dua

3K 269 0
                                    

"Cik sungguh miris, betapa malangnya diri lo." ucap Ghea prihatin menatap iba pada sosok bayangan di cermin dihadapan nya yang merupakan sosok jiwa asli dari tubuh yang ia tempati saat ini.

"Ya memang aku sungguh miris dan malang tapi itu dulu, untuk sekarang semua itu harus dialami dan terjadi pada diri mu." sahut bayangan itu menyeringai dengan mimik wajah mengejek pada Ghea.

Seketika Ghea teringat dan menyadari kembali fakta yang telah terjadi pada dirinya, dan detik itu pula raut wajah Ghea dipenuhi emosi dan amarah siap ia lampiaskan pada sosok bayangan di hadapannya.

"Lo___

"Apa kau ingin menyalahkan keadaan dan membalas diri ku?" potong sosok bayangan itu pada apa yang akan Ghea ucapkan. " Sayang sekali itu tidak bisa engkau lakukan, aku hanya bisa kau lihat tapi tak bisa kau sentuh, lagian bukan kehendak ku kau berada disini dan mengganti kan ku, itu sudah keputusan takdir yang memilih diri mu dan kau tak punya pilihan lain selain menerima keadaan." ucap bayangan itu lagi yang semakin membuat Ghea emosi dan tidak terima.

"Aku tak ingin menjadi dirimu, dirimu adalah seorang yang tragis dan penuh Kemalang tak ada satu pun hal baik yang bisa di lihat dari dirimu, terlebih masa depan mu sudah di pastikan akan berakhir lebih tragis dari ini, dan aku tak ingin mengganti kan peran mu, kembalikan aku ketempat asal ku aku tak ingin berada disini." amuk Ghea frustasi, sungguh ia tak ingin mengalami hal ini semua siapa pun tolong kembalikan ia ketempat semula.

"Maaf Ghea aku tak bisa melakukan apapun untuk mu, tapi kau bisa merubah takdir masa depan mu sendiri, kau bisa dan bebas melakukan hal apapun sesuka hati sesuai keinginan mu untuk merubah masa depan mu, karena mulai sekarang sepenuhnya tubuh itu telah menjadi milik mu, dan apapun yang terjadi akan dirimu juga yang mengalami nya, jadi semoga kau bisa merubah keadaan dan nasib malang mu aku pergi selamat tinggal Ghea." ujar bayangan itu sebelum perlahan menghilang dan kembali ke sosok semula yang menampilkan bayangan asli dirinya yang terlihat menyedihkan.

"Aku ingin pulang." lirih Ghea menangis frustasi "bahkan dirimu tak memiliki nama yang seharusnya wajib dimiliki dan menjadi identitas untuk seseorang bisa memanggil dirimu selayaknya manusia." ucap Ghea miris dengan semua yang terjadi selama ini tak ada orang yang sudi memberikan nama untuk putri malang ini, bahkan bibi pengasuh hanya memanggil nya dengan sebutan putri sesuai status seharusnya dirinya, bibi pengasuh sendiri tidak berani lancang sembarangan memberikan nama pada anak orang lain dan berakhir lah putri malang itu tak memiliki nama hingga sekarang.

Lelah menangisi dan meratapi keadaan nya yang tak akan pernah bisa kembali seperti semula Ghea memutuskan untuk memaksakan dirinya untuk bangkit dan berusaha untuk merubah takdir masa depannya , ia tidak akan pernah mau menerima saja dengan nasib malang dirinya saat ini, untuk nama ia akan menggunakan nama aslinya di kehidupan sebelumnya sebelum ia bertransmigrasi, GHEA ORIZA PUTRI, nama keberuntungan pemberian kedua orang tuanya dulu yang begitu menyayangi dan memanjakan dirinya layak putri seorang raja, ia harap dengan nama itu keberuntungan juga akan ikut menyertainya seperti di kehidupannya sebelumnya.

"Ma, pa selalu doakan Ghea dari sana ya, agar Ghea bisa melewati ini semua dengan mudah." harap Ghea pada kedua orang tuanya yang selalu mendoakan dan mengusahakan yang terbaik untuk nya.

"Untuk sekarang yang harus aku lakukan adalah membenahi penampilan ku yang terlihat menyedihkan ini agar terlihat setidaknya lebih layak dan pantas untuk dilihat oleh orang lain, dan aku butuh mandi untuk mewujudkan itu semua." ucap Ghea dan bergegas melaksanakan apa yang ingin ia lakukan.

"Jika dilihat-lihat setelah bersih dan layak dilihat tubuh ini terlihat tidak terlalu buruk, wajah nya cantik walau tampak lusuh, serta kulit nya yang tampak kusam mungkin faktor lingkungan serta kegiatan yang ia lakukan disetiap harinya, pulang pergi kastil berjalan kaki dengan jarak yang jauh dan berpanas-panasan mengakibatkan kondisi nya terlihat seperti anak tak terurus, terlebih baju yang ia kenakan merupakan baju usang tak layak pakai semakin memperburuk penampilan dirinya." ucap Ghea menilai penampilan tubuh yang ia tempati. "Aku harus merawat diri mulai dari sekarang dan memikirkan rencana selanjutnya yang harus aku lakukan." lanjut Ghea berencana.

GheaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang