- Last Chapter Ending

901 66 5
                                    

№¥

2 Tahun kemudian.

Renjun saat ini tengah membaca novel di atas kasur, Ia baru saja selesai mandi dan tengah menunggu haechan mandi.

Kehidupan selama dua tahun ini yang Renjun rasakan sangatlah bahagia, Suka dan duka mereka lewati bersama. Rintangan seberat apapun Renjun dan haechan bisa melewatinya, Mereka mulai memahami dari rintangan hidup yang sebelumnya.

Dan Renjun tak menyangka jika kini ia bisa sampai berada di titik dimana akhirnya impian masa kecilnya terkabulkan, Renjun memiliki keluarga yang bahagia dan harmonis.

Namun Renjun selalu mengingat perkataan sang ayah "ingatlah, Tidak ada yang abadi di dunia ini. Begitupun dengan masalah hidupmu"

Malam ini jam sebelas, Keduanya baru saja menghadiri sebuah acara yang diadakan oleh rekan kerja haechan. Minghao.

Kedua anak mereka tentunya sudah tertidur di kamar yang memang di khususkan untuk keduanya.

Tak lama haechan keluar dari dalam kamar mandi dan sudah menggunakan piyama tidurnya.

Ia menggantungkan handuknya lalu mulai menyelinap masuk kedalam selimut yang dipakai Renjun.

"Apa yang kau lakukan haechan" Renjun tergelak kala haechan menduselkan hidungnya pada perut Renjun.

"Ren, Aku ingin bagian ku"

"Astaga, Kau baru saja melakukannya dua hari lalu" Renjun tak habis pikir dengan hormon suaminya.

"Ayolah..." Pinta haechan dengan wajah memohon bak anak anjing yang meminta makan pada majikannya.

Renjun akhirnya mengangguk pasrah, Haechan tersenyum senang. Lalu memulai permainannya dengan cara menyesap bibir tipis istri kecilnya.

Haechan melumatnya lembut. Renjun meletakkan kedua tangannya di kedua sisi pundak haechan, Ia sesekali meremas rambut suaminya itu.

"Emhh..." Haechan melepaskan ciumannya, Renjun mengais oksigen dengan susah payah.

Haechan beralih untuk menciumi seluruh permukaan kulit lehernya, Sesekali ia mengigit dan meninggalkan ruam kemerahan di leher si mungil.

"Ahh..."

Desahan Renjun lolos kala haechan mulai meremas dadanya dengan kuat.

Perlahan haechan mulai membuka kancing piyama Renjun satu-persatu dengan mulut yang masih asik menyesap leher putih itu.

"Haechan-ahh..."

Ciuman haechan turun dan kini menyesap puting susu yang nampak memerah mencuat karena Renjun yang mulai terangsang.

"Jangan-ahh.. menggigitnya... Haechan-ahhh!" Bukannya mendengarkan perkataan Renjun, Haechan justru dengan jahil mengigit dan meremas payudara yang satunya.

"Mhmmh... Ahhh..." Renjun terus mendesah, Di sisi lain tanpa ia sadari kini tubuhnya sudah setengah telanjang.

Haechan merebahkan tubuh keduanya tanpa berhenti mencium seluruh tubuh indah istrinya.

One Night Stand [Hyuckren]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang