- Renjun

1K 103 17
                                    

№¥

Malam ini jam 10, Renjun selesai bermain dengan Sakuya dua jam lalu. Hanya Renjun yang bermain karena Sakuya jelas belum mengerti hingga bayi yang baru berusia beberapa Minggu itu tertidur lelap.

Dan kini ia sudah berada di kamarnya, ia tidak bisa tidur. Hati kecilnya berkata jika ia merindukan haechan, tapi tak dapat di pungkiri rasa kesal terhadap pria berkepala tiga itu belum juga menghilang.

Tapi Renjun tidak bisa berbohong jika ia merindukan sentuhan haechan, bukan. Bukan seks, melainkan seperti usapan atau kecupan lembut. Renjun merindukan itu semua.

Ia sudah merubah posisi tidurnya beberapa kali, tapi tetap saja. Tidak bisa, dan biasanya jika ia tidak bisa tidur seperti ini akan ada haechan yang dengan sigap membacakan cerita sebelum tidur, atau bahkan menonton film dengannya hingga ia mengantuk dan menuju alam mimpinya.

"Aku tidak berbohong, aku merindukanmu  tapi kenapa sikapmu sangat menyebalkan!! Sialan!! Kau selalu membuatku kesal lalu dengan tidak jelasnya kau bersikap manis bajingan!!"  Renjun menggerutu dari balik selimut tebal yang menenggelamkan tubuhnya, sembari memberikan tinjuan dan juga gigitan pada bantal yang ia pakai. Sekalian menyalurkan rasa kesalnya pada pria yang berstatus sebagai kekasihnya.

Tok Tok Tok

"Ren? Kau sudah tidur?"

Terdengar suara Jaemin dari luar pintu kamarnya, Renjun menyembulkan kepalanya dengan rambut yang berantakan

"Belum!! Masuklah!" Ucapnya sedikit berteriak.

Tak lama Jaemin membuka pintu kamarnya dengan semangkuk besar berisikan pop corn.

"Apa kau ingin menonton film denganku?" Tanya Jaemin.

Renjun sempat berpikir dan kemudian ia mengangguk "Tapi bagaimana dengan Sakuya?" Tanya Renjun lagi.

"Kau tidak perlu khawatir, Sakuya sudah tertidur lelap dengan Jeno" Jawab Jaemin, Renjun pun mengangguk. Lantas keduanya berjalan menuju ruang tengah untuk segera menonton film di televisi.

№¥

Pagi hari ini mereka sarapan seperti hari sebelumnya, Renjun membantu Jaemin membuatkan sarapan. Ia juga merasa tidak enak sudah numpang dengan keduanya, dan setiap Renjun ingin membantu sesuatu Jaemin pasti menolaknya.

Selesai sarapan Renjun membantu Jaemin untuk membereskan piring, Jeno baru saja pergi ke warung dekat sini bersama Sakuya. Ia berkata jika ada yang ingin ia beli.

Tok Tok Tok

"Biar aku yang melihatnya" ujar Sungchan dan lalu melangkahkan kakinya menuju pintu kaca yang hanya di tutupi oleh gorden tebal.

Mereka juga tidak asal langsung membukakan pintu untuk sembarang orang, mereka akan mengecek dulu siapa yang datang.

Sungchan menyibak gorden dan ternyata itu seorang pria yang memang biasa membawakan piring kotor untuk di cuci.

"Oh, bukakan pintunya" Ujar Jaemin, maka Sungchan pun langsung membuka pintunya sedikit lebar.

Tapi wajah pria itu nampak pucat, Sungchan hendak mengambil piring yang Renjun sodorkan. Tapi belum sempat menerima piring itu, seseorang lebih dulu memukul punggung Sungchan menggunakan balok kayu.

One Night Stand [Hyuckren]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang