Jefrky | chapter 07

22.9K 1.6K 49
                                    

·{ semua orang bisa menemani, tapi tidak semua orang bisa memahami }·

·{ semua orang bisa menemani, tapi tidak semua orang bisa memahami }·

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

·—–—·
Happy reading

Kini matahari sudah terbit, dihiasi dengan kicauan burung-burung yang merdu dengan juga suara insan insan di pagi hari.

Tepat pada saat itu juga, pemuda yang bersurai coklat terang yang masih saja berada di tempat tidurnya hingga...

PRAK!

Kaca jendela di kamar tersebut pun pecah, hingga membuat pemuda tersebut pun terbangun dengan kaget.

Lalu kemudian ia mendengus kesal, dan berjalan kearah kaca yang terbilang sudah pecah dan beling beling yang berserakan.

Tepat pada saat itu juga ada pemuda lain yang tengah berdiri di balkon nya dengan tersenyum misterius.

"WOI! LO BISA GAK SIH GAUSAH MAININ KACA GUE! lama-lama gue juga yang bakalan mecahin kaca lo itu! Oahaoagjaoagajagbdywh!!"

Protes Ricky sambil menunjuk nunjuk kearah Jeffrey, sedangkan Jeffrey hanya terkekeh dan memandang Ricky mengomel ngomel.

"Pagi jelek." Ucap Jeffrey, yang mampu membuat Ricky melotot marah kearah Jeffrey.

"APA LO BILANG HAH!? Jelek!? LO AJA KALI ANJINGGGGGGG!!! Gue itu ganteng kayak oppa oppa koreah! Body gue juga bagus, gak kayak lo kayak opet crabbybara!!"

"Nyenyenyenye..."

"LO BENAR BENAR YA— ANJJJ!!" Ricky pun tiba-tiba meringis karena ia tidak sengaja tergores serpihan kaca.

"Oww shit! Sakit bet menn! Hiks... BUNDAAAAA!!!" Ricky pun meringis ringis sambil memegang kakinya.

Jeffrey yang dari tadi pun menutup kuping nya pun, menatap kearah Ricky dengan tatapan yang tidak dibacakan.

"Oww shit—aduh!"

Tiba-tiba sebuah plester dilempar kearah nya dan mengenai kearah jidatnya, hingga plester itu pun terjatuh ke lantai.

Ricky pun dengan heran menatap kearah plester tersebut, lalu kemudian ia melihat kearah Jeffrey yang kini sudah tidak ada di balkon nya.

Ricky pun mendengus kesal, lalu kemudian ia mengambil plester tersebut dan mengobati kakinya yang tergores sedikit serpihan kaca.

Setelah saat itu dia menuju kearah kamar mandinya dengan perlahan, lalu kemudian ia mandi dengan konser dadakan.

Dayung jenis apa yang kau pakai? Sehingga suaramu begitu nyaring menghiasi ruangan yang basah.

Kita kan musuhan cok! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang