06

265 18 0
                                    

Kereta kuda berdatangan menuju Istana, para rakyat berkumpul di jalan untuk melihat para bangsawan yang datang untuk mencalonkan diri. Dan yang paling ditunggu adalah calon Selir pria karena Istana jarang mengangkat Selir pria.

Sekitar 25 kereta kuda datang bersamaan dan sisanya akan menyusul nanti.

Gerbang Istana dibuka selebar mungkin untuk menyambut kedatangan para calon Selir Kaisar. Beberapa pemilih untuk pemilihan Selir nanti sudah menunggu di depan gerbang.

Setelah kereta kuda tiba tepat di pintu gerbang Istana, para calon Selir keluar dibantu dengan pelayan masing masing.

Istana hanya mengizinkan satu orang untuk menemani mereka, dan sisanya akan diurus oleh Istana.

Kaisar tidak ingin terlalu banyak orang luar yang masuk ke dalam Istana dan bergerak dengan bebas. Sebagai Kaisar ia harus tetap waspada demi menjaga keamanan Negeri ini.

"Selamat datang Nona dan Tuan muda. Saya Shotaro yang akan membantu kalian dalam pemilihan kali ini." ucap Shotaro memperkenalkan diri.

Para calon Selir mengangguk dan ada juga yang diam memasang wajah angkuh.

Shotaro hanya memaklumi nya saja. Cukup banyak calon Selir yang bertingkah seperti itu, dan Shotaro sudah sangat hapal.

"Dan lima orang yang ada di sebelah saya adalah pemilih yang akan memberikan dan melihat apakah pantas kalian untuk mendapatkan poin dan juga posisi Selir, tentunya juga Permaisuri jika beruntung." Shotaro sedikit tertawa diakhir kalimatnya.

"Cih, aku pasti akan mendapatkan posisi Permaisuri itu." ucap seorang wanita dengan nada sombong.

Pelayan pribadinya mengangguk setuju dengan ucapan Nona nya. "Benar, anda pasti akan menjadi Permaisuri negeri ini."

Shotaro menatap ke lima pemilih dan gelengan kepala yang Shotaro dapatkan sebagai balasan. Sepertinya para pemilih tidak ingin memperkenalkan diri sekarang, dan ingin langsung memasuki ruangan.

"Baiklah semuanya silahkan ikuti para pemilih menuju ruangan utama. Di sana kalian akan dijelaskan apa saja yang boleh dan tidak boleh kalian lakukan di Istana." Shotaro mengakhiri sesi pembukaan dan mulai masuk ke inti.

Sebagai penanggung jawab para calon Selir ini, Shotaro diberi tugas lain dan diminta untuk melakukan nya secara diam diam.

Jaemin yang memang ada di sana segera melihat semua calon Selir yang ada. Matanya mengecil dengan mulut mengoceh.

"Terlalu menor,"

"Terlalu muda,"

"Terlalu tua,"

"Terlalu..."

Dan masih banyak lagi.

Untung saja hanya Haechan yang mendengarnya, jika tidak entah apa yang akan terjadi.

Haechan yang sudah jengah segera menegur Tuan nya.

"Tuan muda berhenti berkomentar dan segera lakukan tugas anda. Anda tidak lupa dengan apa yang dikatakan oleh Kaisar bukan? Dan jangan lupakan Kaisar meminta anda untuk menemaninya nanti." ucap Haechan.

Jaemin mengerutkan dahinya. "Haechan kau terus saja mengingatkan ku tentang permintaan Kaisar." balas Jaemin jengkel.

Haechan menjitak kepala Jaemin. "Jika anda tidak lupa itu adalah salah satu tugas saya selain menjadi guru anda." ucap Haechan sombong.

Dipastikan setelah ini Jaemin tidak dapat melawan kata katanya lagi.

"Ck..." decak Jaemin membalikkan tubuhnya dan kembali menatap para calon Selir Kaisar.

My Emperor ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang