13

192 13 0
                                    

"Yang Mulia memundurkan hari penyambutan? Sungguh?"

"Benar Tuan Muda, Yang Mulia bilang ada sedikit masalah, dan harus dia selesaikan sesegera mungkin."

"Apa masalahnya?"

"Tentu saja saya tidak tau Tuan Muda."

Haechan menghela nafas lelah, bersama Tuan Muda nya, serasa menghabiskan energi yang ia miliki.

Sedangkan Jaemin tentu saja tidak merasakan apa pun karena memang bukan ia yang diberi banyak pertanyaan.

Haechan mendekati Jaemin lebih dekat, wajahnya ia letakkan tepat di depan telinga Jaemin.

"Apakah Tuan Muda sudah melihat apa yang saya suruh?"

Pertanyaan yang tidak diinginkan oleh Jaemin akhirnya tiba. Ia ingin menyembunyikan diri sejauh mungkin rasanya.

Mengangguk pelan, "Aku sudah mencarinya, hanya saja memang buku yang ada di perpustakaan Istana tidak menjelaskan secara lengkap." balas Jaemin kecewa.

Padahal sebenarnya ia juga penasaran, sedikit penasaran karena Jaemin yakin. Bukan kotak itu kunci dari semua rahasia ini.

Haechan menghela nafas, sepertinya Kaisar sudah merencanakan semuanya secara matang. Pria itu tau jika Haechan akan melawan perintahnya suatu saat.

"Lalu, dimana anda menyimpan kotak itu? Berikan pada saya agar bisa kembali saya simpan ke bawah sana."

Jaemin menunduk ragu, jika ia kembali lalu bagaimana cara ia mengetahui rahasia itu?

"Itu ada di..."

"TUAN JAEMIN."

Jaemin dan Haechan menatap ke arah luar yang dibatasi oleh dinding kayu, jadi hanya suara teriakan saja yang mereka dengar.

"Tuan anda dilarang masuk."

"Aku ingin bertemu dengan Tuan Jaemin dan juga Shotaro."

Anak yang tiba tiba datang tanpa di undang itu tetap kekeh ingin masuk dan menemui Jaemin. Entah bagaimana caranya anak itu bisa masuk, apa mungkin karena tubuhnya kecil jadi mudah menyelinap?

Haechan yang merasa akan ada keributan di luar segera melangkah keluar untuk melihat siapa orang yang datang tanpa diundang itu.

Jaemin yang penasaran mengikuti Haechan dari belakang. Matanya membola saat melihat sosok yang membuat keributan dikediaman nya.

"Sion?"

"Tuan Jaemin..." Sion meledakkan tangisan nya saat mendapatkan sosok yang ia yakini bisa membantu dirinya.

Begitu juga dengan Haechan yang terkejut saat melihat salah satu calon Selir Kaisar ada di sini.

"Apa yang anda lakukan di sini Tuan Sion?" Haechan bertanya karena penasaran.

Bukan kah penyambutan sudah diundur? Lalu kenapa pria itu ada di sini.

Tampilan nya juga sangat acak acakan, berbeda dengan biasanya. Apa yang terjadi dengan anak itu?

"Sion kemarilah, kalian pergi. Dia adalah calon Selir Kaisar." Jaemin memanggil Sion dengan tangan nya, dan memberikan tatapan mengusir pada pengawalnya.

"Tuan Jaemin, saya..." Sion tidak dapat melanjutkan ucapan nya karena terus terisak.

Jaemin menepuk pelan punggung Sion berusaha menenangkan, dan membawa tubuh yang tingginya hampir sama dengan dirinya itu masuk ke dalam, meninggalkan Haechan yang masih menatap keduanya bingung.

Sejak kapan Tuan nya memiliki teman?

"Lalu, kenapa Tuan ku terlihat lebih tua dari anak itu? Padahal umur mereka hampir sama." Haechan semakin bingung ditempatnya.

My Emperor ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang