·{ Hidup ini seperti film, kamu adalah sutradaranya. }·
·–—–·
Happy readingRicky pun hanya bisa melongo dan menelan lidahnya gugup, sambil ia menggaruk lehernya yang tidak gatal.
Ia menatap sekeliling kamar nya, kamarnya aman aman aja sih. Ada choocho yang lagi tidur di atas ranjang nya, seragam dan semvak yang berantakan.
Ada boneka panda yang kepalanya ada semvaknya Reza yang legenda, peninggalan sepatu Reza beserta kaos kakinya yang ada di atas lemarinya.
Tidak ada yang sus kalau dilihat, hingga mata Ricky bertemu dengan boneka yang ga tau di kasih siapa....
Bonekanya... Kayak normal sih, kiyut kiyut kiyowok kalau di lihat.
Ricky pun menghela napas dan mencoba untuk positive thinking, mungkin saja ini hanya kebetulan. Atauu... Dulu ia beli kopi tapi datangnya baru sekarang.
"Ga ga! Gue ga bisa positive thinking!" Panik Ricky, lalu kemudian ia segera mengambil hpnya untuk menelpon seseorang.
Tulalit tulalit ay ay i'm ur little butterfly
Ay ay ay i'm ur little butterfly."Hello??"
"Woi cok lo dimana hah!?"
"Gue di cafe, kangen?"
"Huekk najiss! Muntah gue nih setruk. Eh tunggu, cafe?"
"Gue lagi nongkrong, ada masalah? gue bisa pergi ke rumah lo."
"Emangnya lo di cafe mana?"
"Cafe senstar."
"Eh? Bukannya tuh cafe jauh dari tempat kita yak?"
"Hm, kenapa? kalau ada masalah gue ke sana segera."
"Ga ada sih... Tapi... Gue kek ngerasa ga enak–"
Tut
"TAIK!" Ricky pun kesal, karena telepon nya di putuskan oleh pihak lain.
Dengan kesal pun ia menaruh hpnya, dan menyilangkan tangannya kesal. Lihatlah, ia seperti opet yang lagi makan durian yang membuat pipinya terisi penuh.
Ricky bilaik:
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita kan musuhan cok!
Randomkatanya musuh tapi kok posesif? -- ya, ini yang sedang dialami oleh 𝗥𝗶𝗰𝗸𝘆 𝗱𝗶𝗽𝘁𝗮 𝗮𝗱𝗵𝗶𝘁𝗮𝗺𝗮 yang harus berurusan dengan musuh sejatinya yakni 𝗝𝗲𝗳𝗳𝗿𝗲𝘆 𝗿𝗲𝗸𝘀𝗮 𝗔𝗿𝗸𝗵𝗮𝘁𝗮𝗺𝗮 akankah ada benih-benih cintah atau fall in lo...