Chapter 3

458 69 5
                                    

B:biasa
B:penekanan
B:bahasa asing/dll

Welcome

Happy reading

"Apa masih jauh?"tanya Sakura dengan geraman karena kesal.

"Tidak kok."ucap Nirei.

"Itu karena Sakura-san lelet sih, jadinya lama."ucapan (M/n) membuat perempatan imajiner di pipi Sakura.

"BANGSAT AYO BERANTEM!"

"Ogah, kau lemah."

"SIALAN!"

(M/n) cekikikan saat berhasil membuat Sakura kesal, ia sangat suka memancing emosi orang lain. Terlebih kalau modelannya seperti Sakura

"S-sudah jangan berkelahi."

Akhirnya Sakura hanya diam sepanjang perjalanan, namun ia terkadang membentak (M/n) saat pemuda itu kembali memancing emosinya.

Hingga mereka pun sampai di sekolah Furin, sekolahnya nampak seperti sekolah sepi. Dengan gambar dan coretan acak di dinding. Ada juga tanaman rambat menghiasi atas gedung saja, dengan bendera Furin di atas. Di sana juga terlihat lumayan banyak gagak.

(M/n) memakan rotinya sembari memperhatikan sekitar. Sebenarnya jika secara fasilitas, sekolah ini lumayan buruk. Tapi tujuan (M/n) bukan untuk belajar juga, dia sudah pintar loh. Tujuannya untuk mencari seseorang yang kuat untuk ia ajak berduel lalu meminta membunuhnya.

Mereka pun mengikuti Nirei. Mereka dikelas yang sama 1-1, mereka tadi sempat mengecek papan yang terdapat tiga lembar kertas berisi 'distribusi kelas' saat hendak masuk ke gedung.

Sangat asing bagi (M/n) melihat sekolah yang bentukannya seperti ini, soalnya dia tak pernah terbiasa hidup seperti ini sih. Hidupnya itu bersih dan rapi.

Saat mereka sampai di kelas 1-1 Sakura meregangkan kakinya, membuat Nirei menatap bingung.

"Ngapain?"tanya Nirei datar.

"Pemanasan."

"Buat apa!!?"

"Aku tidak tahu orang-orang apa yang menungguku di dalam, jadi aku harus siap."

"Kamu dengar apa yang aku bilang tidak sih!? Sakura, kamu orang luar. Salah paham sedikit, kelas ini, tidak, bahkan seluruh sekolah ini bisa menjadi musuhmu."

Sakura merapikan pakaiannya. "Aku tidak peduli jika mereka semua musuhmu, kau lupa? Aku datang ke sini hanya untuk menjadi puncak!"

"Berambisi sekali ya?"

"(M/n), seragam mu tak dipakai?"tanya Sakura sedikit melirik yang lebih pendek disampingnya.

"Nanti saja."

"Cepat pakai (M/n)."ucap Nirei.

"Nanti saja aku bilang."

Sakura langsung sana membuka pintunya. Memperlihatkan semua anak kelas yang tatapannya tertuju pada mereka bertiga diambang pintu.

Melihat itu Nirei terkejut karena semua murid menatap mereka. Sedangkan Sakura dan (M/n) terlihat santai, bahkan Sakura tersenyum kecil.

"Tidak buruk juga."gumam Sakura.

"Kau lebih tampan kalau senyum tahu."puji (M/n) membuat Sakura memerah.

"A-apaan sih!"(M/n) hanya tersenyum, ia benar-benar memuji Sakura bukan untuk menggodanya. Karena memang kenyataannya begitu.

"Yo. "Panggil seseorang, mereka semua mengalihkan pandangannya kearah orang itu. "Kamu yang namanya Sakura-kun dan (M/n)-kun kan?"tanya pria itu dengan senyuman di wajahnya.

His Destiny (windbreaker x male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang