Chapter 16

509 58 18
                                    

18+
B:biasa
B:penekanan
B:bahasa asing/dll

Dosa tanggung sendiri, membaca artinya menerima dan menyetujui

Welcome

Happy reading




























"Ahh!! Nghh! S-Sakura-san aghh! Sakit.."

Sakura menghela napas. "Sebentar (M/n). Ini baru setengah kamu sudah menangis?"Sakura menarik tengkuk (M/n) lalu menempelkan bibirnya pada bibir (M/n). Lidahnya menerobos masuk masuk ke dalam mulut (M/n). Lidahnya meliuk-liuk di dalam mulut (M/n).

Merasa (M/n) sudah sedikit lebih rileks Sakura menghentakan pinggulnya dan miliknya tertanam dengan sempurna di dalam lubang (M/n). Sakura melepas ciumannya.

(M/n) membulatkan kedua matanya. Ia mengerang keras. Air mata berlinang dipipinya saat merasakan betapa sakitnya benda keras itu dipaksakan masuk ke dalam lubangnya.

"Aghhh! Akhh!! K-keluarkan! Sakura-san!"

Sakura menyeka air mata (M/n). Ia mengecup singkat bibir (M/n). "Maaf."

Sakura menggerakan pinggulnya secara perlahan. Karena ia tak ingin membuat (M/n) semakin kesakitan dan fokus mencari sweetspot-nya.

"Hnghh!!~ d-disanahh, aneh ahh!~ nghh!"Sakura berhasil menemukan sweetspot-nya. Ia langsung mempercepat gerakannya.

"Panggil aku Haruka (M/n).."Sakura sedikit menggeram saat merasakan kenikmatan duniawi yang membuat dirinya kehilangan akal sehat.

"Hahh!~ H-Haruka! P-pelan-pelanhh! Nghh~ ahh... Terlalu cepathh!"

Sakura semakin mempercepat gerakannya sampai suara kulit bertubrukan terdengar di ruangannya, suara desahan (M/n) juga sangat keras. Melihat (M/n) yang menangis, entah kenapa malah membuatnya semakin bersemangat. Sakura mengangkat tubuh (M/n) dipangkuannya, mereka berhadapan. Sakura semakin membenamkan penisnya ke dalam (M/n) semakin dalam.

"Terlalu! angh! Enggh!~ d-dalam! AHH!! Haruka!"mendengar (M/n) yang susah payah berbicara, Sakura hanya menyeringai. Berbicara sambil penetrasi memang sulit, yang keluar bukannya kata kata tapi malah desahan.

Di sisi lain (M/n) merasa nikmat sekaligus sakit. Tapi, ia juga kesal dengan Sakura yang menggenjotnya seolah sedang dikejar waktu. (M/n) jadi tak memiliki ruang untuk bernapas.

"(M/n).. ah.."Sakura menggeram nikmat. Ia mengelus perut (M/n) yang menonjolkan penisnya, terlalu dalam. Ia menyeringai saat mendapat sebuah ide, Sakura menekan perut (M/n) yang membuat sang empu mengerang kesakitan tapi juga kenikmatan.

Sakura menggigit tulang selangka (M/n), lalu menjilatnya. Ia membuat banyak sekali tanda dileher dan tubuh (M/n). Tapi dia juga tak memberikan jeda pada hantaman di lubang (M/n), yang membuat (M/n) terus mendesah memanggil namanya.

"Sayang, apa ini enak?"Sakura semakin mempercepat gerakannya tak memberikan (M/n) ampun.

"Enggh!! Ahh!~ k-keluar, Haruka!! Nghh!! Mau keluar!!"

Sakura meraih penis mungil (M/n), ia menggunakan ibu jarinya untuk menahan cairan yang terancam keluar itu. (M/n) tentu saja merasa tersiksa karena tidak bisa mengeluarkan cairannya.

Merasa ada dorongan ingin keluar juga, Sakura semakin brutal dalam menggempur lawan mainnya.

Sakura melepas genggaman tangannya pada penis (M/n). "Enggh!! Ahh!! Hngh~"(M/n) mengeluarkan cairannya, sampai  cairan putih kental itu mengenai perutnya dan juga perut Sakura.

(M/n) bergetar saat merasakan sebuah cairan hangat memenuhi perutnya. Ia pun memeluk tubuh Sakura dengan bahu yang bergetar. Ia pun tertidur dengan kepala yang bersandar di bahu Sakura.

His Destiny (windbreaker x male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang