Chapter 29

364 54 39
                                    

B:biasa
B:penekanan
B:bahasa asing/dll

Welcome

Happy reading

(M/n) kini sedang bersama dengan Umemiya diatap, bersama dengan beberapa orang yang dipanggil keatap, jika sedang tidak sibuk. Ia merasa bosan dengan Umemiya yang terus membanggakan kebunnya.

Biasanya memang Umemiya suka memanggil anak Furin kesini, hanya untuk berbincang ringan. Umemiya mau, semua orang jadi saling kenal, terlepas dari tim mana pun mereka berada.

(M/n) mendekat kearah Sakura yang sedang diam mendengar Hiragi berbicara. Ia meminum habis minumannya.

"Oh? (M/n), jika kamu lelah duduk saja ya. Tidak usah berdiri terlalu lama."ujar Hiragi saat melihat (M/n) berdiri disamping Sakura.

"Bawel."

"Ini untuk kebaikanmu!"

"BACOT AH! GUA UDAH CAPE NAHAN DIRI BUAT GA LAKUIN PERCOBAAN BUNDIR, LU MALAH MANCING!!"

"Kalau dibilangin denger makanya!"

Entah ini perasaan (M/n) saja, tapi.. teman-temannya jadi lebih perhatian dan posesif padanya. Apalagi jika ia mau pergi, pasti akan ditanya mau ke mana.

(M/n) tiba-tiba tak sengaja bertatapan dengan seorang perempuan yang sedang berdiri diam tak jauh darinya. Saat tatap-tatapan dengan (M/n), wanita itu mendekat kearahnya sambil berlari kecil.

Perempuan itu tersenyum padanya, Sakura yang berada disamping (M/n) mengerutkan keningnya merasa aneh dengan perempuan itu.

't-tinggi banget!'batin Sakura sembari mendongak.

"Akhirnya aku bertemu denganmu!"

'oh? Cowo ternyata. Perkiraanku benar. Tasuka Tsubakino..'batin (M/n) nampak tak terkejut sama sekali, beda dengan Sakura yang kelihatannya shock.

"Eh? Itu Tsubakino-san!"ujar Nirei sembari memegang buku catatan yang senantiasa ia bawa.

"Dia.. dia cowo!?"

"Hahaha!"

"Hei! Sakura-san, jangan bersikap kasar pada Tsubakino-san!! Dia salah satu dari Empat Kaisar. "ucap Nirei dengan panik.

"Tidak apa-apa kok sayang. Aku juga memiliki hal yang sama seperti kalian. Tapi jika kalian tidak keberatan, tolong panggil aku Tsubaki-chan ya."celetuk Tsubakino sembari mengibaskan rambut panjangnya. Ia melanjutkan perkataannya. "Aku akan lebih menyukainya."

"Tsubaki-san saja, kau lebih tua dariku. Kita juga tak dekat."ucap (M/n) yang mengeluarkan isi hatinya secara gamblang, benar-benar ya.. dia kalau bicara tak pernah di saring.

"(M/n)!"tegur Nirei, kini ia bagaikan seorang kakak yang berusaha menegur adiknya ketika salah. Namun pemuda yang paling mungil tak peduli.

"Tsubaki chan- -san, apa kau tahu (M/n)?"tanya Nirei. Tsubaki yang mendengar Nirei salah menggunakan sufiks merasa gemas.

"Tentu saja, siapa yang tidak kenal dengannya setelah semua kegilaan yang dia lakukan. Aku juga mengenal Sakura! Ditambah penampilannya, sangat gayaku! Warna mata dan rambut mereka berdua sangat keren, warna pakaiannya sangat sederhana jadi terlihat keren. Pakaiannya sangat cocok dengannya, jadi terlihat keren. Warna kulit putihnya juga membuat semuanya sempurna!!"Tsubaki memuji (M/n) dan juga Sakura.

(M/n) pernah dikira mengecat rambutnya, padahal itu genetik dari mamanya yang turun kepadanya. Warna mata birunya yang bagai laut, juga suka dibilang seperti kucing. Karena jika berada dalam kegelapan matanya sedikit menyala.

Sedangkan Sakura nampak tersipu malu mendengar pujian Tsubaki.

"Sakura-kun, apa kau pernah bertemu dengan Tsubaki-san sebelumnya? Tapi apa kau tidak pernah memikirkannya, sekolah kita isinya lanang semua."ujar Suo.

His Destiny (windbreaker x male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang