Aku rasa tempat yang aku tinggali saat ini, tidak lagi aman, lokasi yang terlalu dekat dengan kandang musuh sebenarnya bukanlah hal yang baik, apa lagi dengan orang-orang suruhan Ziander yang selalu mencari keberadaan ku, itu membuat ku merasa tidak nyaman dan merasa risih bagaimana jika aku tertangkap oleh mereka, sungguh mati aku tak ingin kembali lagi pada keluarga toxic itu, aku sudah bahagia dan merasa bebas dengan kehidupan ku saat ini.
Aku rasa pindah adalah keputusan yang tepat untuk ku, apalagi aku juga sudah memiliki cukup banyak uang untuk perbekalan ku, pindah sejauh mungkin dari tempat yang bisa di jangkau oleh Ziander agar selamanya aku tak perlu lagi bertemu dengan nya serta keturunannya yang lain.
"Kau yakin akan berhenti nak? Kemana kau akan pergi dan tinggal setelah ini?" tanya ibu Mira khawatir, bagaimana pun yang ia tau anak didepan nya ini tidak lagi memiliki keluarga.
"Ada rumah kerabat dari ibuku yang berlokasi cukup jauh dari sini, aku akan kesana Bu." dusta Ghea, tidak mungkin ia berkata yang sebenarnya.
"Benarkah? Baik lah kalau begitu, aku harap kau akan baik-baik saja dan selamat sampai tujuan."
"Ya Bu terimakasih atas kebaikan ibu yang telah membantu ku ya, aku sangat berhutang budi pada ibu, suatu saat aku akan membalas nya." ucap Ghea tulus.
"Sama-sama jangan terlalu dipikirkan nak bukan lah hal yang besar, ibu membantu mu karena memang kau layak mendapatkan nya."
"Ya bagaimana pun aku sangat berterima kasih untuk semua itu, berkat ibu aku bisa bertahan sampai saat ini disaat semua orang tidak memperdulikan keadaan ku yang mengenaskan di saat itu tapi ibu dengan berbesar hati mau menerima ku bekerja dan memberikan tempat tinggal sementara untuk ku, aku sangat mensyukuri hal itu diseumur hidup ku."
"Kau adalah anak yang baik nak, beruntung lah orang tua yang memiliki mu sebagai anak, semoga kau selalu dilimpahi kebahagiaan dan perlindungan dari yang mahakuasa." doa ibu Mira tulus pada Ghea, membuat Ghea tersenyum miris mendengar nya, merasa beruntung apanya mereka keluarganya hanya menganggap nya sebagai sampah yang bahkan tak layak untuk di daur ulang.
"Terimakasih atas doa nya Bu, kalau begitu aku pamit ya bu, semoga kita bisa kembali bertemu di suatu hari nanti." pamit Ghea dan segera berlalu pergi melanjutkan langkahnya entah kemana tujuannya selanjutnya dirinya pun tak tau, ikuti saja takdir kemana akan membawa nya.
___________
Menempuh perjalanan jauh dengan kuda yang sengaja disewa Ghea beserta jokinya karena memang Ghea tidak bisa menunggangi kuda, awal nya Ghea telah menyewa kereta kuda sebagai kendaraan untuk nya bepergian karena memang hanya itu kendaraan yang ada disaat ini, tidak seperti di masa depan yang mempunyai banyak sekali ragam kendaraan yang bisa di kendarai untuk berpergian, tapi hal itu segera ia hentikan setelah selama lima belas menit ia menaiki kendaraan tersebut tidak seperti yang dibayangkan menaiki kereta kuda ternyata sangat lah tidak menyenangkan, baru sebentar ia merasa kan nya dan dirinya sudah merasa kan pusing karena jalannya kereta yang terombang-ambing serta mabuk perjalanan karena hal itu membuat nya tidak betah dan memutuskan untuk tidak lagi mengendarai kereta kuda dan mengganti nya dengan mengendarai kuda saja setidaknya itu lebih baik dari pada menaiki kereta kuda, ia heran bagaimana orang di jaman ini sangat betah mengendarai kendaraan seperti itu oh salah kah dirinya yang sudah terlalu candu dengan kendaraan canggih di masa depan.
"Andai di saat ini sudah ada setidaknya motor sebagai kendaraan itu bisa sangat aku syukuri." batin Ghea menyayangkan.
"Sudah berada di mana kita saat ini Arya?" nama joki kuda yang ia sewa.
"Kita sudah setengah jalan akan mencapai kekaisaran Utara Ghe." Jawa Arya pada pertanyaan Ghea.
"Masih sangat lama ternyata, padahal kita sudah seminggu berkuda tanpa henti kecuali untuk makan dan beristirahat." keluh Ghea lesu, ia sudah sangat lelah diperjalanan ini badannya terasa remuk terus berkendara tanpa henti.
"Ya memang sangat jauh, seperti yang kau inginkan sebelum nya kan kau ingin tempat yang jauh dari tempat sebelumnya kau berada, makanya aku mengusulkan kekaisaran Utara sebagai tempat tujuan mu." jawab Arya santai, bersama selama seminggu membuat hubungan di antara mereka menjadi lebih dekat seperti seorang teman mengingat umur mereka juga tidak terlalu jauh umur Arya sekarang baru menginjak 16 tahun.
"Ya,ya aku berterimakasih atas saran mu itu." ucap Ghea malas, tapi ucapan terimakasih nya tulus hanya malas saja meladeni sikap Arya yang menurut nya menyebalkan.
"Berhenti dulu lah Ar didepan sana seperti nya ada penjualan jajanan aku ingin beli." suruh Ghea memutuskan untuk beristirahat sejenak.
"Kau selalu memakan jajanan saja selama ini tidak pernah sekalipun aku melihat mu memakan makanan berat apa kau bisa merasa kenyang hanya dengan memakan itu saja?" komentar Arya pada pola makan Ghea yang menurut nya aneh.
"Kenyang, memang nya kenapa? aku menyukai hal itu aku bosan memakan gandum terus selama ini tanpa memakan makanan lain jadi selagi aku bisa aku akan nikmati ragam makanan yang belum pernah aku cicipi." jawab Ghea acuh.
"Ya, itu hak mu, hanya saja seharusnya kau juga harus mengimbanginya dengan makanan berat."
"Biarkan saja aku nyaman dengan yang aku lakukan saat ini."
__________________
"Kemana perginya anak itu? seharusnya hal yang sangat mudah menyeret nya kembali pulang, mustahil ia bisa pergi jauh dengan keadaannya yang masih kecil terlebih tidak ada sepeserpun perbekalan yang ia bawa untuk nya bertahan hidup diluar sana, tapi kenyataannya sudah lama prajurit yang kita kerahkan untuk mencarinya sampai sekarang tidak ada informasi apapun yang didapatkan mengenai keberadaan anak itu, apalagi untuk menangkap nya jauh sekali dari kata berhasil." kesal Toris sudah lama ia menunggu anak itu tertangkap dan ia akan segera merealisasikan rencananya untuk melenyapkan anak itu dengan tangan nya sendiri agar tak lagi menyusahkan dimasa depan tapi hingga saat ini hal itu belum juga bisa ia lakukan karena anak itu yang tidak ditemukan dimana pun.
"Para prajurit itu saja yang tidak becus, memang sudah seharusnya mereka semua diganti oleh ayah, mereka sudah sangat tidak berguna, hanya memakan gaji buta saja." cibir Dikra yang memang suka memperkeruh suasana dengan mulut nya yang ceplas-ceplos meremehkan orang lain.
"Akan aku usulkan hal itu pada ayah segera." sahut Xender yang terhasut oleh perkataan Dikra.
"Ya lebih cepat lebih baik, tapi aku jadi penasaran kenapa sangat sulit bagi mereka untuk menemukan anak itu, bagaimana jika kita yang turun langsung untuk mencari anak itu, aku tak bisa menunggu lebih lama lagi kesabaran ku hampir habis rasanya jika hanya menunggu prajurit-prajurit bodoh itu menemukan nya." usul Toris berniat untuk turun langsung mencari dan menemukan Ghea.
"Waktu ku terlalu sibuk jika hanya aku sia-siakan untuk sekedar mencari anak itu." tolak Dikra langsung tanpa berpikir.
"Aku bahkan lebih sibuk dan kau tau benar akan itu." sahut Xender ikut menolak usulan Toris.
"Ayolah kalian harus membantu ku, aku ingin segera menemukan anak itu untuk merealisasikan keinginan ku untuk memusnahkan nya sesegera mungkin." bujuk Toris pada kedua saudara nya.
Tidak ada tanggapan keduanya tetap kukuh tidak ingin meluangkan waktu untuk mencari Ghea. "Pokoknya kalian harus membantu ku, sudah semestinya sebagai saudara kalian membantu ku." paksa Toris tidak ingin di bantah, merasa sebagai bungsu di antara mereka membuat dirinya selalu ingin dituruti setiap keinginan nya, dan hal itu selalu dituruti oleh Ayah dan kedua saudara nya, membuat nya kadang menjadi sosok yang manja.
Padahal posisi itu dan yang berhak bersikap seperti itu adalah Ghea sebagai anak bungsu dari Ziander dan saudara mereka bagaimana pun mereka berasal dari ayah yang sama, hanya berbeda ibu, tapi kebrensekan dan kejahatan sudah merasuki hati mereka hingga mengabaikan fakta yang sebenarnya.
Hai aku kembali !!
Maaf ya lama up nya....
Semoga masih ada yang berniat baca ini cerita ya
Maaf jika part kali ini gak sesuai ekspektasi kalian ya
Maklumi jika banyak typo dan ketidak jelasan ya, aku masih amatiran soalnya hehe...😁🤭
Makasih banget buat kalian semua yang udah baca dan kasi vote buat cerita ini ya.
Bay ..bay...jumpa lagi
1 Agustus 202⁴
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghea
Teen Fiction"udahlah jadi anak kecil gak diinginkan lagi, adakah yang lebih sial dari ini?" Ghea gadis berumur 20 tahun bertransmigrasi menjadi anak berumur 7 tahun, anak seorang Greenduke terhebat di seluruh kekaisaran, Ghea terlahir dari sebuah kesalahan satu...