18+
B:biasa
B:penekanan
B:bahasa asing/dllDosa tanggung sendiri, membaca artinya menerima dan menyetujui
Welcome
Happy reading
"Ahh!! Nghh! S-Sakura-san aghh! Sakit.."
Sakura menghela napas. "Sebentar (M/n). Ini baru setengah kamu sudah menangis?"Sakura menarik tengkuk (M/n) lalu menempelkan bibirnya pada bibir (M/n). Lidahnya menerobos masuk masuk ke dalam mulut (M/n). Lidahnya meliuk-liuk di dalam mulut (M/n).
Merasa (M/n) sudah sedikit lebih rileks Sakura menghentakan pinggulnya dan miliknya tertanam dengan sempurna di dalam lubang (M/n). Sakura melepas ciumannya.
(M/n) membulatkan kedua matanya. Ia mengerang keras. Air mata berlinang dipipinya saat merasakan betapa sakitnya benda keras itu dipaksakan masuk ke dalam lubangnya.
"Aghhh! Akhh!! K-keluarkan! Sakura-san!"
Sakura menyeka air mata (M/n). Ia mengecup singkat bibir (M/n). "Maaf."
Sakura menggerakan pinggulnya secara perlahan. Karena ia tak ingin membuat (M/n) semakin kesakitan dan fokus mencari sweetspot-nya.
"Hnghh!!~ d-disanahh, aneh ahh!~ nghh!"Sakura berhasil menemukan sweetspot-nya. Ia langsung mempercepat gerakannya.
"Panggil aku Haruka (M/n).."Sakura sedikit menggeram saat merasakan kenikmatan duniawi yang membuat dirinya kehilangan akal sehat.
"Hahh!~ H-Haruka! P-pelan-pelanhh! Nghh~ ahh... Terlalu cepathh!"
Sakura semakin mempercepat gerakannya sampai suara kulit bertubrukan terdengar di ruangannya, suara desahan (M/n) juga sangat keras. Melihat (M/n) yang menangis, entah kenapa malah membuatnya semakin bersemangat. Sakura mengangkat tubuh (M/n) dipangkuannya, mereka berhadapan. Sakura semakin membenamkan penisnya ke dalam (M/n) semakin dalam.
"Terlalu! angh! Enggh!~ d-dalam! AHH!! Haruka!"mendengar (M/n) yang susah payah berbicara, Sakura hanya menyeringai. Berbicara sambil penetrasi memang sulit, yang keluar bukannya kata kata tapi malah desahan.
Di sisi lain (M/n) merasa nikmat sekaligus sakit. Tapi, ia juga kesal dengan Sakura yang menggenjotnya seolah sedang dikejar waktu. (M/n) jadi tak memiliki ruang untuk bernapas.
"(M/n).. ah.."Sakura menggeram nikmat. Ia mengelus perut (M/n) yang menonjolkan penisnya, terlalu dalam. Ia menyeringai saat mendapat sebuah ide, Sakura menekan perut (M/n) yang membuat sang empu mengerang kesakitan tapi juga kenikmatan.
Sakura menggigit tulang selangka (M/n), lalu menjilatnya. Ia membuat banyak sekali tanda dileher dan tubuh (M/n). Tapi dia juga tak memberikan jeda pada hantaman di lubang (M/n), yang membuat (M/n) terus mendesah memanggil namanya.
"Sayang, apa ini enak?"Sakura semakin mempercepat gerakannya tak memberikan (M/n) ampun.
"Enggh!! Ahh!~ k-keluar, Haruka!! Nghh!! Mau keluar!!"
Sakura meraih penis mungil (M/n), ia menggunakan ibu jarinya untuk menahan cairan yang terancam keluar itu. (M/n) tentu saja merasa tersiksa karena tidak bisa mengeluarkan cairannya.
Merasa ada dorongan ingin keluar juga, Sakura semakin brutal dalam menggempur lawan mainnya.
Sakura melepas genggaman tangannya pada penis (M/n). "Enggh!! Ahh!! Hngh~"(M/n) mengeluarkan cairannya, sampai cairan putih kental itu mengenai perutnya dan juga perut Sakura.
(M/n) bergetar saat merasakan sebuah cairan hangat memenuhi perutnya. Ia pun memeluk tubuh Sakura dengan bahu yang bergetar. Ia pun tertidur dengan kepala yang bersandar di bahu Sakura.
KAMU SEDANG MEMBACA
His Destiny (windbreaker x male reader)
RandomTakdir Dia berpikir manusia selalu mengejar waktu seperti berlari dalam roda berputar yang sering di mainkan oleh hewan bernama hamster. Dan terkadang dia berpikir bahwa manusia seperti boneka manekin yang dikendalikan oleh sesuatu yang disebut 'tak...