Chapter 12

391 56 5
                                    

B:biasa
B:penekanan
B:bahasa asing

Welcome

Happy reading

Mereka berlima masuk ke dalam sebuah tempat yang penuh dengan poster orang-orang berotot. Kafe Muscle.

"Woah!!"

"Kau nampak bersemangat, Nirei-kun."

"Wih, ada topeng."ucap (M/n) dengan mata yang berbinar. Sepertinya ia sudah mulai baikan.

(M/n) menarik satu kursi lalu ia duduk didekat Suo dan Nirei. Saat sedang memperhatikan percakapan antar mereka, secara tiba-tiba suara notif masuk. (M/n) mengambil ponselnya, ternyata itu adalah notif dari Umemiya.

"(M/n), kamu mau apa?"tanya Tsugeura sembari menatapnya.

"Samakan saja."

Ume-san🔥

(M/n), nanti kamu pulang ke rumah aku lagi ya?

Boleh boleh

Bagus, jadi anak baik ya di sana
Read

(M/n) memasukan ponselnya ke dalam saku. Ia memperhatikan percakapan antara Tsugeura dan Sakura.

"Sakura-kun, kau suka makan? Jika kau menyukainya itu bisa disebut sebagai estetika."ucap Tsugeura sembari tersenyum.

"A-aku tak terobsesi apa pun."

"Kau pembohong, kau pembohong! Kau itu suka bertarung Sakura-san."ucap (M/n) dengan telunjuk yang menunjuk Sakura.

Sakura menatap kesal (M/n), ingin sekali ia menenggelamkan anak itu. Tapi nanti malah kesenengan.

"Kau suka menyembunyikan rahasia ya? Baiklah kalau begitu. Bagaimana jika.. kita bertarung?"ucap Tsugeura sembari menatap Sakura.

Suo dan Nirei lumayan terkejut mendengar hal tersebut.

Sakura memandang sinis Tsugeura. "Huh?"

"Kudengar kau kesini untuk mengincar posisi puncak, itu cukup keren. Dan seseorang yang bisa mendeklarasikan hal tersebut di depan banyak orang, sudah pasti punya estetika."ucap Tsugeura masih dengan senyumannya, ia mengangkat tinjunya. "Kalau kau mempunyai estetika yang tak ingin kau beritahu, lalu katakan padaku.. alasan itu melalui tinjumu."Sakura hanya melirik Tsugeura.

Sakura jadi mengingat ucapan Umemiya kalau tinju bisa jadi sarana untuk berkomunikasi. Sakura menyeringai. "Heh, menarik."

"Tsugeura-san, kau nampak kuat. Aku ingin dibunuh olehmu deh!"ucap (M/n) dengan mata yang berbinar.

"Maaf (M/n)-kun, aku tidak mau. Bisa-bisa dikeroyok pawangmu kalau membunuhmu."

"Uhh?"(M/n) memiringkan kepalanya ke samping, membuat keimutannya bertambah. Sakura yang melihat hal tersebut mengalihkan pandangannya dengan wajah yang memerah sampai ke telinga. Suo hanya tersenyum, tapi ada semburat merah tipis dipipinya. Kalau Nirei dia secara blak-blakan bilang kalau (M/n) imut.

"Aku tampan!"

Suo terkekeh. "Kamu memang tampan, tapi cantiknya lebih banyak."

(M/n) menatap Suo dengan kesal. Tiba-tiba atensi mereka semua teralihkan pada pintu masuk saat seseorang masuk ke dalam

Seorang pria dengan surai merah muda, dengan banyak tindik di telinga dan alis. Di sampingnya juga ada seorang wanita yang sedang bergandengan tangan dengannya.

"Oh, wow. Ini tempat yang menarik. Tapi, jika itu berada di sini. Oh? Suatu kebetulan menemui kalian di sini."

Kiryu Mitsuki, anak tahun pertama Furin.

His Destiny (windbreaker x male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang