20

105 13 3
                                    

Beberapa minggu setelah perawatan Hyunseok, suasana di rumah mulai membaik. Hyunseok, yang kini lebih memperhatikan kesehatan dan istirahatnya, berusaha untuk kembali ke rutinitas yang lebih teratur dan mengurangi beban emosional yang sebelumnya menimpanya. Hyunbin juga memutuskan untuk mengatur ulang jadwal kerjanya agar lebih seimbang antara pekerjaan dan keluarga, sehingga ia bisa lebih sering berada di rumah dan mendukung adik-adiknya.

Sementara itu, Hyunmin dan Dohyun melanjutkan rutinitas sekolah mereka dengan lebih berhati-hati. Mereka memastikan untuk tidak terlalu memaksakan diri dan tetap memantau kesehatan masing-masing. Mereka juga lebih terbuka dalam berkomunikasi mengenai kebutuhan dan kekhawatiran mereka, yang membantu mengurangi ketegangan dan meningkatkan dukungan emosional di antara mereka.

Keluarga ini, setelah melewati masa-masa sulit, semakin dekat dan lebih memahami satu sama lain. Mereka mulai merencanakan kegiatan sederhana yang bisa dinikmati bersama, seperti makan malam keluarga atau berjalan-jalan santai di akhir pekan, untuk memperkuat ikatan mereka dan menciptakan kenangan positif. Dukungan dan pengertian mereka satu sama lain menjadi kunci untuk melewati tantangan yang ada, menjadikan mereka lebih kuat sebagai sebuah keluarga.

---------------

Namun, ketenangan itu hilang seketika ketika suatu hari Dohyun tiba-tiba pingsan di rumah. Keluarga segera membawanya ke rumah sakit, dan setelah pemeriksaan intensif, dokter mengungkapkan bahwa fungsi ginjal Dohyun telah menurun drastis. Dia memerlukan transplantasi ginjal segera untuk bertahan hidup.

Keluarga menghadapi kenyataan pahit bahwa mereka harus segera menemukan donor ginjal. Tes kompatibilitas dilakukan untuk menentukan siapa yang bisa menjadi donor yang cocok. Hyunbin dan Hyunseok dengan cepat menawarkan diri untuk tes, namun hasilnya menunjukkan bahwa keduanya tidak cocok untuk menjadi donor.


Hyunmin, yang sangat ingin membantu, juga meminta untuk menjalani tes. Namun, kedua kakaknya menolak dengan alasan khawatir akan dampak kesehatan pada Hyunmin, terutama mengingat kondisi jantungnya yang masih lemah. Hyunmin merasa frustasi dan merasa tidak berguna. Ketidakmampuannya untuk berkontribusi secara langsung membuatnya merasa tertekan dan menyusahkan, apalagi saat saudara kembarnya sangat membutuhkan bantuan.

Saat keluarga terfokus pada kebutuhan mendesak Dohyun, Hyunmin mulai merasakan ketidaknyamanan dan sesak napas yang semakin sering. Meski merasa kesakitan, ia memilih untuk menyembunyikan gejalanya dari keluarganya, khawatir jika mereka harus menghadapi dua masalah sekaligus. Ia takut jika kondisinya diketahui, perhatian dan energi keluarga akan teralihkan dari Dohyun, yang sangat membutuhkannya saat ini.

Hyunmin berusaha keras untuk tampil kuat, menghindari memikirkan rasa sakitnya dan tetap mendukung saudara-saudaranya dengan cara terbaik yang ia bisa. Di sisi lain, keluarga sibuk dengan upaya mencari donor dan mempersiapkan segala sesuatu untuk transplantasi ginjal Dohyun, mengabaikan gejala yang dirasakan Hyunmin.

sementara dia berusaha keras untuk menjaga semangat Dohyun. Setiap hari, ia menghabiskan waktu di rumah sakit bersama Dohyun, berbicara dengannya dan memberikan dukungan moral yang sangat dibutuhkan. Ia berusaha untuk tidak menunjukkan betapa buruknya keadaannya, berfokus pada upaya untuk menghibur dan memberi semangat kepada kakak kembarnya.

Saat Dohyun menjalani berbagai prosedur medis dan menunggu donor ginjal yang kompatibel, Hyunmin sering membawakan buku-buku dan mainan yang disukai Dohyun, serta menceritakan cerita-cerita yang bisa mengalihkan perhatian Dohyun dari ketidaknyamanannya. Walaupun dia merasa kelelahan dan kesakitan, Hyunmin berusaha untuk tampil ceria dan positif, dengan harapan bahwa kehadirannya dapat memberi kekuatan tambahan bagi Dohyun.

----------

Ketika Dohyun semakin kritis, kondisinya terus memburuk meskipun keluarga berusaha sekuat tenaga. Momen-momen sulit semakin sering terjadi, dan dokter memberikan kabar bahwa transplantasi ginjal harus dilakukan segera untuk menyelamatkan nyawanya. Keluarga terpaksa menghadapi kenyataan bahwa waktu semakin mendesak, dan mereka berfokus pada setiap kemungkinan untuk mencari donor yang kompatibel.

Sementara itu, keadaan Hyunmin semakin menurun. Rasa sakit dan sesak napas yang dia rasakan semakin sering mengganggu kesehariannya. Walaupun dia terus menyembunyikan kondisinya dari keluarga, semakin sulit bagi Hyunmin untuk menyembunyikan betapa parahnya keadaannya. Dia merasa tertekan melihat Dohyun yang semakin lemah dan merasa tidak bisa melakukan apa-apa untuk membantu.

Di rumah sakit, Hyunbin dan Hyunseok terlihat sangat cemas. Mereka mulai mencari opsi donor di luar keluarga dan berupaya dengan segala cara untuk memastikan Dohyun mendapatkan ginjal yang dibutuhkan. Mereka juga harus berusaha keras untuk menjaga semangat Dohyun yang tampak semakin menurun.

Dengan kondisi Dohyun yang semakin kritis, dokter akhirnya memutuskan untuk memindahkannya ke unit perawatan intensif (ICU). Keputusan ini diambil karena Dohyun membutuhkan pemantauan yang lebih ketat dan perawatan medis yang lebih intensif untuk mempertahankan stabilitas tubuhnya.

Keluarga, terutama Hyunbin dan Hyunseok, merasa tertekan dengan keputusan ini. Mereka terus mencari opsi donor yang mungkin bisa menyelamatkan Dohyun, sambil berdoa agar keadaannya tidak memburuk lebih jauh. Mereka menghabiskan banyak waktu di ICU, berharap untuk mendapatkan berita baik.

Melihat Dohyun berada di ruang perawatan intensif, Hyunmin merasa hatinya teriris. Setiap kali ia melangkah ke ICU, wajah Dohyun yang pucat dan tubuh yang terhubung dengan berbagai mesin medis membuatnya merasa sangat tertekan. Hyunmin merasa tidak tega melihat kembaran yang dulunya penuh energi kini terbaring lemah dan bergantung sepenuhnya pada peralatan medis untuk bertahan hidup.

------------

Merasa tidak bisa hanya berdiri diam sementara Dohyun dalam kondisi kritis, Hyunmin memutuskan untuk mengambil langkah berani. Ia diam-diam meminta untuk menjalani tes kecocokan sebagai donor ginjal, meski ia tahu bahwa keluarganya dan dokter sangat khawatir tentang dampaknya terhadap kesehatannya sendiri.

Dengan bersembunyi dari perhatian keluarga, Hyunmin pergi ke laboratorium rumah sakit dan menjalani serangkaian tes untuk memeriksa kompatibilitasnya dengan Dohyun. Ia merasa tertekan dan cemas, tetapi tekadnya untuk membantu saudaranya yang sangat membutuhkan memberinya kekuatan untuk melawan rasa sakit yang semakin sering ia rasakan. Dia bahkan rela memberikan nyawa untuk kakak kembarnya itu.

Ketika hasil tes menunjukkan bahwa Hyunmin memang cocok sebagai donor ginjal untuk Dohyun, keluarga sangat terkejut dan marah. Mereka merasa bahwa Hyunmin telah mengambil risiko besar dengan mengabaikan kesehatan dirinya sendiri demi membantu Dohyun.

Hyunbin dan Hyunseok, setelah mengetahui keputusan Hyunmin untuk menjalani tes, segera menghadapinya dengan kemarahan dan kekhawatiran yang mendalam. Mereka merasa sangat terguncang karena Hyunmin, yang sudah memiliki kondisi kesehatan yang rapuh, kini memaksa dirinya menjalani prosedur yang sangat berisiko.

"Hyunmin, apa yang kamu pikirkan?" kata Hyunbin dengan nada marah dan cemas. "Kami sudah berusaha melindungimu dari risiko ini! Kamu tahu betapa bahaya bagi kesehatanmu."

Hyunmin mencoba menjelaskan keputusannya dengan penuh emosi, "Aku hanya ingin membantu Dohyun. Dia sangat membutuhkan ini. Aku tidak bisa hanya diam melihatnya menderita sementara aku bisa melakukan sesuatu."

Namun, Hyunseok tidak bisa menahan kekhawatirannya, "Kamu seharusnya tidak memaksakan dirimu! Kami sudah bilang ini berisiko untukmu. Bagaimana kalau terjadi sesuatu pada kesehatanmu setelah operasi? Apa yang akan kami lakukan?"

SNU || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang