Ghea menatap asing setiap penampakan yang terlihat di matanya saat ini, benar-benar asing tak sedikit pun ia kenali, bahkan dirinya sendiri pun tak lagi ia kenali.
Sesadar dan seingat dirinya ia adalah Ghea seorang gadis berusia 20 tahun, tapi kenapa sekarang dirinya bisa menjelma menjadi gadis kecil berusia sekitar 7 tahun, apa yang terjadi padanya, terakhir kali yang ia ingat adalah dirinya pingsan karena anemia yang di deritanya itu wajar dan sering terjadi pada nya sebelum nya, tapi kali ini berbeda saat ia terbangun sejak 30 menit lalu dirinya justru mendapati hal aneh yang terjadi pada diri.
Ia terbangun di tempat asing yang sama sekali tak ia kenali yang lebih parah dari itu kondisi fisiknya yang juga ikut berubah dari seorang gadis remaja menjadi anak-anak apakah itu suatu hal yang wajar? Tentu saja tidak dan tak masuk di akal jika dipikirkan secara logika, tapi yang terjadi pada dirinya sungguhan nyata, dan benar-benar terjadi dan ia alami sendiri, walau pun syok akan kenyataan serta fakta yang ada di di haruskan untuk menerima apa yang terjadi pada dirinya.
Mengalami transmigrasi jiwa, suatu hal mustahil yang hanya terjadi pada sebuah cerita fantasi yang banyak di karang oleh penulis -penulis novel kebanyakan, tapi harus secara nyata ia alami.
"Kembalikan hidup normal gue, gue gak mau mengalami hal aneh seperti ini." seru Ghea frustasi sendiri tidak tahu harus mengeluh pada siapa atas kondisi yang ia alami saat ini.
"Tubuh gue jadi kecil! tempat ini asing! gue gak kenal siapa pun disini! gue terlantar dan gak tau apapun, gue takut, siapa pun tolong!! gue mau PULANG!" pekik Ghea semakin frustasi.
Ditengah rasa frustasi yang Ghea alami Ghea menatap cermin di hadapannya meneliti kembali penampilan nya saat ini, yang bisa di bilang mengenaskan, rambut panjang yang kusut baju yang lusuh serta tubuh dan wajah yang kusam belum lagi bau dirinya yang seperti bau matahari bercampur keringat tidak ada enak nya di penciuman, dirinya saja risih apalagi orang lain jika melihat dirinya dengan kondisi yang seperti ini.
"Ya tuhan, lusuh banget ni tubuh." seru Ghea heboh tak percaya dengan apa yang ia lihat.
"Gembel, gelandangan, pengemis gue terlihat seperti itu dengan kondisi ini " komentar Ghea lagi pada tampilan dirinya.
"Anjing, brensek, bajingan siapa yang bawa gue kesini, dan buat gue jadi seperti ini, awas aja sampai gue tau habis tu orang sama gue." omel Ghea penuh dendam.
"Hai Ghea." sapa sebuah suara, mengalihkan perhatian Ghea dari aksinya sebelum nya yang sibuk marah-marah dan berkeluh kesah meratapi nasibnya.
Terhenti sejenak dan meneliti sekitar mencari sumber suara itu berasal, tidak ada siapapun hanya dirinya seorang di ruangan ini lalu suara siapa tadi pikir Ghea heran.
"Kau cari apa? Aku di depan mu?" seru suara itu lagi memberi tahukan keberadaan dirinya.
Reflek Ghea menatap ke depan pada cermin yang memantulkan bayangan nya, hanya saja cermin itu kini tersenyum menatap dirinya, tidak seperti seharusnya yang menampilkan raut wajah heran seperti apa yang ia lakukan saat ini.
"Kenapa bayangan pada cermin menampilkan raut wajah yang berbeda?" Pikir Ghea semakin bingung dengan keanehan yang terjadi.
"Ghea kau tak perlu bingung, aku adalah jiwa asli tubuh yang kau tempati saat ini." beritahu bayangan itu pada Ghea, membuat Ghea seketika menatap tajam pada bayangan itu.
"Apa maksud ini semua?" tanya Ghea langsung menuntut penjelasan atas apa yang terjadi pada dirinya.
"Kau bertransmigrasi menjadi diriku, lebih tepatnya mengganti kan diriku.". jelas bayangan itu terus terang, membuat Ghea yang mendengar perkataannya menjadi emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghea
Teen Fiction"udahlah jadi anak kecil gak diinginkan lagi, adakah yang lebih sial dari ini?" Ghea gadis berumur 20 tahun bertransmigrasi menjadi anak berumur 7 tahun, anak seorang Greenduke terhebat di seluruh kekaisaran, Ghea terlahir dari sebuah kesalahan satu...