Chapter 10

355 57 2
                                    

B:biasa
B:penekanan
B:bahasa asing

Welcome

Happy reading

"Waktunya untuk kita pergi!"ucap (M/n) sembari merangkul Sakura. Sakura hanya diam dengan semburat merah tipis dipipinya.

"Mampirlah kapan pun. Makanan di sini enak, ga ada lawan. Tapi kita juga punya sesuatu yang enak!"

"Beneran?"

"Beneran. Sepertinya aku membawanya tadi."ucap Umemiya sembari merogoh sakunya. "Ah! Aku lupa, membawa roti ini tadi! Mau mencobanya? Walaupun sudah dingin tetap enak."Umemiya memberikan roti itu pada Tomiyama.

Tomiyama menerima, ia tersenyum pada Umemiya. "Terima kasih."

"Yup, lain kali coba dapatkan yang lebih hangat."

"Sampai jumpa lain kali!!"(M/n) berteriak sembari melambaikan tangannya, ia tersenyum lebar membuat Tomiyama dan Togame sama-sama terdiam.

"Kame-chan, ada yang salah kah dengan jantungku? Sedari tadi, saat melihat (M/n)-chan pasti jantungku berdebar dengan sangat cepat."

"Tak hanya kau Choji.."

"Mereka sudah pergi ya? Entah B:biasa
B:penekanan
B:bahasa asing

Welcome

Happy reading

"Waktunya untuk kita pergi!"ucap (M/n) sembari merangkul Sakura. Sakura hanya diam dengan semburat merah tipis dipipinya.

"Mampirlah kapan pun. Makanan di sini enak, ga ada lawan. Tapi kita juga punya sesuatu yang enak!"

"Beneran?"

"Beneran. Sepertinya aku membawanya tadi."ucap Umemiya sembari merogoh sakunya. "Ah! Aku lupa, membawa roti ini tadi! Mau mencobanya? Walaupun sudah dingin tetap enak."Umemiya memberikan roti itu pada Tomiyama.

Tomiyama menerima, ia tersenyum pada Umemiya. "Terima kasih."

"Yup, lain kali coba dapatkan yang lebih hangat."

"Sampai jumpa lain kali!!"(M/n) berteriak sembari melambaikan tangannya, ia tersenyum lebar membuat Tomiyama dan Togame sama-sama terdiam.

"Kame-chan, ada yang salah kah dengan jantungku? Sedari tadi, saat melihat (M/n)-chan pasti jantungku berdebar dengan sangat cepat."

"Tak hanya kau Choji.."

"Mereka sudah pergi ya? Entah kenapa aku malah merasa kosong tanpa kehadirannya."

"Siapa?"

"(M/n)-chan.."ucap Tomiyama sembari menunduk. "Hei, Kame-chan."

"Hm?"

"Aku akhirnya paham. Apa yang kulakukan, tak bisa dimaafkan hanya dengan ucapan maaf."

Togame mendengar hal tersebut tertunduk. "Ya.."

"Seperti yang kubilang. Aku tak tahu harus berbuat apa. Atau apa yang kulakukan. Tapi walau begitu, aku tetap butuh kalian semua. Apa yang kulakukan tak bisa diubah. Aku ingin menebus, tapi aku tak tahu harus apa setelah minta maaf."ucap Tomiyama sembari menunduk.

"Itulah kenapa aku harus menghadapi dosaku."Togame mengambil bungkusan roti itu lalu membukanya, ia memotong rotinya menjadi setengah lalu memberikan setengahnya pada Tomiyama.

"Jadi ayo.. kita coba menemukan jawabannya."

"Terima kasih."

Mereka berdua memakan roti pemberian Umemiya. Tomiyama cekikikan membuat Togame merasa heran. "Hm? Ada apa?"

His Destiny (windbreaker x male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang