Season 2 Spesial Chapter

346 41 11
                                    

№¥

Setelah memakan makan siangnya, Ketiga orang itupun tertidur. Dengan Renjun yang menjadi sandaran bagi kedua anaknya.

Klek!

Pintu kamar terbuka dengan sedikit kuat, Haechan dengan nafas yang tak beraturan itupun dapat melihat keluarga kecilnya yang sedang tertidur pulas di atas ranjang.

Haechan menutup pintu kamar, Ia melanjutkan langkahnya dan duduk di pinggiran ranjang.

Renjun terbangun kala mendapati pergerakan dari suaminya, Dan lagi-lagi haechan dapat melihat jejak air mata yang mengering di kedua sudut mata istrinya.

"Maaf.. Aku membangunkanmu" Haechan hendak meraih tangan Renjun, Namun sang empunya segera menarik tangannya dan mengusap matanya.

"Tidak apa-apa" Jawab Renjun dengan nada dingin, Ia kemudian berganti posisi dan menidurkan kedua anaknya di sampingnya mengunakan bantal.

Renjun hendak turun dari kasur namun haechan menahannya "Kau baru saja terbangun dari pingsan, Aku ingin kau tetap berbaring di atas kasur" Pinta haechan namun Renjun melepaskan pegangan tangan haechan pada tangannya. Membuat haechan bingung, Ada apa dengan Renjun sebenarnya.

Tanpa mengucapkan apapun lagi, Renjun beranjak dari kasur lalu masuk kedalam toilet.

Haechan membatin "Apa aku membuat kesalahan?"

Haechan membenarkan posisi duduknya sembari menunggu kedatangan Renjun.

Ia akhirnya berjalan menuju balkon karena harus mengangkat panggilan dari teman kantornya.

Dan di saat itu Renjun keluar dari dalam kamar mandi, Matanya sedikit sembab dan sempat melirik kearah haechan yang masih berdiri di balkon kamar.

Renjun menyembunyikan sesuatu di dalam laci yang berada di samping tempat tidur.

Tak lama haechan masuk kedalam, Ia langsung memeluk tubuh Renjun dari belakang, Dan menyandarkan kepalanya di pundak yang lebih muda.

Renjun diam tak memberontak, Ia menunduk dan memejamkan matanya erat. Tidak mungkin ia menangis saat ini.

"Ada apa? Apa yang kau sembunyikan?"

"Tidak ada" Kata Renjun dingin namun terdengar ketus, Haechan tentu tau jika ada yang tengah Renjun pikirkan saat ini.

"Apa itu? Kau tidak bisa menyembunyikan nya dariku" ucap haechan lagi masih berusaha membujuk Renjun.

"Aku tidak memiliki apapun untuk diberitahu" Renjun berusaha melepaskan pelukan haechan dari perutnya, Tetapi pria itu jelas menolak dan tak ingin melepaskan pelukannya sebelum Renjun memberitahu apa yang sebenarnya terjadi.

"Renjun kumohon"

"Apa aku harus mengumpat padamu jika tidak ada sesuatu yang sedang aku sembunyikan?! Hiks..." Renjun menangis sembari menggelengkan kepalanya, Ia menunduk dan memejamkan matanya kuat. Apa yang baru saja ia katakan.

Haechan membalikan badannya, Lalu menangkup wajahnya. Rambutnya yang basah haechan usap dan mengecup keningnya.

"Aku hanya lelah" Final Renjun, Ia menepis pelan lengan haechan. Lalu kembali berbaring di atas kasur, Haechan diam di tempatnya. Ia tau jika saat seperti ini Renjun tengah tidak ingin di ganggu, Maka itu ia memutuskan untuk pergi keluar dari dalam kamar dan memberikan waktu sendiri untuk Renjun.

One Night Stand [Hyuckren]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang