- Kabur

2.3K 168 11
                                    

№¥

Jam delapan pagi. Haechan sudah terbangun dari tidurnya. Ia semakin mengeratkan pelukannya pada pemuda mungil yang masih tertidur lelap di dalam dekapannya.

Bagaimana indahnya pemandangan bangun tidur haechan kali ini karena ada Renjun di hadapannya.

Ia menyunggingkan senyum samar. Sangat samar. Wajahnya beralih mendekat dan mengecup hidung mancung Renjun yang sama sekali tidak terganggu dengan pergerakannya.

Lee haechan. Atau dengan nama asli Lee donghyuck. Kedua orang tuanya sudah tidak ada sejak ia umur dua tahun. Ia tinggal dan membesar di sebuah panti asuhan. Namun saat usianya menginjak tepat usia 9 Tahun. Seorang pria datang dan mengadopsinya. Haechan di rawat dengan baik. Ia juga diajarkan bagaimana caranya mengelola perusahaan. Haechan kecil sudah diajarkan bagaimana caranya menembak. Ia sedari kecil sudah diajarkan bagaimana caranya menjadi seorang mafia bawah tanah.

Dan saat sudah besar. Pria yang dulu mengadopsinya itu memiliki seorang keponakan. Dan selama itu keponakannya itulah yang selalu membantu haechan.

Namun tak ayal. Haechan dengan keponakan dari seseorang yang sudah mengadopsinya itu sering kali melakukan hubungan seks untuk memuaskan nafsu satu sama lain.

Namun saat ini haechan sedang mengelola bisnis gelap nya di negara lain. Dan ia meninggalkan semua yang bersangkutan dengannya di negara tempatnya lahir.

Kembali ke haechan.

Ia dengan perlahan bangkit dari kasur king size itu agar tidak membangunkan peri kecilnya yang sedang tidur. Lalu dengan telanjang bulat ia berjalan menuju kamar mandi.

Haechan mandi. Ia berendam. Lalu melakukan rutinitas paginya seperti biasa. Berganti baju. Sarapan kemudian pergi dari mansion mewahnya. Menuju ke kantor miliknya tentu saja.

Sebelum itu. Haechan sempat mengecup pucuk kepala Renjun. Renjun sendiri nampak masih tidak terganggu dengan keberadaannya.

Tak lupa haechan menempelkan stick note di atas nakas. Lalu ada sepiring sarapan juga di sana yang memang sudah disediakan untuk sang tuan putri.

№¥

"Euughh....." Renjun menggeliat ke kanan dan ke kiri di atas kasur besar dan empuk itu. Kini tepatnya pukul 11 siang.

Perlahan tapi pasti. Matanya mengerjap. berusaha menyesuaikan cahaya disekitarnya yang masuk dan mengenai kornea matanya.

Matanya seketika terbuka dengan sangat lebar ketika mengetahui jika ia kini sedang tidak berada di dalam kamarnya.

Ia terduduk dan meringis ketika merasakan bagian selatannya begitu sakit dan sangat perih.

Renjun memejamkan matanya. Berusaha mengingat-ingat apa yang baru saja terjadi. Ia berada di kamar siapa? Lalu kenapa ia tidak menggunakan baju?

Renjun seketika terbelalak ketika mengingat malam panasnya dengan pria Tan yang menggagahinya sepanjang malam. Wajahnya merona merah. Namun anehnya ia tidak menemukan pria malam tadi dimana pun. Kamarnya kosong dan hanya ada dirinya.

Renjun berusaha turun. Meskipun kesusahan. Kakinya bergetar. Ia berdiri sembari berpegangan. Ketika ia sudah berdiri dengan sempurna. Selimut yang ia gunakan merosot dan menampilkan tubuhnya yang sudah tidak tertutup apapun. Ia menatap pantulan dirinya yang tak menggunakan baju itu terpampang jelas di depan kaca yang menempel pada lemari dihadapannya.

Bagaimana di tubuhnya dipenuhi dengan bekas cambukan. Juga di penuhi dengan bercak merah keunguan. Kedua puting nya lecet. Bibirnya masih membengkak dan lecet. Ia meringis ketika memegang memar-memar yang berada di tubuhnya. Oh ya. Penis nya juga lecet.

"Sial! Pak tua itu semalam bermain sangat kasar. Lalu dia meninggalkan diriku sendiri begitu saja. Sialan!" Renjun menggerutu. Ia beralih untuk kembali duduk. Dan lalu Pandangannya beralih pada makanan di atas piring dan ada stick note juga di sana.

Renjun mengambil stick note itu dan mulai membacanya. Sesekali ia meringis menahan sakit di sekujur tubuhnya.

Selamat pagi. Maaf jika malam
Tadi aku bermain terlalu kasar
Tapi sungguh kau sangat nikmat.
Dan kau jangan mencoba untuk
Melarikan diri dari mansion ku.
Aku akan melihatmu saat aku
Sudah kembali nanti.

Dari Tuan Lee haechan.

Renjun berdecih. Memang dia siapa berani mengaturnya seperti itu? Haechan bukan orang tuanya kan?

Dengan tertatih ia berjalan memunguti pakaiannya yang berserak begitu saja di lantai. Untung tidak ada pakaiannya yang di sobek.

Setelah selesai. Renjun menyempatkan dirinya untuk memakan sarapannya yang sudah di sediakan. Ia jika ingin kabur harus ada tenaga dulu.

Selesai dengan acara makan. Ia pun berjalan ke arah pintu yang sedikit terbuka dan mengintip. Ternyata di luar banyak sekali orang berpakaian serba hitam. Renjun yakin itu adalah anak buah dari haechan. Sial! Bagaimana caranya Renjun agar bisa kabur?

Akhirnya Renjun memilih cara yang nekat. Ia berjalan keluar balkon dan memutar. Sampai di balkon area belakang rumah.

Ia berada di lantai dua. Tentu saja tinggi. Ah melihat kebawah saja sudah berhasil membuat Renjun pening.

Akhirnya ia ketemu ide. Menggunakan selimut tebal yang semalam ia pakai. Mengikatnya pada pembatas balkon. Dan lalu dengan perlahan turun dari sana.

Meskipun dengan kesusahan. Akhirnya ia berhasil. Untung saja tubuhnya ini kecil dan tidak begitu berat.

Ia terjatuh di tanah layaknya Spiderman. Setelahnya mengendap-endap keluar menuju pagar yang ternyata ada sebuah pintu di sana.

Berhasil keluar. Ia langsung memberhentikan taksi yang lewat. Lalu segera masuk untuk menuju ke kediamannya.

Tidak tau saja Renjun jika sebentar lagi akan ada perang antara bos dan bawahan.

¥

Renjun sampai di apartemennya dengan selamat. Ia langsung saja berbaring di atas kasur empuknya. Ia juga tak lupa untuk Men-Charger ponselnya. Pastinya Jisung sudah meneleponnya terus-menerus. Ponselnya mati semalam.

Renjun menatap langit-langit kamarnya. Membayangkan malam panasnya dengan pria semalam. Sungguh membuat dirinya kembali panas dingin. Renjun akui itu yang pertama kali untuknya. Dan juga kenapa permainan semalam begitu nikmat?

Renjun mengacak-acak rambutnya frustasi. Apa yang ia lakukan semalam?! Kenapa ia mau begitu saja di setubuhi oleh orang asing.

Renjun berdecak keras. Kemudian memilih untuk menyamankan posisi tidurnya. Menarik selimut dan mulai memejamkan matanya. Dan menyelam ke alam mimpi.

№¥

"Maaf Tuan. Kami ingin memberitahu anda jika tuan Renjun kabur dan sekarang kami sedang menuju kediamannya"

"Saya akan segera datang"

№¥

To Be Continued.

Seru ga sih. Ga tau juga. Yg nulis kan gua. Kalo kata gua seru tapi kata orang lain g sru gmn? Ah plin-plan bgt ngmng nya njing.

Dah lah ujung-ujungnya ngamuk sndiri

Story'By-Hesa

One Night Stand [Hyuckren]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang