- Keputusan Final

680 77 3
                                    

№¥

Siang ini, Renjun tengah asik terduduk di balkon kamar, Lebih tepatnya kamar haechan. Daniel memutuskan untuk pindah kamar ke kamar tamu.

Tangan kanannya mengusap perutnya yang semakin membesar, Sembari melantunkan alunan musik.

Tak lama haechan masuk kedalam kamar, Dan menghampirinya.

Haechan berjongkok di hadapannya, Membuat beribu pertanyaan masuk memenuhi isi kepala Renjun.

"Ada apa?"

"Apa kau ingin meminta suatu hal padaku?"

Keningnya mengkerut "Maksudmu?"

"Aku ingin membuktikan padamu, Seberapa besar rasa cintaku padamu. Maka dari itu kau boleh meminta apapun itu padaku, Dan aku akan menuruti semua keinginan mu sebagai bentuk besarnya rasa cintaku padamu yang sesungguhnya" Jelas haechan panjang lebar, kedua tangannya menggenggam erat tangan Renjun. Membuat Renjun mengulum bibirnya. Terharu dengan perkataan haechan.

Renjun menatap langit, Ia tidak ingin menangis.

"Aku hanya ingin meminta satu hal padamu" katanya dengan pandangan yang kini beralih menatap haechan.

"Apa itu"

"Aku ingin kau berhenti dari pekerjaan mu saat ini, menjadi seorang mafia. Dan bekerja dengan sehat di perusahaan milikmu seperti biasa" Sebenarnya ini permintaan yang sangat sederhana untuk haechan, dan iapun sudah memikirkan ini dengan sangat matang. Ia tau Renjun pasti menginginkan hal ini, Siapa yang tidak ingin pasangannya memiliki bisnis secara sehat? Pasti semua orang menginginkan hal itu.

"Baik, Permintaan anda sedang di proses" Renjun terkekeh dan mencium kening haechan yang berada di bawahnya.

№¥

21:50

Haechan kini berada di ruangan pribadi miliknya, Ia akan menelepon Mark dan membicarakan perihal keinginan Renjun siang tadi.

Ia menunggu dengan sabar sampai sambungan telepon itupun terhubung, Hanya satu yang haechan tak tau. Jika Daniel kini sedang mengintip dari balik pintu.

"Sudah lama kau tidak menghubungiku, Bagaimana kabarmu" Ucap suara dari sebrang sana.

Jujur saja haechan sebenarnya ragu untuk mengatakan ini, Bukan apa-apa. Ia ingin Renjun mempercayainya, Lagian memang iapun sudah lelah dengan pekerjaan seperti ini. Tapi ia tidak enak jika harus berkata demikian pada Mark, Orang yang sudah merawatnya hingga kini ia menjadi seseorang yang sangat tangguh sepertinya.

"Baik, Lalu bagaimana kabarmu? Kau seharusnya lebih mengkhawatirkan dirimu. Usiamu sudah tidak muda lagi" Jawab haechan, Ia tengah berdiri sembari menghadap ke arah balkon yang mana menampakkan jalanan raya yang padat akan lalu lintas. Terlihat indah apalagi di tambah lampu berwarna warni yang terlihat dari atas sini.

Mark terkekeh, "Kau berkata seperti itu sementara kau sendiri tidak memikirkan usiamu"

"Huh.? Aku baru saja berumur 33 Tahun"

"Haha.... Baiklah.. Aku mengalah"

"Apa ada hal penting yang ingin kau sampaikan?"

Haechan kembali berpikir sejenak, Ia mengambil rokok dan lalu membakarnya.

"Aku ingin kau menerima semua keputusan yang ku buat"

One Night Stand [Hyuckren]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang