Ice duduk menyilangkan kaki di ranjangnya Frostfire. Ice sempat kesusahan untuk masuk, karena Ice sudah besar, Ice orang dewasa. Ice bukan bayi, tapi kalau kata (Nama), Ice bayi beruang. Ice jadi memercayai bahwa dirinya bayi beruang. Ice berakhir duduk di ranjangnya Frostfire sambil menggendong Frostfire. Barusan saja, Ice mempergunakan termometer yang biasa dipakainya untuk mengukur suhu air di ember mandinya Frostfire. Ice memposisikan termometernya ke ketiak Frostfire, dan Frostfire terbukti kedinginan. Dia hipotermi ringan. Ice jadi mentripel kain pembungkusnya.
Ice memakaikan Frostfire pernel warna coklat, kemudian pernel warna kuning, dan pernel warna hijau tua. Frostfire jadi terlihat seperti alpukat siap panen. Dan kemudian, Ice juga membungkus alpukat itu dalam selimut Eskimonya, dan memeluknya di dada sambil menyusuinya—dengan botol dot.
Beruang kutub sangat menyayangi si alpukat. Dia kecil, tidak tahu apa-apa, dan tidak sepantasnya dilibatkan dalam pertengkaran rumah tangga orang tuanya. Ice tidak tega membiarkan (Nama) mengurus bayinya yang sakit dan ogah-ogahan menyusu sejak Ice menjemputnya dari rumah Blaze. Soalnya, selain si alpukat, ibunya juga sakit. (Nama) sakit. Dia berbaring di kasur, dan menyelimuti diri dari malam ke siang. Dia tidak bicara. Dia menolak makan. Tapi Ice sudah memaksanya makan, serta mengancamnya akan membawanya ke dokter untuk disuntik; Ice tahu, ia membodohi (Nama), tapi Ice berbuat begitu supaya (Nama) mau memakan makanannya. Makanannya buatan Ice, Ice memasaknya sendiri. Nasi, sejumlah protein hewani, dan sup bening berisi suwiran ayam serta sayur tinggi serat.
Ice mengurus pasangan ibu dan anak itu sendirian. Ice tidak melibatkan bantuan Gempa. Padahal biasanya, kalau Ice tidak bisa menjawab soal matematika, butuh jemputan, kesulitan mengerjakan sesuatu, Ice akan meminta tolong pada salah satu dari keluarganya, dan kebanyakan Gempa. Ice belajar untuk tidak merepotkan keluarganya terlalu banyak karena Ice tidak tahu kemana saudara-saudaranya berpihak.
Mereka diam di sepanjang pertengkaran Ice dan Blaze. Biar pun Halilintar bicara sedikit, tapi kepada siapa ia ingin bersekutu, Ice belum tahu. Jadi Ice tidak tahu apa ia kembali dibenci atau tidak. Dan andaikan Ice dibenci karena kembalinya Blaze, Ice sudah siap memisahkan diri dari mereka.
Tapi Ice belum siap melepaskan si alpukat dan ibunya. Ice terlalu menyayangi mereka berdua. Lihatlah bayi ini. Dia kecil. Dia manusia, tapi dia kecil. Dia martabak mini. Dia belum bisa bicara, dan akan mati bila tidak diurus. Alpukat yang menggemaskan.
Ice menyentuh pipinya. Pipinya dingin. Tubuhnya juga dingin, tapi suhunya menghangat ketika Ice telah membungkusnya dengan kain-kainan. Frostfire lucu sekali. Ice tidak siap menyerahkannya ke Blaze. Tapi secara ruang gerak hukum, Ice bisa apa? Ice bukan siapa-siapa di rumah tangga (Nama) dan Blaze. Ice merasa terasingkan. Ice sedih, tapi juga Ice tidak berhak mengekspresikannya. Soalnya, Ice berusaha mengerti Blaze. Menurut Ice, Blaze pasti lebih sakit hati. Ice mau mengalah saja dan bersiap dipersalahkan sepenuhnya.
Ice mengecup kening Frostfire.
Botol susunya habis. Habis tanpa bersisa. Setelah habis, Frostfire menangis lagi. Ice sudah cukup berpengalaman. Ice tahu kenapa si alpukat menangis, dan ketika dibiarkan, tangisannya bertahan lama, meskipun Ice sudah berusaha menidurkannya.
Ice pergi ke dapur, lalu ia memanaskan air. Sambil menggendong Frostfire, Ice merebus air dari dispenser, dan menuangkannya ke botol dot baru. Ice menuangkan susu formulanya ke dot, dan menambahkan air panas, serta air tawar biasa. Ice mengocok botol dotnya, melarutkan susu formulanya, dan kembali bersiap menyusui si alpukat. Frostfire masih lapar.
Sambil menyusui si alpukat, si beruang kutub mau menengok (Nama). Setelah berhibernasi selama lebih dari dua belas jam, (Nama) bangun. Terdapat banyak perubahan drastis di kehidupan sehari-harinya. (Nama) mengingatnya setelah kesadarannya kembali. Kepalanya spontan pening.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice x Reader | Mr. Ice
Fanfiction|Ice x Reader| Tadi kakaknya, sekarang adiknya.