Cinta Semesta 25

161 17 6
                                    

"Because if you felt what I feel, you probably wouldn't be able to handle it

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Because if you felt what I feel, you probably wouldn't be able to handle it."

- Bulan Anasha

Song Recomendation ‐ If It Is You by Jung Seung-hwan

(Pliss, ini lagunya ambyar banget)

***

Langit tampak tidur telentang di atas ranjang besarnya sembari mengelus perut yang dari tadi terasa sangat perih dan melilit. Sesekali suara rintihan terdengar lirih dari mulut cowok itu. Tubuh tingginya masih berbalut kain seragam serta sepasang sepatu hitam yang belum lepas dari kaki.

Kemudian seseorang datang dari luar membawa nampan berisi segelas air putih dan tablet obat. "Nih, minum cepet," perintahnya.

Dengan lunglai Langit mengganti posisi menjadi duduk bersandar lalu segera meminum obat yang dibawakan oleh Dean.

Dean Danendra – anak dari mendiang kakak Sangkara Andromeda. Setelah kematian sang ayah, ibunya melarikan diri ke Swiss karena terjerat kasus penipuan properti. Anak laki-laki itu ditelantarkan hingga akhirnya diasuh dan tinggal bersama keluarga Sangkara.

Hampir tidak ada yang tau bahwa selama ini Langit tinggal serumah dan memeliki hubungan keluarga dengan ketua tim basket humoris kebanggaan Galaxy itu.

"Lo sebenarnya sengaja mau mati atau gimana, sih, Lang?" Dean mulai mengomel. "Udah tau lambung lo itu gak kuat pedas, malah nekat nyari gara-gara. Nantangin maut lo ceritanya? Udah ikhlas gitu gue jadi ahli waris seluruh harta kekayaan bokap lo ini? Iya?"

"Berisik Den." Langit mendelik malas melihat Dean yang entah kenapa selalu berlebihan terhadap hal apapun di alam semesta ini. Dramatis, banyak gaya, banyak cincong, dan yang pasti rusuh.

"Kampret! kalau gak ada cowok ganteng mempesona yang lo bilang berisik ini gak ada yang mau ngurusin lo di rumah ini," maki Dean merasa kesal. Dan pernyataan itu memang benar adanya.

Selama ini Dean lah satu-satunya manusia yang memperhatikan Langit hingga ke detail-detail terkecil. Dia yang selalu bergerak cepat setiap kali Langit butuh apa-apa. Meskipun Langit sendiri bukanlah tipe yang sering bermasalah dan suka mengandalkan bantuan dari orang lain.

"Iya, iya, terserah lo aja deh," balas Langit kembali membaringkan tubuhnya. "Keluar gih gue mau tidur bentar."

"Ck" Dean mendecak, "gak pernah tuh sekali aja lo menghargai jerih payah dan kebaikan gue."

"Keluar, Den," kata Langit mengulangi, dan kali ini sukses membuat mulut cerewet Dean tidak mengeluarkan protes apapun lagi.

Langit hanya tersenyum tipis memandangi punggung Dean menjauh keluar dari kamarnya. Jika selama ini Langit menyembunyikan segala polemik kehidupannya dengan cara diam, maka Dean melakukannya dengan cara menjadi badut di depan semua orang.

Cinta SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang