- Masak

1.1K 99 17
                                    

№¥

Haechan mendekat ke arah Renjun dan langsung membuka tali yang mengikat kedua tangan kekasihnya itu. Dan terlihat pergelangan tangan Renjun yang memar akibat ikatan tali yang terlalu kencang.

Tak ada cara lain akhirnya ia menggunakan pisau cutter yang selalu ia bawa kemana-mana.

Dan tali itupun berhasil dibuka.

"Haechan!" Renjun langsung berdiri dan memeluk haechan sangat-sangat erat. Ia menangis. Ia sangat takut sekarang.

"Sayang? Kau baik-baik saja?!" Haechan mengusap belakang kepala Renjun dan mendapatkan anggukan dari si empunya. Haechan dapat bernafas lega. Jika sampai Cherry berani berbuat macam-macam pada Renjun lagi. Akan haechan pastikan jika hidup Cherry tidak akan tenang.

"Aku takut hiks..." Renjun semakin mengeratkan pelukannya pada haechan. Hanya haechan yang ia butuhkan sekarang.

Lalu kemana jiwa pemberani Renjun yang beberapa saat lalu? Saat dirinya masih dihadapkan dengan sosok Cherry di hadapannya.

"Stttt... Kau tenang. Mereka sudah tidak ada" haechan melepaskan pelukannya dan memegang kedua pipi besar itu yang basah terkena air mata.

Pandangannya teralihkan ke sudut bibir Renjun. Dimana ternyata masih terdapat darah yang terlihat lumayan banyak dari sudut bibir itu.

Haechan menggerakkan jempolnya untuk mengusap permukaan sudut bibir Renjun.

"Apakah sakit?" Tanya haechan dengan pandangan khawatir. Renjun menunduk dan menggeleng. Ia hanya ingin cepat-cepat keluar dari tempat ini.

Haechan beralih menggenggam tangan Renjun dan segera membawanya keluar dari dalam gudang.

№¥

Malam ini. Pukul 11 malam.

Renjun baru saja selesai mandi dan ia sudah menggunakan baju piyama.

Sebelumnya haechan sempat berkata jika ia akan mengerjakan beberapa berkas di ruang kerja pribadi milik pria itu.

Tetapi Renjun merasa perutnya lapar. Dan ini sudah jam 11. Yang mana menandakan jika bibi Kim sudah tidur dan Renjun tidak mau menganggunya.

Akhirnya Renjun memilih untuk ke ruang kerja haechan. Bukan ingin meminta haechan untuk memasakkan makanan malam untuknya. Tetapi Renjun ingin menanyakan pada haechan makanan apa yang pria itu inginkan untuk makan malamnya. Karena Renjun yakin jika haechan sendiri belum makan malam.

Tok Tok Tok

Suara pintu yang diketuk berhasil mengalihkan perhatian haechan dari laptop dihadapannya.

Ia berpikir apakah itu Mingyu? Lalu untuk apa malam" begini Mingyu datang ke ruang kerja nya. Apa ada hal penting? Karena memang jika ada hal yang penting maka Mingyu tak segan-segan untuk menghampirinya langsung ke ruang kerja pribadinya.

"Masuk"

Klek

"Haechan" panggil Renjun sepelan mungkin. Ia hanya menyembulkan kepalanya sementara tubuh mungilnya masih terhalang oleh pintu.

One Night Stand [Hyuckren]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang