- Kekesalan

601 73 10
                                    

№¥

Sampai di kediaman haechan, Mingyu membukakan pintu dan haechan pun keluar dari dalam mobil.

Tapi sebelum Renjun sempat melangkahkan kakinya keluar dari dalam mobil, Haechan lebih dulu menggendong nya ala bridal dan membawanya masuk.

"Haechan turunkan aku!" Pinta Renjun sembari memberontak dan menyembunyikan wajahnya di perpotong leher haechan, Ia malu karena banyak maid dan anak buah yang menatap ke arah mereka.

Tapi haechan tak berniat menurunkan Renjun sama sekali, Alhasil Renjun terus ia gendong sampai menuju kamar.

Saat sudah sampai di lantai atas, Renjun menjauhkan wajahnya dari perpotong leher haechan dan memanyunkan bibirnya.

Haechan gemas, Mencium pipi Renjun berkali-kali sembari tangannya berusaha membuka kenop pintu.

Klek

Keduanya terdiam, Begitupun pria yang kini tengah bersandar pada sandaran di atas kasur king size haechan.

Haechan menurunkan Renjun dari pangkuannya dan menarik pinggangnya agar mendekat.

"Siapa dia" Tanya pria yang kini masih asik berada di atas kasur haechan, Tanpa mementingkan tatapan tajam dari si pemilik kasur.

Renjun menatap ke arah haechan dengan pandangan bingung, Karena pria di hadapannya berbicara menggunakan bahasa Jerman.

"Untuk apa kau ada di sini" Tanya haechan menggunakan bahasa yang dapat Renjun pahami.

Pria di atas kasur itu beralih menatap ke arah Renjun "Siapa kau" Tanyanya dengan masih menggunakan bahasa Jerman.

"Gunakan bahasa aslimu!" Ucap haechan tegas, Pria di atas kasur itu berdecak kesal dan kembali menatap ke arah Renjun, Setelah sebelumnya membuang pandangannya ke arah lain.

"Siapa kau" Tanya pria itu, Dan kini menggunakan bahasa yang dapat Renjun mengerti.

"Seharusnya aku yang bertanya" Jawab Renjun, Menatap polos ke arah pria itu.

"Aku?, Haha a—"

"Kau bukan siapa-siapa ku" Jawab haechan lantang. Sebelum pria yang sudah menempati kamarnya dari beberapa jam yang lalu itu melanjutkan perkataannya.

"Apa maksudmu? Apakah ini sambutan yang baik untukku? Aku bahkan memaksakan diriku untuk datang ke sini hanya untuk bertemu denganmu, Lalu inikah sambutan untuk ku darimu?" Tanya pria itu tak terima kala haechan berkata jika ia bukan siapa-siapa di hidup haechan.

"Lalu aku harus membual jika kau adalah kekasihku? Tunangan ku? Begitu?, Kurasa Mark pasti pernah mengajarimu tata Krama" Haechan mulai terpancing emosi dengan pria yang tak Renjun kenali ini.

"Kau—

"Keluar dari kamarku!"

"Aku tidak mau"

"Kubilang keluar!!"

"Aku tidak mau Lee haechan!!"

"Baiklah, Kalau begitu aku yang keluar, Ayo" Haechan menggenggam tangan Renjun lalu membawanya keluar dari dalam kamar.

One Night Stand [Hyuckren]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang