10

146 10 0
                                    

Saat mereka memasuki ruang perawatan, Dohyun terbaring lemah di tempat tidur rumah sakit, masih terlihat pucat namun matanya terbuka lebar ketika melihat kedatangan kakak-kakaknya. Wajahnya menampilkan campuran antara rasa lega melihat mereka dan kelelahan akibat perawatan intensif yang baru saja dia jalani.

Hyunbin dan Hyunmin mendekat perlahan, perasaan haru terlihat jelas di wajah mereka. Mereka duduk di sisi tempat tidur Dohyun dengan penuh perhatian, meraih tangannya dengan lembut.

"Dohyun-ah, bagaimana perasaanmu sekarang?" tanya Hyunbin dengan suara lembut.

Dohyun tersenyum tipis, mencoba memberi mereka kekuatan. "Aku baik-baik saja, Kak. Sedikit lelah, tapi perawatannya bagus," jawabnya dengan suara yang masih lemah.

Beberapa saat kemudian, perawat memasuki ruangan untuk memberikan update tentang kondisi Dohyun dan memberikan instruksi lanjutan kepada keluarga. Hyunbin, dan Hyunmin mendengarkan dengan cermat, mencatat setiap detail yang disampaikan untuk memastikan Dohyun mendapatkan perawatan yang komprehensif.

●○●○●○●○

Setelah beberapa saat menghabiskan waktu bersama Dohyun di ruang perawatan, Hyunmin merasa perlu untuk memberi kesempatan pada saudaranya untuk istirahat. Dia tersenyum lembut kepada Dohyun dan kakaknya sebelum akhirnya berdiri dari kursi.

"Aku akan sebentar keluar sebentar, mencari udara segar. Kalian beristirahatlah sebentar," ucap Hyunmin dengan senyum tipis.

Hyunbin mengangguk mengerti sambil memegang tangan Dohyun dengan lembut. "Baiklah, Min-ah. Jangan terlalu lama," ucapnya dengan suara hangat.

Hyunmin keluar dari ruang perawatan dengan langkah yang mantap namun hatinya berdebar keras. Dia tahu saatnya tiba untuk mengungkapkan kebenaran yang selama ini dia sembunyikan dari kakak-kakaknya. Langkahnya menuju ruang dokter jantung yang merawatnya selama ini terasa begitu berat, tetapi dia tahu ini adalah langkah yang harus dia ambil.

Setelah menemui dokter jantungnya, Hyunmin duduk di depan meja dokter dengan pandangan yang penuh dengan kecemasan dan harapan. Dokter jantung itu, seorang pria paruh baya dengan ekspresi serius namun hangat, menyambut Hyunmin dengan senyum ringan.

"Halo, Hyunmin. Bagaimana keadaanmu?" tanya dokter jantung dengan nada yang lembut.

Hyunmin menelan ludah sejenak sebelum akhirnya mengangguk. "Dokter, saya perlu bicara tentang hasil pemeriksaan saya dan apa yang harus saya lakukan selanjutnya," ucapnya dengan suara yang sedikit gemetar.

Dokter jantung mengangguk, menunjukkan bahwa dia siap mendengarkan dan memberikan informasi yang dibutuhkan Hyunmin. Mereka membahas hasil pemeriksaan terbaru, yang menunjukkan kondisi jantung Hyunmin yang semakin memburuk. Dokter menjelaskan prosedur yang diperlukan untuk mengelola kondisi ini, termasuk perubahan gaya hidup yang signifikan dan kemungkinan perawatan medis lebih lanjut.

Hyunmin mendengarkan dengan seksama, mencoba menyerap setiap kata yang diucapkan dokter. Hatinya terasa berat menyadari betapa seriusnya kondisinya, tetapi dia juga merasa lega akhirnya berbicara terbuka kepada dokter dan mengambil langkah-langkah yang dibutuhkan.

Ketika dia kembali ke ruang perawatan, Hyunmin melihat Dohyun tertidur dengan tenang di tempat tidurnya, sedangkan Hyunbin dan Hyunseok  yang baru saja kembali duduk di sampingnya dengan ekspresi yang mencerminkan kekhawatiran dan harapan. Dia menghela nafas dalam-dalam, belum siap untuk mengungkapkan kebenaran kepada kakak-kakaknya dan menghadapi apa pun yang akan datang bersama-sama.

●○●○●○●○

Hyunmin duduk di kursi di samping tempat tidur Dohyun, menatap tenang saudaranya yang sedang tertidur pulas. Hyunbin dan Hyunseok duduk di seberangnya, masih terlihat cemas meskipun mencoba memberi senyum kepada Hyunmin untuk memberi semangat.

SNU || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang