- Kesialan

997 104 10
                                    

№¥

"Aku ingin mencoba itu" ucap Renjun. Tangannya bergerak menarik-narik baju tangan haechan sehingga sang dominan menoleh ke arahnya.

Haechan menatap ke suatu arah yang Renjun tunjuk. Terlihat seperti sebuah dessert.

Tapi di sisi lain ia ingin menghampiri salah satu rekan kerjanya yang berada di ujung ruangan sedang berbicara dengan seseorang.

"Bisa kalian temani dia? Aku ingin menghampiri mereka" haechan menunjuk dua orang yang sedang berbincang menggunakan dagunya.

Ketiganya mengangguk dan haechan berjalan dengan diikuti Mingyu dibelakangnya.

Sementara Renjun sudah mulai mendekati dessert yang membuatnya penasaran. Diikuti tidak oleh tiga anak buah lainnya.

Tanpa Renjun ketahui. Cherry sedang melihat ke arahnya sembari memperhatikan situasi. Di sebelah tangannya terdapat segelas sirup yang sedari tadi ia pedang.

Lalu ia mengeluarkan ponsel dari dalam tas nya dan menelepon anak buahnya.

"Lakukan sekarang"

Hanya berkata seperti itu. Ia kembali memasukkan ponselnya kedalam tas nya. Tersenyum remeh ke arah Renjun.

"Lihat ini adalah hukuman untukmu" gumamnya lalu meninggalkan aula menuju suatu tempat.

№¥

Baru saja Renjun memakan beberapa potong dessert. Tetapi ia merasa ingin buang air kecil. Lantas meminta salah satu dari ketiganya untuk memegang piring kecil dengan sepotong dessert di atasnya.

"Aku ingin ke kamar mandi. Dan tolong pegang ini"

"Mari saya antar tuan"

"Tidak perlu. Hanya ke kamar mandi" jawab Renjun pada Niki.

"Tapi—"

"Tidak perlu khawatir. Aku akan kembali dengan selamat" Renjun tersenyum. Berusaha meyakinkan ketiga anak buah itu untuk tetap berdiam diri di sana. Lagian jika ada sesuatu yang terjadi Renjun tinggal berteriak bukan? Tempat ini jelas ramai.

Ia mulai melangkahkan kakinya meninggalkan ruangan aula. Mencari letak keberadaan toilet.

Saat di sebuah lorong. Ada dua jalan menuju ke kanan dan ke kiri. Tetapi Ia menemukan kertas yang tertempel pada tembok yang mana memberitahukan jika ingin ke toilet berarti harus melewati jalan kiri.

Tanpa rasa curiga sedikitpun. Renjun mulai melangkahkan kakinya ke arah kiri.

Tapi semakin jauh kedalam. Bukan letak kamar mandi yang ia temukan. Melainkan gudang kosong yang nampak gelap.

"Sepertinya aku salah jalan. Apa benar kertas itu menunjukkan jalan ke arah kiri?" Renjun bermonolog dan hendak melangkahkan kakinya keluar dari gudang tersebut.

BRAK!

Ia berjinjit kaget ketika suara pintu yang di tutup dengan kuat berhasil mengalihkan perhatiannya.

Renjun membelalakkan matanya. Ia bergegas berlari menuju pintu dan lalu memukulnya berkali-kali sembari berteriak meminta tolong.

One Night Stand [Hyuckren]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang