Cinta Semesta 12

85 8 5
                                    

{There's nothing here for me on this barren road

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

{There's nothing here for me on this barren road. There's no one here while the city sleeps. And all the shops are closed. Can't help but think of the times i've had with you.}

***

Song recomendation - Dear God by Avenged Sevenfold

***

Aku ingin tahu apakah matamu mempelajari senjanya.

Mantra dari malam itu sendiri!

Saat kau menatapku, bayang-bayang senja turun di hatiku dan bintang-bintang mulai bersinar.

Siapa sangka kekayaan sebesar itu tersembunyi di relung hatiku?

Sekarang melalui matamu aku telah melihat hatiku sendiri.

Kamu tidak pernah menyanyi namun keheninganmu mengajarkan aku lagu; kamu mengikat jiwamu pada mimpi musik tenang purabi.

Selaras dengan melodinya aku bernyanyi dalam kesendirian.

Menatap ke langit.

Dan nada-nadanya mencapai kegelapan dan hilang.

Dalam keabadian.

Syair usang milik Rabindranath Tagore itu seolah mengikat erat ingatan Dee setiap kali ia memandangi senja jatuh di kaki langit, di bibir pantai, di sudut-sudut kota atau di mana saja. Membukakan kembali pintu-pintu, mempersilahkan segala memori yang terbawa angin untuk kembali masuk ke peraduannya.

Sebenarnya tidak berniat untuk terlalu berlarut-larut dengan sesuatu yang sudah disebut sebagai 'masa lalu'. Tapi, ternyata rindu itu seperti penyakit yang bisa kambuh kapan saja, tak kenal tempat dan waktu. Bahkan, disaat kita sedang tidak ingin sekali pun.

Dulu sekali, ribuan senja sebelum senja ini, di taman belakang panti asuhan Dharma Budi, ketika Dee masih seorang gadis kecil yang beseragam merah-putih dengan rambut kuncir dua. Waktu pertama kali ia bertemu dengan seorang anak laki-laki pemilik surai hitam pekat dan tatapan sedalam laut biru.

Memberi Dee selembar sapu tangan bermotif bunga mawar untuk menyeka air mata dan sekotak cokelat sebagai hadiah. Tidak ada percakapan yang tercipta antara mereka kala itu, karena setelahnya anak laki-laki itu lansung dipanggil oleh sang ibu untuk segera pulang.

"Namaku Langit."

Hanya dua kata yang sempat keluar dari mulutnya sebelum kemudian berlari pergi dan menghilang di balik tanaman bonsai.

Cinta SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang