaikannya.

"Mom ...." panggil Cherine, lagi. Membuat Cathy tersentak dalam hitungan detik.

"Ah, aku lupa mengatakannya, Cherine. Kapan-kapan, Mom akan menanyakannya lagi jika sudah mengingatnya."

Cherine mengangguk pelan, sedang pikirannya mulai menerawang jauh. Apa yang sebenarnya Cathy tahan untuk tidak mengatakannya kepada Cherine? Atau jangan-jangan wanita itu memergoki dirinya berbicara sendiri saat bersama Vander yang tidak terlihat oleh Cathy? Cherine merasa tidak tenang sekarang.

Cherine memutuskan pergi menggunakan sepedanya. Di banding berjalan kaki, sepeda bisa membantunya agar sampai lebih cepat. Di tempat tinggal barunya sekarang, mawar putih sedikit sulit dijumpai, jadi ia harus bergegas sebelum orang lain memilikinya.

"Jadi, dia memiliki adik perempuan?" gumam Cherine di tengah perjalanan.

Cherine sejujurnya tidak tahu, mengapa ia bisa berinteraksi dengan sosok seperti Vander. Padahal, selama hidupnya, Cherine tidak pernah bertatapan dengan hantu atau bahkan melihat penampakan sekalipun. Hidupnya sama sekali tidak berkaitan dengan kehidupan lain itu.

"Apakah jika aku mengatakan ini pada dad, ia akan membantuku?" gumamnya, lagi.

Kasus Vander tidak bisa Cherine abaikan. Makhluk itu terjebak si dunia di karenakan jasadnya yang belum juga ditemui. Cherine juga tidak akan selamanya tinggal di rumah itu. Setelah Andrew selesai dengan pekerjaannya, maka Cherine akan kembali pindah. Pada faktanya, nanti Cherine akan meninggalkan Vander juga semisal ia tidak bisa membantu Vander menemukan jasadnya.

"Aku akan bersikap baik padamu, Vander. Ya, hanya sebelum aku pergi meninggalkan rumah itu." gumamnya, lagi diakhiri dengan senyuman singkat.

****

Cherine membeli beberapa buah apel kesukaannya. Biasanya ia akan pergi bersama Cathy sejak mereka pindah. Akan tetapi, hari ini Cherine seakan tengah belajar mandiri. Ya, sejujurnya bukan karena ingin mandiri, tetapi karena mawar putih yang menjadi alasannya.

THE MYSTERIOUS MAN || REVISI✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang