Di saat teman-temannya yang lain sibuk berkumpul bersama teman satu kelompoknya, Arin hanya diam di tempatnya memperhatikan Kang Ha yang sedang bermain piano. Raut wajahnya memang sulit untuk ditebak, namun ada seseorang yang menangkap basah senyum kecilnya meski terlihat samar.
"Dia kembaranku, aku pun tak mengerti mengapa wajah kami tidak mirip." Inhan merasa bahwa wajah adiknya lebih tampan dibanding dirinya, terkadang ia merasa kurang percaya diri jika berjalan menghabiskan waktu berdua bersama sang kembaran.
Arin mengangguk, ia melihat potret dua orang pemuda di ponsel Inhan dimana salah satunya adalah Inhan sendiri, lalu menoleh ke arah sang pemilik, ia melakukannya berulang kali dan pergerakannya itu tak lepas dari manik kembar milik Inhan. "Sangat jauh bagiku, apalagi..." Gadis itu menggantung ucapannya, lewat gerakan tangannya ia membandingkan tinggi badan antara Inhan dan pemuda tak ia tahu siapa namanya.
"Maksudmu aku pendek, begitu?" kesal Inhan menerbitkan senyum di bibir jelita di sebelahnya. "Aku tidak mengatakannya."
"Kau mengatakannya secara tidak langsung, Bodoh."
"Tetap saja! Aku tidak mengucapkannya, kakak yang tidak tinggi!"
Tahu Inhan akan marah, Arin beranjak dari tempatnya berusaha menghindari pemuda yang kini mengejarnya. "Hei, kau juga kakak tetapi kau juga kecil!" seru Inhan.
"Itu karena aku perempuan, Bodoh!" sahut Arin.
Seperti ada pedal rem yang diinjak, Arin tiba-tiba berhenti tepat di depan pedagang es krim. Matanya berbinar melihat beberapa anak kecil tengah mengantre di depannya. "Ayo, kita beli! Kau yang membayarnya," kata Arin seraya merangkul Inhan begitu pemuda yang lebih tinggi darinya itu berdiri di sebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hierarchy
Fanfiction"Aku akan mengungkap semuanya, semua kebusukan yang ada di sini. Dan aku siap menanggung konsekuensinya, entah itu diasingkan atau kehilangan nyawa." Karya asli milik: Chu Hyemi