Chapter 9

317 52 8
                                    

B:biasa
B:penekanan
B:bahasa asing

Welcome

Happy reading

"Apa kau tahu kenapa? Karena tak mengandung apa pun."

"Aku tidak mengerti apa pun. Terserah mau bilang lemah atau apa pun itu. Selama aku bisa mengalahkanmu, hasilnya sama saja. Akan kuhajar habis-habisan sampai kau terdiam!"

Tomiyama menyerang Umemiya dengan brutal, tapi, sepertinya serangannya tak berdampak apa-apa. Hingga, ia memukul dagu Umemiya.

"Sudah kubilang, tinjumu itu. Tak ada apa-apanya!"Umemiya langsung memukul Tomiyama sampai wajahnya membentur lantai.

Tomiyama bangun dengan darah yang menetes ke lantai. "Ah, sialan. Sakit tahu."

"Aku pasti akan bebas. Jangan halangi aku!"saat Tomiyama ingin memukul Umemiya, ia langsung menghindar.

"Arti bebas itu bagimu apa?"

Tomiyama menendang Umemiya tapi serangannya ditahan. "Arti bebas itu bersenang-senang!"

"Kalau begitu, arti bersenang-senang bagimu itu apa?

"Bisa bertarung dengan orang kuat seperti sekarang!"ucap Tomiyama, ia memukul Umemiya.

"Tapi, aku tidak merasa kau senang. Kau tidak tahu apa pun tentang dirimu sendiri. Itulah kenapa kau selalu tidak puas, dan selalu berandai-andai tanpa pasti. Pasti berat, ya? Aku turut prihatin."ucap Umemiya.

"Yah, manusia tidak akan pernah puas."ucap (M/n) sembari menyandarkan tubuhnya di bangku.

"Namun, lebih dari itu."secara tiba-tiba Tomiyama langsung menyerang Umemiya, dan Umemiya hanya menghindar. "Aku turut prihatin pada geng yang memiliki pemimpin seperti mu. Apa pun alasannya, kau itu pemimpin mereka kan?"

"Kalau begitu, jangan tunjukan wajah seperti itu!"Umemiya langsung meninju wajah Tomiyama.

"Aku benar-benar bersyukur masuk Furin. Dan memiliki pemimpin seperti ia."ucap Nirei, sedangkan Sakura hanya melirik.

"Wajah seperti itu..?"Tomiyama menunduk, ia mencengkram rambutnya sendiri. "Aku tak tahu! Aku tak tahu, aku tak paham! Diamlah, diamlah! ARGHHH!!!!!!!"

"Nah, tantrum."ucap (M/n) sembari cekikikan.

"Terserah. Aku tidak Ume-chan. Aku tidak butuh semuanya."tiba-tiba Tomiyama berteriak lagi.

"Cho-choji.."

"Just trust me he'll be fine."ucap (M/n) dengan senyuman yang menenangkan. Togame terdiam, ia tersenyum tipis. Entahlah, jika bersama (M/n) ia jadi lebih tenang.

Tomiyana menyerang Umemiya dengan brutal, sampai ia terjatuh. Tomiyama naik keatas perut Umemiya lalu memukuli wajahnya secara beruntun.

"H-hei, apa kau yakin ini tak apa? Maksudku, si Umemiya itu.. kenapa tak melawan?"ucap salah satu anggota Shishitoren.

"Apa yang kau lakukan!? Kau berbicara akan menang, dan apa hanya ini yang bisa kau lakukan!!??"teriak Sakura yang mulai geram.

"Diam dan lihatlah."ucap Sugishita sembari menatap malas Sakura.

"Tomiyama. Maaf, aku tidak bermaksud untuk menyudutkanmu."ucap Umemiya sembari tersenyum dengan wajah yang babak belur. "Kau benar-benar, sudah putus asa ya?"

"BERISIK!"Tomiyama memukul wajah Umemiya berkali-kali.

"Namun, jika kau selalu menghancurkan segalanya. Kau akan terus terasa sangat berat."

"Berisik! Berisik! Berisik!"Tomiyama mengangkat kerah Umemiya, ia membanting tubuh Umemiya ke lantai lalu menggigit lehernya sampai berdarah.

"Buset, udah kaya vampir aja."ucap (M/n) sembari sedikit meringis, pasti sakit tuh. Dan si pirang sendiri benci rasa sakit.

His Destiny (windbreaker x male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang