Chapter 13

394 61 10
                                    

14+
B:biasa
B:penekanan
B:bahasa asing

Welcome

Happy reading

Setelah kejadian tadi, di saat yang lain pulang (M/n) malah berniat untuk berjalan-jalan. Semakin berjalan semakin jauh, entah ia sudah sampai mana yang pasti sudah bukan wilayah Furin.

"Ini gua di mana njir.."

(M/n) saat ini nampak seperti anak SD yang tersesat, ia bahkan jalan tak tahu arah. Namun, secara tiba-tiba matanya tertuju pada penjual ice cream. (M/n) langsung saja berlari dan membeli ice cream itu.

"Ini dek."penjual ice cream itu menyerahkan makanan dingin itu pada (M/n).

"Mas, saya udah SMA loh.."ucap (M/n) sembari menerima ice cream-nya dengan wajah cemberut.

"Yasudah, maaf mba."

"MAS SAYA LANANG MAS!"bentak (M/n) saat mendengar suatu hal yang sangat tak ia suka.

"Loh? Laki ternyata. Saya kira perempuan tomboy karna kamu cantik banget. Kamu belum puber ya? Suara kamu ga ada jantan-jantannya sama sekali."

"Ok, makasih ya mas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ok, makasih ya mas."

(M/n) langsung saja pergi dengan perasaan kesal. Orang dia tampan begini, malah dibilang cantik?! Mata mereka bermasalah tuh!

(M/n) menggigit ice cream-nya. Sambil misuh-misuh sendiri. "Ini gua di mana sih?! Apa telepon Ume-san saja ya?"

Tak tahu ia berada di mana, tempatnya itu agak sepi meski ada banyak penjual dan orang-orang yang lewat, namun ya tetap saja sepi. Ia juga sangat merasa asing dengan tempat ini.

Tiba-tiba seorang pria dengan tubuh yang berotot menabrak dirinya sampai ice cream-nya jatuh. (M/n) mendongak, karena memang pria itu sangat tinggi. Ia menatap pria itu kesal.

"BANGG, ICE CREAM GUA BANGG!!"

Nahkan, sekarang (M/n) seperti anak kecil yang sedang tantrum. Karena saat ini ia berteriak dengan keras tentang ice cream-nya yang jatuh dengan kaki yang menghentak aspal.

Pria itu bahkan hanya diam memperhatikan (M/n) sedang marah padanya, walaupun masuknya tantrum sih. Namun, jika diperhatikan terdapat semburat merah tipis di pipi pria itu.

Seorang pria dengan surai hitam yang lumayan berantakan, bertato pula, kaya jamet sih menurut (M/n), serta manik toska yang menatap dirinya dengan tatapan.. penuh nafsu?

"Dek, diam dulu dek."

"BANGSAT GUA UDAH SMA!!"

Pria itu menyeringai, ia sedikit membungkuk dan mendekatkan wajahnya pada wajah (M/n). "Mba-"

"Sialan, gua lakik!"

"Loh? Laki ternyata. Saya kira perempuan, soalnya cantik banget sih sama imut juga. Suaranya juga ga ada berat-beratnya, belum puber ya?"ucap Pria itu dengan enteng tanpa sadar (M/n) tersinggung.

His Destiny (windbreaker x male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang