Chapter 7

321 55 1
                                    

B:biasa
B:penekanan
B:bahasa asing

Welcome

Happy reading

Tiba-tiba mereka terkejut saat mendengar (M/n) berteriak. Bahkan ia melempar ponselnya ke depan sampai hancur tuh.

"Kenapa (M/n)?"tanya Umemiya.

"Tim babi! Ini tank ngapain maju-maju sendiri coba!? Mana mage kaya tank. Babi! Gua jadi lose streak kan! BINTANGNYA MENGHILANG SATU!!"

Yang lain hanya bisa bersweatdrop saat (M/n) misuh-misuh sendiri. "Sudah-sudah, (M/n)-kun."Suo tersenyum berusaha menenangkan si pirang.

"Wah. Sudah lama aku tidak kena tendangan bagus. Sakit juga."ucap Hiragi sembari memegang bahu Sako.

Hiragi hendak meninju Sako, tapi Sako langsung menghindar dan yang kena tinju malah lantai panggung tak bersalah. "Tapi aku jadi memperlihatkan keculunanku. Kau sudah kuat banget ya. Benar-benar seperti orang lain."

"Tamon itu sebutan lainnya Bishamon. Dewa Perang yang mengendalikan pertempuran."ucap Umemiya sambil tersenyum.

"Aku jadi kena omel anak kelas satu, memalukan tahu. Minum banyak obat saja tak cukup."ucap Hiragi sambil mengeluarkan obat dari habitatnya.

"Namun, sekarang jadi makin seru."Hiragi menggigit obatnya.

"Ga pahit kah?"tanya (M/n) dengan heran entah pada siapa.

"Entah."sahut Sakura.

Keduanya pun kembali saling menyerang. Di perkelahian ini sama sekali tak ada yang mau mengalah sampai membuat kagum.

(M/n) bersiul. "Dibunuh Hiragi-san kayanya boleh juga."

"Yah, dia pasti tidak mau membunuhmu (M/n)."sahut Umemiya saat tak sengaja mendengar ucapannya.

"Diem lo."

(M/n) berdiri dari duduknya. Sakura yang merasa heran pun bertanya. "Mau ke mana (M/n)?"

"Pipis."

"Memangnya tahu toiletnya di mana?"

"Kau mengkhawatirkanku akan tersesat di sini? Ah.. imut sekali."(M/n) menggoda Sakura yang membuat orang itu menjadi kesal.

"Ck! Seharusnya aku tak perlu bertanya."ucap Sakura sembari memalingkan wajahnya yang memerah.

"Aku bisa bertanya pada mereka."

"Tidak usah (M/n)."

"Memangnya kau tahu toiletnya?"kali ini (M/n) yang malah bertanya balik.

"Ck, baiklah. Sana cepat! Sehabis ini giliran kita!"

"Baiklah."

(M/n) berjalan mendekati Tomiyama. "Tomiyama, toilet di sebelah mana?"

Togame melirik (M/n). "Bisa-bisanya kamu menanyakan hal ini saat pertarungan sedang berlangsung. Ponsel mu hancur tuh, tak mau diambil?"

"Aku tinggal beli lagi."

"Dasar orang kaya. Toilet ada di sebelah sana."Togame menunjuk di mana toilet berada.

"Thanks."(M/n) berlari masuk ke dalam toilet.

"Jadi.. Felix, kau ngapain?"(M/n) bersedekap dada saat melihat seorang pria yang sangat ia kenali ikut masuk ke dalam toilet.

"Maaf tuan muda. Saya hanya berniat untuk memastikan bahwa anda baik-baik saja. Terlebih lagi luka di betis anda belum sepenuhnya sembuh, tuan muda. Luka dibetis anda bisa terbuka kalau anda ikut bertarung, sebaiknya jangan."ucap Felix sembari menunduk.

His Destiny (windbreaker x male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang